Thanks, Babe

1.1K 152 10
                                    


「Roleplay, permainan yang sungguh menyenangkan jika kamu tidak membawa perasaan pribadi kedalam kisahnya. Ini tentang kisah hidupku satu tahun yang lalu, semasa masih bermain roleplay. Ingin membacanya? 」

➖➖➖

Namaku Gilbert, aku pemain roleplay dari tahun 2013 sampai 2017. Namun, aku sudah left dari dunia fana itu karna sesuatu hal.

Aku mempunyai pacar bayangan, sebut saja namanya Megan. Dia pemain roleplay juga seperti aku.
Sebenarnya, aku tidak ingin mempunyai pasangan fana. Namun, dia sungguh membuatku tergila-gila padanya.

Singkat cerita, pada tanggal 30 juni 2013 aku memberanikan diri untuk menyatakan cintaku. Awalnya dia tidak mau, entah kenapa aku tidak tau dan akhirnya aku memaksakan dia untuk menjadi pacar bayanganku.

2014
2015
2016
2017

Kami masih bersama, walaupun banyak cobaan yang membuat kami harus break sebentar. Namun, namanya juga cinta jadi setiap permasalahan bisa kami lalui.

Aku ingat saat perayaan 4 tahun bersama, aku mengajaknya untuk bertemu di reallife. Bodoh memang perasaanku sangat-sangat besar sampai aku memutuskan untuk menyatakan perasaanku yang sebenarnya secara berhadapan.

"Aku menolak."
Itu yang dia sampaikan kepadaku ketika aku mengajaknya untuk bertemu.
Ini aneh, perasaanku mulai tak enak tapi aku berusaha untuk dia mau bertemu denganku.

Ngomong-ngomong, aku adalah lelaki asli di dunia nyata, dan dia juga begitu wanita asli.

➖➖➖

Akhirnya, tepat jam sepuluh pagi aku menunggunya di sebuah kafe ternama di Jakarta.

Satu jam
Dua jam

Dia tidak datang.

Aku cemas, kemana dia.

Dia bilang lagi terkena macet, yasudah aku akan menunggunya lagi.

➖➖➖

"Gibert?" seseorang menepuk punggungku.
"Aku Megan, boleh aku duduk?" lanjutnya.

Aku memandanginya, ini kah kekasih bayanganku selama empat tahun? Oh Tuhan, terimakasih banyak.

Kami berbincang-bincang mengenai roleplay dan reallife. Aku rasa ini waktu yang tepat untuk menyatakan cinta realku kepadanya.

"Meg."

Dia hanya menoleh diam.

"Aku mencintaimu lahir dan batin, aku mau kamu menjadi bagian hidup nyataku dan bahkan menjadi teman hidupku."

Dia menunduk.

Perasaan apa ini? Kenapa dia? Apakah aku menyebutkan kata yang salah? Apa dia hanya memiliki perasaan fana terhadapku.

"Aku juga mencintaimu Gil. Namun," ucapnya
"Namun apa Meg?"

Dia kembali terdiam. . .

"Meg ayolah, berikan penjelasan yang jelas. Apakah aku berlebihan? Apakah karna fisikku? Atau apa?" cetusku.

"Aku akan menikah."

Deg. . .

"Aku akan menikah dengan pacarku," lanjutnya.

"Sejak kapan kamu punya pacar?" tanyaku.

"Sejak 2 tahun terakhir. Maafkan aku Gil aku hanya menganggap perasaan ini sebagai perasaan hanya sebatas bertatap muka lewat telpon. Terimakasih jika kamu mempunyai perasaan lebih terhadapku."

Aku terdiam, aku sangat sulit untuk menerimanya.

"Bukan salahmu Meg, ini salahku yang terlalu mendambakanmu menjadi kenyataanku. Aku egois. Dan jangan salahkan waktu, jangan salahkan roleplay. Aku yang berterimakasih."

Lalu dia pergi meninggalkan aku sendiri.

ーーー

Hai sobat yang masih berada di roleplayer, jangan pernah membawa hati nuranimu untuk merasakan kekecewaan yang teramat dalam.

by: Pra (Maple Story)

Our Fake Life | RolePlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang