Pangeran Alax pun terlalu teliti untuk menyadari.

"Aku akan ikut Carmelize," ucapnya yang berhasil membuat Pangeran Vire tercengang selama beberapa saat.

"Tidak masalah, kalau Carmelize tidak keberatan."

Carmelize menggeleng secepatnya, "Tidak apa-apa kalau Pange--eh, maksudku Alax ikut denganku. Aku tidak keberatan."

"Ya, kalau begitu, sudah diputuskan."

Pangeran Vire langsung masuk ke mobil yang membawa mereka, lalu menutup sendiri pintu itu sebelum supir mereka melakukannya.

Carmelize langsung mempersilakan Pangeran Alax untuk masuk lebih dulu, namun Pangeran Alax juga mempelajari tata krama sejak dulu, untuk mempersilakan gadis untuk mengambil giliran pertama.

"Tidak apa-apa, kau duluan."

Carmelize menggeleng. "Tidak, tidak, kau yang duluan."

Sementara sopir Carmelize terbengong di tempatnya. Sebenarnya siapapun yang masuk lebih dulu, nantinya akan akan menutup pintu adalah dirinya, jadi sebenarnya semuanya sama saja.

"Jangan menunda, bukankah kau merindukan adikku?"

Carmelize terdiam, lalu menuruti perkataan Pangeran Alax untuk masuk lebih dulu. Sama seperti Pangeran Vire tadi, Pangeran Alax menutup pintu lebih dulu sebelum ada yang melakukannya. Sopir pribadi Carmelize pun masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesinnya dengan buru-buru, begitu melihat mobil hitam di depannya mulai bergerak.

"Mengapa melihatku begitu?"

Carmelize langsung memalingkan wajahnya, "Kita akan kemana?"

"Ke rumah kami."

"Bukankah katamu aku tidak boleh bertemu River?" tanya Carmelize.

"Bukan berarti kalian tidak boleh berbicara."

Carmelize menatap ke manik amber Pangeran Alax sekali lagi. Rasanya benar-benar tidak percaya bahwa dia bisa melihat manik itu dalam keadaan terbangun. Dan melihat manik amber itu benar-benar membuatnya ingin menangis.

Mengapa warnanya sangat mirip dengan manik River? Tentu saja karena mereka adalah saudara kandung. Kemiripan Pangeran Alax dengan Putri River rasanya benar-benar tidak bisa diragukan lagi.

"Apakah raja dan ratu akan menerima kehadiranku?"

Pangeran Alax tidak langsung menjawab. Diliriknya ke spion yang memperlihatkan sopir pribadi Carmelize yang tengah mengerutkan kening karena heran dan mengawasinya dari depan, seolah tak mempercayai keberadaannya.

"Ayah dan ibuku akan senang bertemu denganmu," balas Pangeran Alax dengan tenang.

"Lalu, bagaimana dengan River?"

Pangeran Alax terdiam lagi.

"River baik-baik saja, kan?" tanyaku lagi.

"Untuk pertanyaanmu yang itu, mungkin kau perlu bertanya langsung pada River."

Carmelize mengerutkan kening, "Aku ingin mendengar langsung dari kakaknya. River akan berbohong kepadaku dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja."

Pangeran Alax mengangguk sekali, diam-diam menyetujui hal itu dalam hati, "Kau tidak mempercayai River?"

"Aku ... Bukannya tidak percaya. Tapi River akan berbohong padaku hanya agar aku tidak merasa khawatir dengannya," jawab Carmelize kala mengingat kembali moment terakhir saat dia bersama Putri River.

Hening lagi.

Carmelize sampai saat ini masih belum percaya dengan sosok yang ada di depannya. Kali ini dia takut bahwa Pangeran Alax dan semuanya menghilang seperti bagaimana Carmelize menghilang seperti yang dilihat oleh Putri River.

Ah ... Bagaimana kalau ternyata Pangeran Alax juga tidak bisa disentuh seperti saat dia di Negeri Bayangan kemarin? Bukankah itu berarti mereka akan terbangun?

Tapi mereka bisa menyentuh benda padat dan orang lain juga bisa melihat keberadaan mereka, kan?

Carmelize yang terlalu panik langsung menaruh tangannya di atas tangan Pangeran Alax, memastikan bahwa mereka memang bisa bersentuhan.

Pangeran Alax langsung menoleh, di saat bersamaan, Carmelize mengangkat tangannya dengan cepat.

"M-m-maaf! Sungguh!" ucap Carmelize buru-buru.

Lalu, Carmelize memaki dirinya sendiri. Bagaimana bisa, dia melakukan hal yang memalukan seperti itu tanpa berpikir lebih dulu?

Tbc

20 Juni 2018

a/n

Aku ngaret update berapa hari yaaaak wkwkwkkwkwkw
Ampuni hambaaaaa.

Oke besok aku mau up dua chapter.

Yey

Semangat paus

Aaaaa

Cindyana

APPETENCE - The Kingdom of Shade [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang