The Simple Love (TAEKOOK)

Chapter 10 End

Happy reading..

Jungkook pov.

Aku baru saja keluar dari rumah sakit, kondisiku terus menurun saat aku tau kabar Taehyung telah tiada.

Hatiku terasa sesak, jujur aku merasa bersalah dengan semua sakit yang sudah aku berikan kepada Taehyung.

Dan tentang Yugyeom, aku bahkan tidak mau melihatnya lagi.

Aku terlalu membencinya, karena ternyata selama ini dia hanya mempermainkanku.

Tapi yang lebih membuatku sakit saat melihat Yugyeom adalah karena dia yang menyebabkan Taehyubg meninggal, meski aku tau dia tidak sengaja melakukan itu.

.

.

.

Pagi ini aku berencana mengunjungi makam Taehyung untuk pertama kalinya, apalagi hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Tapi sebelum ke makamnya aku mampir ke taman dekat Sungai Han, tempat favorit kita berdua untuk merayakan hari ulang tahunnya.

Aku juga membawa kue tart kecil dan beberapa lilin kecil bersamaku.

Aku duduk disalah satu bangku taman dan mulai menyiapkan kue tart itu bersama dengan lilinnya.

"Hari ini adalah pertama kalinya aku merayakan hari ulang tahunmu tanpa kau disisiku."

Aku menghela nafas berat sembari menatap kue dipangkuanku.
" Kau tau ? Itu terasa sangat menyakitkan Tae." Kutatap lilin yang menyala diatas kue tart dihadapanku itu.

"Jujur, sebenarnya aku selalu mencintaimu. Tapi egoku lah yang menolak semua itu. Tapi kini aku sadar seberapa penting dirimu bagiku. Dan aku sadar, cintamu tidak sebanding dengan cintaku selama ini."

Kurasakan air mata mulai mengalir dari kedua mataku, aku terisak sendiri ditengah taman itu.

Aku mengingat segala hal yang pernah aku lakukan bersama Taehyung.

Dalam hatiku masih tidak bisa menerima bahwa Kyu Jong sudah tidak ada disisiku lagi.

"Aku tau itu, kau memang selalu mencintaiku Kook."

Deg........

Suara itu,

itu suara yang teramat aku kenal.

Itu suara husky yang kurindukan...

Tapi mana mungkin ?

Apa ini hanya halusinasiku saja ?

Tapi suara itu terasa begitu nyata.

Kuedarkan pandanganku di tiap sudut taman itu, tapi aku tidak menemukan sosok Taehyung disana.

"Apa kau mencariku ?"

Kurasakan sebuah tangan hangat menyentuh pundakku.

Jantung berpacu begitu cepat.

Takut, aku takut jika ini hanya mimpi.
Atau mungkin aku bisa merasakan aroahnya disini ?