Jihyo tengah memasak saat suara gaduh terdengar memasuki apartementnya. Berdebat masalah saos tomat yang tumpah mengenai kaos polo sang pria. Sesekali terdengar ucapan sarkas yang mengandung banyak makna, mengiringi perjalan dua insan yang tengah kerepotan membawa banyak bungkusan plastik ditangannya.
"Ini semua karena kau Mina! Gara-gara kau, bajuku jadi kotor seperti ini."
"Yak, kau menyalahkanku?!" Sang wanita meninggikan suaranya. "Salahkan sendiri dirimu yang bahkan untuk menggenggam kantong plastik saja tidak bisa."
Jihyo memutar bola matanya malas. Pagi-pagi buta seperti ini harus diganggu oleh pertengkaran sepasang suami istri yang sedang berselisih. Membuat mood Jihyo seketika menurun, menunggu lelah bubur yang tak kunjung matang akibat nyala api yang sengaja ia kecilkan.
"Apa yang kalian lakukan disini? Apa hari libur kalian begitu membosankan hingga datang mengacau ke tempatku?" Desisan suara Jihyo membuat pertengkaran terhenti, kemudian mereka mendekat dan menaruh bungkusan plastik itu keatas meja pantry.
"Semalam kau membuat kami khawatir, maka dari itu kami memutuskan untuk datang." Jimin menjelaskan seraya tangannya masih sibuk mengelap jijik kotoran yang menempel di bajunya.
"Tapi dibanding dirimu, kenyataannya penampilanku hari ini jauh lebih mengkhawatirkan. Astaga! Lihatlah Ji, betapa menjijikkannya aku saat ini!"
"Seingatku, aku meninggalkan beberapa potong kaos disini, apa itu masih? Kau tidak membuang barangku bukan?" Tanpa menunggu, Jimin melenggang masuk kedalam bekas kamarnya. Tak memperdulikan panggilan Jihyo yang menyerukan namanya.
Gadis itu merengut sejenak saat dehaman pintu terdengar menutup dengan sempurna. Dia sudah bisa menebak apa yang akan terjadi didalam sana. Terdengar sedikit keributan. Lama, hingga akhirnya suara derap langkah kaki keluar secara bersamaan. Menampilkan Jimin dengan kaos gantinya dan pemuda kacau yang sudah terlihat jauh lebih baik dari hari kemarin.
Mina sedikit terkejut melihat kehadiran Jungkook yang seperti sihir muncul begitu saja dari dalam kamar. Nampak senyum jail terukir bebas dari bibir manis itu.
"Jadi urusan yang kau bilang semalam adalah ini Jihyo? Urusan dengan sang pria pujaan hati?" Mina mencondongkan tubuhnya agar dapat berbisik tepat ditelinga gadis itu.
Jihyo tak menanggapi, hanya sedikit senyuman tipis cukup puas bagi Mina. Anggap saja merupakan sebuah jawaban pasti untuk wanita yang kini tengah penasaran tersebut.
"Kau masak apa Ji?" Jimin mendaratkan bokongnya pada kursi, diiringi Jungkook yang juga duduk namun kepalanya masih menunduk, enggan menatap mata bulat gadis didepannya.
"Satu porsi soup penghilang mabuk untuk tuan Jeon kita." Jihyo berujar sembari tersenyum, meletakkan mangkuk didepan sang pemuda dengan lembut. Membuat Jungkook juga ikut tersenyum hingga kecanggungan yang tadi tercipta seolah sirna tak berbekas.
"Lalu bubur itu? Apa untuk Jungkook juga?" Jimin sedikit memanjangkan lehernya melihat Jihyo menuangkan sendok per sendok bubur kedalam sebuah mangkuk berukuran sedang.
Jihyo melirik sekilas kearah kamarnya. Menerka kira-kira orang yang berada didalam sana sudah bangun apa belum. Untuk membangunkannya pun rasanya ia agak ragu. Mengingat saat ini ada banyak pasang mata yang mungkin akan menatapnya penuh tanya jika mengetahui siapa orang yang berada pada bilik kamarnya.
"Ji.." Seruan Jimin membuat Jihyo tersadar. Ia kemudian menoleh lalu tersenyum tipis.
"Apa?"
"Aku bertanya, bubur itu kau buat untuk siapa?"
"Oh ini, aku buat untuk..."
Lagi dan lagi ucapannya terpotong hanya karena sebuah derit pintu yang terdengar dari arah kamarnya. Menampilkan sosok pemuda yang berjalan tertatih sambil menahan nyeri. Dan seperti yang Jihyo duga, ketiga pasang mata itu langsung menghujamnya dengan beribu pertanyaan yang tersirat. Cukup mengagetkan memang, saat melihat ada seorang pemuda bertelanjang dada keluar dari kamarnya sendiri dengan perban yang menempel di sekitar wajah, lengan dan juga dadanya.
YOU ARE READING
Spaces Between Us - END
FanfictionPertemuan kembali Jihyo dengan Jungkook setelah tujuh tahun berpisah nyatanya tidak bisa membuat Jihyo menghentikan rasa cintanya kendati Jungkook telah melabuhkan hatinya pada sosok gadis lain. Namun, kehadiran Min Yoongi yang juga merupakan bagia...
