17 | Born Yesterday

2.7K 314 114
                                    

A L I C E

Kami meninggalkan Vertiron besoknya. Daerah itu berbatasan dengan hutan yang luas. Jadi, agar kami dapat mengunjungi desa yang selanjutnya, kami harus menyusuri hutan lagi dan mungkin bermalam disana.

Aku menjadi cukup lancar menunggangi kuda—bukannya aku sombong, aku bahkan tidak sehebat itu. Tapi untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa memiliki keahlian yang lebih berguna dari pada hanya menjahit dan memasak.

"Berapa kuda yang kau punya di rumah?" Tanyaku iseng pada Harry.

"Tiga. Felix dan Tristan punya masing-masing. Untuk mengantar barang—dan berpergian."

"Apa kau kesulitan tanpa gerbong yang dipinjam ayahku?"

"Tidak juga. Kami tidak sering memakainya. Orang hanya memesan banyak saat musim dingin tiba."

"Memangnya ada apa di musim dingin?" Aku mengerutkan dahi. Bukannya seharusnya orang membutuhkan selimut dan baju hangat saat musim dingin?

Harry tertawa, "Entahlah. Orang lebih aneh dari yang kau kira."

Aku tersenyum dan mengangguk setuju.

"Aku berpikir. Pasti di desa-desa memiliki satu atau dua tukang besi. Tapi, mereka rela memesan denganmu dan Tristan," kataku. Kenapa harus repot memesan dengan orang yang tinggal dengan jarak tiga hari dari desa, kan?

"Guess our work is better."

"Kalau kau sebagus itu, kenapa tinggal di tengah hutan dan tidak di desa yang ramai saja?" Tanyaku lagi. Felix pernah menjelaskan ini sebelumnya padaku. Tapi jawabannya main-main; hanya tentang wanita. Maksudku, jika pekerjaan mereka sebagus itu, mereka bahkan bisa dipekerjakan di Harlstone untuk memandai baju besi atau senjata bagi para tentara ksatria.

"Er...entahlah. Kurasa kami hanya suka ketenangan," jawabnya. Well, kurasa itu namanya terlalu tenang.

"Memangnya bagaimana kalian bertiga bisa berakhir disana?"

"Itu cerita yang panjang."

"Ini jalan yang panjang," aku mengedikkan bahu, berkata bahwa aku bersedia mendengarnya.

"Well, kurasa ini akan membuatmu bosan."

"Jika kau diam, aku akan lebih bosan."

"Oke," akhirnya Harry setuju dan memulai ceritanya. "Jadi, rumah itu milik keluarga Felix. Mereka adalah pemburu yang hebat. Oleh itu, mereka membangun rumahnya di tengah hutan karena berkendara tiga hari untuk berburu hanya membuat lelah. Mereka juga punya orang untuk mengantar hasil buruannya ke desa-desa."

"Dimana keluarga Felix sekarang?"

"Aku tidak terlalu tahu, Alice. Yang aku tahu hanyalah ayahnya meninggal karena infeksi luka yang tidak diobati dengan benar," terang Harry. "Dia punya enam saudara laki-laki. Empat mati di pertempuran Farleigh Bay, yang lainnya mungkin menikah dan pindah."

"Kau dan Tristan?" Aku masih penasaran. Mereka bahkan bukan saudara. Dan jika memang hanya teman, bukankah aneh jika di tengah hutan sendirian?

Butuh waktu lama bagi Harry untuk menjawab pertanyaan yang satu itu. Mungkin untuk mengingat-ingat, tapi akhirnya ia bersuara. "W-well, aku sudah mengenal Tristan sepanjang hidupku."

VITALITY [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang