E N A M : HEART DISASTER

11.7K 740 47
                                    

"Lo gila mau pakai baju ituuu??!!" tanya Fera dengan wajahnya yang melongo tak percaya . Dara mengernyit sebentar dan memperhatikan kembali pakaian yang kini dia pakai. Tidak ada yang aneh !

"Emang kenapa?" tanya Dara dengan wajah polosnya . Ia tidak tahu mengapa Fera menganggap baju yang kini ia pakai itu seolah olah aneh .

"Lo mau dinner sama Reno kan?"

"Ehmm... emang ini dinner ya? dia cuma bilang mau ngajak gue keluar malam ini" jawab Dara yang malah balik bertanya dengan mimik bingung , membuat Fera gregetan dan menepuk jidatnya sendiri .

"Udah umur berapa , tapi tuh otak masih polos aja! Jelas Reno lagi ngajak lo Dinner , kupret!! . Ngapain lagi cowok ngajak cewek keluar jam segini?"

Dara terdiam , melipat bibirnya. "Apa bener Dinner? Jadi gue harus ganti baju ya Fer?"

"Yaiyalaaahh! Kenapa masih nanya? ... Udah buruan ganti , keburu Reno udah dateng mampus lo"

Dara segera berbalik menuju kamarnya , membuka almari dan pandangannya tertuju ke arah gaun berwarna maroon yang pastinya akan sangat kontras di kulitnya yang putih . Tiba tiba saja dadanya berdebar tanpa alasan .

"Wahhh looo cantik banget!" pekik Fera menatap Dara dengan wajah tersenyum tanpa bosan . "Lo apaan sih ! Jangan lihatin gue kayak gitu!"

"Lo cantik banget Ra , gue gak bohong ! Tapi... tuh rambut lo ngapain di kuncir sih! Geraii ajaaa" pinta Fera sambil berusaha melepas kunciran di rambut Dara .

"Feraa.. lo kan tau , gue gak suka gerai rambut!" ringik Dara berusaha agar kunciran di rambutnya tidak terkena serangan Fera .

"Emang kenapa sih kok gak suka digerai? Lo itu makin cantik kalo rambut digeraii!!"

"Itu karena ...." Dara terdiam tiba tiba , ada susunan kata yang tiba tiba menyusup di ingatannya seperti sebuah petir yang tiba tiba menyambar .

"Jangan gerai lagi rambutmu.."

Dara menggelengkan wajahnya , bukan ... bukan itu yang membuatnya tak suka menggerai rambut .Bukan karena Elang yang pernah melarangnya menggerai rambut . Hanya saja ia merasa kurang nyaman saat rambutnya tergerai . Ya , seperti itu .

"Wahh cantik banget sahabat gue inii " pekik Fera karena ia berhasil melepas kunciran di rambut Dara selagi Dara melamun tidak jelas tadi . "Fer , balikin !" mohon Dara dan berusaha mengambil kembali kunciran yang ada di tangan Fera .

"Udah sih gitu aja , cantik ! Lagian lo gak mau kelihatan cantik dihadapan Reno ?" Dara terdiam mendengar kata kata Fera . Setidaknya , ia bisa menghargai lelaki itu dengan terlihat cantik saat jalan bersamanya . Dara menghela napasnya pelan , dan tiba tiba saja ia menjadi gugup saat bel apartemennya berbunyi .

"Dia udah dateng tuh ! Sanaa!! sukses ya " Fera mendorong Dara pelan agar segera membuka pintu , dengan senyuman jail yang malah membuat Dara jengkel .

Dara mengambil napas pelan sebelum membuka pintu apartemennya . Pintu terbuka , menampakkan tampilan Reno yang benar benar formal dan mungkin bisa membuat para kaum hawa terpanah . Reno terdiam , tidak bisa berkata apapun melihat gadis di depannya itu begitu cantik .

Reno berdeham sebentar , "sudah siap ?"

"Iya .. tunggu apalagii" Balas Dara dengan tersenyum .

Reno tersenyum dengan menatap gadis itu intens . "Kamu cantik sekali "

*********

"Kamu cantik sekali "

Elang membelai lembut rambut gadis bergaun blackgold di depannya itu . Carissa tersenyum .

Should I say that I Love You again?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora