Gadis ini masih berniat untuk menanyakan apakah Bakugou mengingatnya atau tidak. Tapi untuk suasana hati sekarang. Mungkin sebaiknya Dia menundanya dulu. Dirinya memilih untuk tidur dan menenangkan pikirannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Oi! Bangun sialan!"

Tanpa [Nama] sadari, bukannya sebentar dirinya malah tertidur seharian. Dari pagi hingga petang pun dihabiskannya, hanya untuk tidur karena terlalu lelah. Sang pria yang tingga bersamanya. Merasa tak nyaman dengan hal tersebut. Karena berpikir wanita ini mungkin saja mati.

"Oi! Oi! Oi!! Bangun sialaaaaan!!" Karena terlalu susah dibangun dan terbangun. Bakugou pun mencubit kasar kedua pipi [Nama]. Dan membuat gadis itu sedikit mengernyitkan dahi karena kesakitan.

"Mmmhh apa...makan yaa...?" Ditemani desahan terganggu, [Nama] ngelindur bicara tak karuan.

"..." Bakugou hanya memandang kesal kearah gadis itu sambil berapi-api. Dirinya beranjak mengambil sebuah ember dan mengisinya dengan air. Dan kalian tahu selanjutnya.

Byuur!

"Aaaaaaaaaaaaaakh!"

Kalian tahu? Air dingin dimusim dingin. Tentu sangat dingin kan? Jadi, tak perlu alasan yang tak jelas kenapa [Nama] terpekik sekeras itu.

******

"Haaaah... Bakugou,jahat." [Nama] menghela napas menahan kekesalan. Tubuhnya kini tengah diguyur air hangat dari shower dikamar mandi. Pertengkaran kecil sempat terjadi karena sifat kekanakan [Nama] tiba-tiba muncul tepat setelah Bakugou menyiraminya air dingin tanpa permisi.

[Nama] memutar mati keran dari shower yang dipakainya. Mandinya selesai. Saat itu lah Dia meraih beberapa pakaian dalam dan piyama yang ingin dipakainya untuk tidur malam ini. Tapi sepertinya,Dia takkan bisa tidur lebih awal malam ini . Karena dirinya telah puas tidur seharian hampir 12 jam. Jadi mungkin, Dia akan bergadang semalaman malam ini.

Baru keluar dari kamar mandi, [Nama] dikejutkan dengan keberadaan Bakugou yang tiba-tiba berdiri didepan pintu kamar mandi. Dirinya mengerjap beberapa kali, kakinya perlahan berjalan mundur. Mulutnya menganga lebar seakan membeku.

"Ka.. Kau mengintipku?"

Braak!!

Dinding disekitar sana sedikit retak karena pukulan Bakugou yang datang tiba-tiba."Apa kau bilang? Mengintip hah?!" Bakugou berjalan maju, memendekkan jarak mereka hingga tersisa 20 centimeter.

"Hoi Bocah!! Aku tak pernah terbayang akan melakukan hal tak berguna seperti itu! Bangs t!"

"La-lalu untuk apa disini!!" Jawab [Nama] cepat sedikit tergagap.

"Aku juga ingin mandi sialan!" Sambar Bakugou cepat. Segera masuk kekamar mandi dan menutup keras pintunya.

[Nama] berkedip beberapa kali saat suara keras menggema hampir keseluruh penjuru rumah. Dirinya menatap pintu sembari bergidik ngeri.

'Hal seperti ini saja, dia sangat mengerikan. Bagaimana nanti aku menanyakan padanya T^T'

"E? Eeeeehh?!" [Nama] terpekik kencang. Melihat makan malam yang sudah tersusun rapi di atas meja makan. Membuat orang yang berada dikamar mandi protes keras karena terkejut oleh teriakan tiba-tiba dari [Nama].

Mungkin dia akan biasa saja jika makanan yang dimeja tersebut hanya untuk Bakugou. Tapi, dilihat dari sudut dan tepi manapun. Makan malam yang terlihat sangat lezat tersebut disediakan untuk 2 manusia/2 orang.

[Nama] terduduk dengan gerakan kaku. Dirinya sangat senang bercampur malu. Bakugou! Dia menyediakan makan malam juga untuk dirinya. Tentu saja, hal ini membuat wajah [Nama] menjadi merah semerah buah tomat yang baru dipetik.

STAY! [Bakugou x Reader] END.Where stories live. Discover now