4

1.2K 136 6
                                    


.

.
.
.
.
.
.

Sehun menatap ke arah Yoona dengan kaget. Tiba tiba jantungnya berdegup dengan kencang.

"Sehun-ah, sedang apa kau di sini?" tanya Yoona

"Engg .." Sehun tidak tahu harus menjawab apa. Ia tidak tahu mengapa ia menjadi dungu.

"Hun-ah?" Sehun menoleh

"Bolehkah aku memanggilmu Sehunnie?" tanya Yoona

"Tentu, sunbaenim"

"Kuharap, kita bisa menjalin pertemanan dekat" ujar Yoona

"Ya, sunbaenim"

Sejak saat itu, hubungan Sehun dan Yoona semakin dekat. Dari awal pertengkaran yang menjadi pertemanan. Juga, Sehun tidak tahu. Rasanya nyaman ketika berkeluh kesah kepada Yoona. Yoona juga sering membantu Sehun dalam hal apapun. Ia bahkan menyewakan Sehun sebuah flat di sebelah rumahnya. Alasannya, agar Sehun tidak kesulitan saat berangkat kuliah.

Yoona juga tidak mengerti. Yoona juga nyaman berada di sekitar adik tingkatnya itu.

Hingga beberapa bulan terlewati. Sehun sadar jika ia jatuh cinta pada Yoona tapi ia takut akan bertemu dengan keluarga Yoona. Keluarga Yoona sangatlah berada sementara Sehun, seorang broken home yang hidup sendiri. Beruntung ia mempunyai sahabat bernama Kai dan kakak tingkat menyebalkan seperti Chanyeol yang juga sangat lengket dengan Yoona.

Satu tahun terlewati dan Sehun sadar. Ia mencintai perempuan itu.

"Sehun, lihatlah ada lomba fotografi, bukankah kau menyukai fotografi?" seru Yoona ketika mereka sedang makan siang

"Huh? Aku bahkan tidak punya kamera" seru Sehun

"Kenapa? kau bisa meminjam kameraku"

"Tidak, noona terima kasih"

"Hei .. Jangan menolak, Sehun! Ini adalah kesempatan emas untukmu! Ikutlah! Aku mendukungmu!" seru Yoona

"Hm" Sehun pun hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap Yoona. Sehun benar benar nyaman dengan gadis itu. Gadis itu seperti pelengkap dengan dirinya. Gadis itu mendukung apapun yang Sehun suka. Dan Sehun benar benar jatuh cinta dengan gadis itu.

Yoona, gadis itu yang membuat Sehun suka fotografi.

Awalnya, Sehun hanya suka memotret. Ya, memotret Yoona secara diam diam. Bagi Sehun, Yoona indah untuk dipotret. Dan Sehun suka dengan hal itu.

Waktu berjalan, apalagi dengan Sehun yang berhasil memenangkan lomba fotografi. Sehun benar benar berterima kasih dengan Yoona.

Cekrek!

"Ya! Sehun! Berhentilah memotret aku!" ujar Yoona kesal saat perjalanan pulang mereka.

"Noona! Hadap sini! Ayo ayo! Kita berfoto!" seru Sehun pada Yoona

Cekrek!

Dengan terpaksa, Yoona pun foto dengan Sehun.

"Cantik" seru Sehun

"Makasih"

"Noona .." panggil Sehun lembut

Yoona berhenti melangkah lalu menatap Sehun. Senyum masih belum pudar dari wajah Yoona.

"Yoona noona, ayo kita berkencan" ujar Sehun sambil menggenggam tangan Yoona

Yoona terdiam. Dalam hati, perutnya seperti berbunga bunga.

Yoona mengangguk menyanggupi Sehun.

"Benarkah?"

"Iya Sehun, ayo kita berkencan"

2 Desember 2006. Tanggal bahwa Yoona dan Sehun sudah resmi berkencan.

.
.
.
.

Hari demi hari, Sehun dan Yoona semakin menunjukkan keromantisan mereka. Apalagi, sebentar lagi hari natal.

Seperti sekarang ini, Yoona berada di flat kecil milik Sehun. Mereka sedang ber-lovely dovey satu sama lain saling berpelukan di sofa.

"Sehun, apa cita citamu?" tanya Yoona

"Menjadi fotografer profesional. Kamu?"

"Aku .. Ingin menjadi fashion desainer !" seru Yoona. Yoona adalah pribadi yang periang. Dan Sehun suka itu.

"Kalau begitu, aku ingin kau memakai gaun yang indah, lalu aku akan memotret dirimu. Pasti akan menjadi foto yang indah dan cantik" ujar Sehun

Yoona menatap Sehun dengan sayang. Yoona menatap wajah Sehun sambil memegang kedua pipi Sehun, begitu pun Sehun. Ia mendekatkan wajahnya pada Yoona, memeluk pinggang gadis itu, dan satu tangannya sedang mengelus pipi Yoona dengan lembut.

"You're so beautiful, sayang" seru Sehun lalu mengarahkan bibirnya pada Yoona.

Perlahan Sehun melumat bibir Yoona dengan lembut. Bukan sebuah ciuman nafsu, tapi ciuman yang menyatakan bahwa mereka saling mencintai satu sama lain dan tidak ingin terpisahkan.

Yoona membalas ciuman Sehun dengan lembut. Bibir mereka saling berpagut mesra, melupakan bahwa hari ini telah larut malam.

Sehun melepaskan ciumannya dengan Yoona.

This is Yoona and Sehun's first kiss semenjak mereka resmi berpacaran.

Sehun tersenyum menatap Yoona. "Kau wanita pertamaku, sayang" ujar Sehun

"Kau lelaki kedua yang kukencani" jelas Yoona

"Dan tadi, adalah ciuman pertamaku. Kau mencurinya, sayang" ujar Yoona

"Sunbaenim, maafkan adik tingkatmu yang nakal ini" seru Sehun membuat Yoona tertawa

"Hei .. Adik tingkat kurang ajar. Berani sekali kau mengencani kakak tingkatmu, hm?" ujar Yoona sambil menggoda Sehun

"Karena Sunbaenim sangat cantik dan milik Oh Sehun"

Lalu mereka pun berciuman lagi dengan mesra. Tidak lebih. Karena Sehun tahu bahwa mereka masih belum sah.

"Sudah, ya. Nanti keterusan"

Yoona menganguk

"Kita tunggu sampai kita benar benar sah" ujar Sehun

CUP.

Sehun pun dengan gentle mengantarkan Yoona ke rumahnya. Sudah jam 10 malam dan Yoona tidak boleh pulang malam.

"Yoona, kenapa kau baru pulang, nak?" seru Ibu Yoona. Sehun akui Ibu Yoona sangat cantik seperti anaknya.

"Hei Nak Sehun .. Ayo masuk" ujar Ayah Yoona

Sehun beruntung. Sangat beruntung bertemu dengan gadis itu. Keluarga Yoona menerima Sehun dengan lapang dada. Sehun merasa bahwa ia memiliki keluarga lagi. Hati Sehun yang dulu dingin kini menjadi hangat karena gadis itu. Entah bagaimana caranya Sehun harus berterima kasih dengan Yoona, gadis yang sudah hampir menyelamatkan hidupnya yang terpuruk.

Sehun merasa bahwa Yoonalah perempuan yang ia cari selama ini. Yoona adalah alasan kenapa ia bertahan sampai sekarang. Dan Sehun akan membalas semua kebaikan Yoona.

Ia berjanji ...

h o m eTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang