Chapter 3

193 21 2
                                    

ENJOY GAAESSS :*

*********

Aleeza dan Ibunya sudah selesai mempersiapkan makan malam. Tubuh Leeza terasa lengket, akhirnya ia pergi mandi. Setelah mandi, ia mengenakan dress selututnya itu. Leeza berputar didepan kaca untuk memastikan kalau dress nya ini cocok untuknya.

Tiba-tiba ia menatap kaca. Ia berkhayal bagaimana dia suatu saat menjadi kekasih salah satu One Direction.

Saat Leeza sibuk dengan khayalannya, khayalan itu lenyap dengan ketukkan pintu kamarnya. Leeza mendengus kesal dan berjalan ke arah pintu untuk membukanya. Ternyata Ibu. "Tamu sudah datang, ayo turun." Ucap Ibunya tersenyum ke arahnya.

Leeza mengangguk dan mengikuti Ibunya dari belakang.

Aleeza POV

"Akhirnya!" Pekik-ku. Ternyata memasak itu menguras keringat yang banyak. Aku merasa tubuhku lengket. Aku segera berlari ke kamarku untuk mandi.

Setelah sampainya dikamar, aku mengunci pintu. Aku membuka bajuku dan membalut tubuhku dengan handuk. Setelah itu aku masuk ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian...

Aku sudah selesai mandi, aku juga sudah memakai dress selututku ini. Aku pun berdandan. Ralat. Aku belum dandan, karena bingung mau di apakan rambutku dan wajahku ini.

Aku menatap pantulan tubuhku dari cermin. Aku memutar tubuhku untuk memastikan kalau dress ini memang cocok untukku.

"Bagaimana ya, jadi kekasih salah satu One Direction? apakah itu menyenangkan? atau malah sebaliknya?" Gumamku kecil. Aku memikirkan bagaimana suatu saat aku akan menjadi kekasih One Direction.

"Pasti directioner akan memberi nama shiper. Seperti.... Haleeza, Nileeza, Leezayn-"

Tok Tok Tok...

Aku mendengus kesal karena khayalanku sudah harus diakhiri. Aku menghampiri pintu dan membukanya. Ternyata ibu.

"Tamu sudah datang, ayo turun." Ucap Ibu tersenyum.

"Tunggu." Ucapku. Aku memakai bedak, Lipgloss, dan rambutku aku biarkan tergerai dengan satu jepitan agar tidak menutupi mata.

"Ayo."

Aku dan Ibu turun. Aku melihat ada sepasang suami istri. Mungkin itu tamunya.

"Nah.. Ini anakku.." Ucap Ibu mengandeng lenganku. Aku membalasnya hanya dengan senyum.

"Cantik ya. Siapa nama-mu nak?" Tanya wanita itu tersenyum kepadaku.

"Uh.. Aleeza Emma Jazlyn" Jawabku membalas senyumannya.

"Nama yang indah." Ucap Pria yang tak jauh beda umurnya dengan Ayah.

"Ayo kita mulai makan malamnya. Yang masak Leeza lho." Ucap Ayah dengan terkekeh. Akhirnya yang lain juga ikut terkekeh.

Kami pun berjalan ke arah dapur. Aku menarik kursi di depan Wanita itu. Aku tak tahu namanya siapa.

Kami semua makan dalam keheningan tak ada yang bicara. Hanya suara sendok dan garpu.

"Anakku tadi siang mengantarkan Cookies.. Sudah dicoba Cookiesnya?" Tanya Wanita itu menatap Ibu.

Tunggu. Katanya Anak nya mengantarkan Cookies.Tadi siang Calum mengantarkan Cookies bukan? Apa jangan-jangan anaknya itu Calum?

"Maaf tante, Anak tante itu namanya Calum bukan?" Tanyaku sedikit berhati-hati.

"Iya. Tadi siang dia kesini bukan?" Tanya Wanita itu lagi. Aku menjawabnya dengan anggukan.

New World, New LifeWhere stories live. Discover now