4.Memastikan.

2.8K 333 11
                                    

"Mirip...kan?" Setelah beberapa candaannya bersama Monoma. [Nama] kembali terfokus pada Bakugou. Mengingat kembali seseorang yang telah lama ditinggalnya,atau meninggalkannya? Tapi yang pasti, orang itu bukanlah Bakugou tetapi sangatlah persis seperti Bakugou. Yang membedakan hanyalah, Bakugou yang ini tidak kenal dengan [Nama] dan juga Monoma. Hal ini yang membuat mereka tak yakin apa benar orang ini adalah Bakugou yang dulu mereka kenal.

"Ya... kebodohannya setidaknya juga sangat mirip" Monoma terkekeh. [Nama] yang kesal hanya menampar pelan pipi kenyal Monoma.Namun Setelahnya tertawa kecil. "Seperti biasa, Bicaramu pedas!" [Nama] menatap lekat Monoma yang duduk disebelahnya dengan memajukan bibir bawahnya. Tersenyum miring, Monoma balas menatap [Nama]. "Kecuali denganmu ya?" ucapnya sambil mencubit gemas kedua pipi chuby [Nama].

Hanya tersenyum, setelahnya pandangan [Nama] kembali tertuju ke arah Bakugou. Membuat pria disebelahnya memasang raut wajah jengkel. " Tapi tetap saja... kita belum tau pasti apa orang ini benar Dia atau bukan..." ucap [Nama] dengan tatapan mata yang melemah. "Ah! Kenapa tidak terpikirkan! Neito-kun!" Seperti dapat suatu ide, [Nama] mengepalkan kedua tangannya.

" Apa?" Monoma mengangkat satu alisnya.

Sebelum mengatakan Ide yang Dia dapat, [Nama] menatap waspada kearah Bakugou. Takut lelaki yang sedang beristirahat itu bangun secara tiba-tiba dan mendengar apa yang dikatakannya."Aku ingin kau kembali kelaboratorium kemarin dan korek Informasi tentang Bakugou disana!" ucap [Nama] setengah berbisik.

"Ha? Ka-kau serius?!" Pekik Monoma, namun langsung dibungkam oleh telapak tangan [Nama]. Terlihat keterkejutan diwajah Monoma. Dia memegang tangan [Nama] yang menutup rapat mulutnya sambil mengerjapkan mata beberapa kali.[Nama] melepas bungkamannya pada Monoma."A-aku tau kau memberiku perintah seperti ini karena kau yakin ini bukan Dia tapi jika kau tau kenyataan orang ini adalah Dia apa kau tidak kecewa Dia tidak mengingatmu?" Ikut waspada, Monoma juga ikut mengecilkan volume suaranya.

" ...Aku tau. Tapi,Tidak salahnya memastikan. Ingat?" Ucap [Nama] dengan wajah angkuh yang dibuat-buat.

"Aku serius hei!" Monoma mengapit kasar kedua pipi [Nama] dengan satu tangannya.

"Akhu jhuga khei!!" tak mau kalah,[Nama] menarik kasar kedua pipi Monoma. Mereka bertatapan secara intens sebelum akhirnya Monoma mengalah dan menghela napas panjang. " Oke-oke kulaksanakan Nona." Monoma melepas tangannya yang ada pada pipi [Nama] lalu tersenyum paksa dengan dahi berkerut.

" Hehe Yoroshiku Neito-kun!" [Nama] membuat lengkungan penuh kemenangan dibibirnya. "Ya sudah! Tunggu apa lagi? Ayo pergi sana!" [Nama] mendorong secara paksa tubuh Monoma yang lebih tinggi darinya untuk keluar dari kamar Bakugou. "Iya-iya...Aku pergi." Monoma dengan terpaksa menuruti keinginan wanita yang lebih muda dihadapannya. Walaupun hatinya masih ragu. Takut orang ini adalah Bakugou yang dulu Dia kenal.

Dengan langkah ragu, Monoma berjalan keluar dari kamar Bakugou. Meninggalkan wanita yang dicintainya bersama lelaki lain didalam sebuah ruangan. Hanya berdua. Sakit tentunya. Kemarin juga, sangat berat meninggalkan [Nama] dan Bakugou dibawah atap yang sama hanya berdua. Takut jika Bakugou akan berbuat apa-apa. Tapi tetap saja Dia seorang Pria yang tidak ingin terlihat lemah dihadapan orang lain. Apalagi, orang yang dia Cintai. "Neito-kun!!" Teriakan tak asing menyerbu telinga Monoma. Refleks Dia memutar kepalanya, mendapati [Nama] yang tersenyum lebar dan terlihat sangat manis. " Sekali lagi, Yoroshiku Ne!! Oh ya, jangan lupa tutup pintunya rapat-rapat. Harinya dingin sih. Hati-hati ya... Maaf juga merepotkan." Warna merah muda menghiasi wajah pria berparas tampan itu.Nyeri dihati Monoma seketika menghilang melihat [Nama] yang tersenyum tanpa beban apapun. Bagi Monoma,Rasanya sudah sangat lama tidak melihat tawa ikhlas dari wanita yang selalu ceria ini. Sejak kejadian 3 tahun lalu, Tawa ikhlasnya seketika berubah menjadi tawa yang dipaksakan. Senyum manis juga hilang dan digantikan dengan senyuman yang dibuat hanya untuk menutupi betapa sakitnya hati yang hancur. Monoma meyakinkan dirinya sendiri, apakah mungkin, hanya kehadiran seorang lelaki dimasa lalulah yang dapat membuat [Nama] kembali menjalani hidup ditemani senyum dan tawa. Jika iya, hati tak ikhlas pun Dia akan melepas [Nama] dan membiarkannya bersama lelaki itu.

STAY! [Bakugou x Reader] END.Where stories live. Discover now