Chapter 4

201 20 2
                                    

HAIIII :D

MAAF YA KEMARIN AKU SLOW UPDATE SOALNYA AKU ADA MOPD.. HUHUHU SEDIH SEKALI :'(

DI CHAPTER INI ADA THE BOYS DAN BAKAL PANJAANNNGGGGG JUGA ADA KONFLIK SEDIKIT.

SEGINI AJA DAN SELAMAT MEMBACA!

ENJOY!

-M.A.M

*************************

Aleeza merasa sangat kesal dengan orang tuanya karena akan di jodohkan dengan Calum.

Sebenarnya Aleeza tidak menyukai Calum tetapi hanya sebatas kagum. Aleeza juga ingin melupakan Luke karena kejadian itu sangat menyakiti hatinya.

Aleeza ingin bercerita kepada kedua sahabatnya. Tapi dia bingung melalui apa, sebenarnya bisa melalui telfon tapi Leeza tidak enak kalau bercerita melalui telfon.

Akhirnya ia menelfon kedua sahabatnya untuk datang ke rumahnya.

Aleeza POV

Aku sangat keteraluan memang meninggalkan mereka semua di meja makan. Tapi aku sangat kesal kepada Ibu dan Ayah. Aku merasa tidak bebas.

"Ini sudah 2014 tetapi masih saja ada perjodohan. Memangnya aku tidak boleh memilih? Kalau saja aku memilih yang tidak tepat, aku juga yang menyesal bukan mereka. Aku yakin pasti Calum juga tidak setuju.

Aku tahu mereka memilih yang terbaik secara Calum adalah anak dari teman lama SMA Ibu dan Ayah. Tetapi aku tidak menyukainya. Aku hanya mengagumi dirinya saja. Aku harus keluar dari perjodohan ini." Fikirku menatap keluar jendela.

Tiba-tiba terlintas Roselle dan Will dipikiranku. Aku harus bercerita dengan mereka. Mungkin saja mereka akan membantuku keluar dari perjodohan ini. Ya! aku harus menghubungi mereka.

Aku mencari kontak Will.Setelah ketemu aku menekannya dan segera aku hubungi.

"Halo. Will apakah kau bisa kerumahku sekarang juga?" Tanyaku kepada Will saat sudah nyambung.

"Umm.. Bisa saja. Memangnya ada apa?" Tanya Will diseberang sana.

"Baiklah. Aku ingin bercerita dengan kau dan Roselle." Jawabku.

"Ohh begitu. Kau hubungi Rose. Aku akan menjemputnya." Ucap Will sedikit dingin. Mengapa nada bicaranya berubah?

"Uh.. baiklah, Hati-Hati. Bye." Ucapku. Lalu panggilan terputus. Dia tidak mengucapkan "Bye". Sebenarnya ada apa dengan nya? (A/N: Gak peka banget ya?-_- balik ke cerita.)

*

Will dan Roselle sudah datang, dan kami sudah dikamarku. "Jadi kau ingin bercerita apa?" Tanya Rose sambil memakan Chipsnya.

"Aku akan-" Jawabku gantung. Aku sengaja gantungkan kalimatku. Lalu aku menatap mereka.

"Kalau cerita jangan digantung!" Seru Will meminum Sodanya. Dia menatapku serius sekali. Ah dia sahabat yang baik. Aku hanya nyengir dan melanjutkan kalimatku.

"Tapi kalian jangan kaget." Ucapku menatap seakan mengintrogasi mereka. Mereka menghela nafas dan mengucapkan "Iya" berbarengan.

"Aku akan dijodohkan Orang tuaku dengan anak teman lama mereka." Ucapku dengan nada yang malas.

Aku menatap mereka. Will dan Rose sangat tercengang. Mata mereka membulat dan mengartikan Apa-kau-serius?. Aku hanya mengidikkan bahu.

"K-kau ti-tidak bercandakan?" Tanya Rose memastikan aku bercanda atau tidak."Tentu tidak Rose." Ucapku menatapnya serius.

New World, New LifeOn viuen les histories. Descobreix ara