T I G A : ALMOST

12.9K 751 35
                                    

Elang sedang dilayani penuh di dalam pesawat First Class nya dari London menuju Indonesia. Ya, ia mendapatkan pelayanan pesawat first class cuma cuma karena ia masuk ke dalam tim perancang mesin pesawat yang kini dipakainya. 

Pramugari dalam pesawat yang begitu perhatian padanya, serta wajah barat yang kental . Sedikit Elang bersemangat karena ia ingin segera melihat wajah oriental milik warga Indonesia . Jika dihitung hitung memang sudah lama ia tidak pernah menginjakkan kaki di Indonesia . Malah , lama sekali . Elang tak sabar untuk berbicara bahasa Indonesia disetiap aktivitasnya .

"Permisi, Sir.. Ada yang perlu saya bantu lagi?" tanya pramugari itu dengan tersenyum ramah pada Elang , Elang menggeleng pelan dan tersenyum. Sebenarnya , Ia heran sedari tadi ia mendapat ucapan seperti itu dan ini sudah pramugari ke empat. Apa dipesawat ini hanya ada dia saja? Ya sudahlah. Entah, Elang berpikir untuk tidur saja karena ke Indonesia membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Sir, 15 menit lagi adalah waktu makan malam. Sir bisa pilih 3 menu sekarang " Ucap Pramugari yang membawa daftar menu dan menyadarkan Elang yang masih berusaha memulihkan kesadarannya yang baru saja akan terbang ke alam mimpi . 

"Khusus malam ini , kita menyediakan menu makan khas Indonesia Sir" Elang tersenyum . Meskipun tau bahwa makanan itu tak akan bisa sama persis dengan nikmatnya rasa asli masakan Indonesia , tapi itu cukup bisa membuatnya bernostalgia akan makanan Indonesia . 

Elang tersenyum begitu menyampaikan pesanan pada pramugari di depannya. Jika seperti ini, Elang lebih suka menjadi penumpang biasa saja..  setidaknya tidak terlalu diperhatikan seperti yang ia alami saat ini.

"Ah.. anda tidak memesan desert sir?"

"Tidak itu saja" Ucap Elang dengan balas tersenyum pada pramugari cantik di depannya.

"Tapi saya ingin membuatkan Anda desert spesial. Terimalah " Ucapnya dan tersenyum pada Elang. Elang menduga,  apa pramugari itu berusaha mencuri perhatiannya? entahlah, terserah.  Elang hanya mengangguk dan tersenyum. 

Elang memijat pangkal hidungnya . Ini sudah 11 tahun lamanya ia tak pernah menjadi playboy kelas SMA. Ia hanya setia pada satu orang, Carissa. Iya... setia. Bohong jika tidak ada yang sempat dekat dengan Elang. Tentu saja banyak, apalagi warga lokal Eropa itu tak main main cantiknya. Tapi cinta bukan masalah cantik, kan?

Nyatanya ia pernah jatuh cinta pada gadis pendiam, lembut dan pemalu. Tak secantik yang lain, namun tetap saja itu cinta. Yang PERNAH ia rasakan.

*****

"Ana... aku ingin mengantarmu ke sekolah . Boleh?" Sapa lelaki yang telah menunggu di depan gedung apartemen Dara sejak waktu yang tak Dara ketahui. Dara tersenyum dan mengangguk kemudian. Dara merasa tidak enak jika menolak sementara Reno telah menunggu lama. 

Reno membukakan pintu mobilnya pada Dara dan berlanjut memasuki kursi kemudinya. Menjalankan mobil hitamnya untuk pergi membelah kota Jakarta.

"Apa kamu tidak terlambat? bukannya ini hari senin?" Tanya Reno pada gadis  di sampingnya yang bahkan terlihat sangat cantik dengan ekspresi diam.

"Hmm tidak juga. Hari senin malah sedikit longgar untukku karena Upacara membutuhkan persiapan yang cukup lama untuk mengulur ulur waktu" Ucap Dara dan tersenyum pada Reno yang sesekali menatapnya lewat samping. 

"Apa menyenangkan mengajar siswa sekolah dasar?" tanya Reno pada Dara sekedar basa basi. Sebenarnya ia tak sebegitu ingin tahu tentang itu. Semua orang juga tahu bahwa mengajar bukanlah hal yang mudah .

Should I say that I Love You again?Where stories live. Discover now