02. Word: Bodyshape

156 19 12
                                    

Jangan lupa klik 'Vote' dan tinggalkan komentar mendukung ya :3

Jangan lupa klik 'Vote' dan tinggalkan komentar mendukung ya :3

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


"Ya ampun, kalian lucu deh kalo jalan bareng."

"Haha, iya lucu banget. Si Jenny langsing tinggi, tapi si Hana gembil gitu. Haha."

"Udah kayak angka 10!"


Ucapan--atau lebih tepatnya cibiran seperti itu sudah biasa terdengar di sekolah menengah atas ini. Kalimat sarkas semacam itu seakan menjadi hal wajib bagi siapapun yang berpapasan dengan sepasang sahabat karib yang namanya sudah terkenal ke seluruh penjuru sekolah.

Jenny dan Hana. Dua gadis manis yang memiliki perbedaan cukup kontras dari segi fisik maupun sifat.

Jenny dikenal dengan tubuh tinggi semampai dengan wajah ayu yang ketara, namun sifatnya cenderung pendiam dan tertutup. Kondisi ini sungguh berbanding terbalik dengan sahabatnya, Hana. Hana merupakan sosok ceria yang mudah bergaul dan dikenal menggemaskan akibat tubuhnya yang tambun dan berisi.

Jenny dan Hana. Dua karakter berbeda yang sangat bertentangan.

Jenny dan Hana. Dua individu yang saling bertolak belakang jika disandingkan.

Jenny dan Hana. Dua sikap dan pemikiran berlainan arah, namun saling melengkapi satu sama lain.


Kedua sahabat itu pagi ini berjalan menyusuri koridor sekolah seperti biasa. Hana yang sibuk menyapa teman-temannya sepanjang perjalanan, sementara Jenny berjalan di belakangnya dalam diam dengan kepala yang sedikit menunduk.

Hanya membutuhkan dua menit agar keduanya sampai di depan kelas yang memiliki plakat 'XII MIA 5' di dekat pintu masuk. Sesampainya di sana, Jenny langsung mendudukkan dirinya pada barisan nomor dua di dekat tembok, sementara Hana menyusul duduk di sebelahnya.

Jemari lentik Jenny kini tergerak mengambil sebuah buku catatan yang dibalut cover polos berwarna biru langit dari dalam tasnya. Membuka beberapa lembar yang sudah terisi, sampai akhirnya berhasil menemukan halaman kosong yang berada di dalam sana. Tangannya yang lain kini mengambil sebuah pensil yang sengaja dikaitkan dengan buku itu, menggoreskan beberapa garis arang dan membuatnya menjadi sebuah bentuk yang hanya bisa dipahami olehnya sendiri.

"Bikin desain karakter lagi?"

Yang ditanya terkesiap. Buru-buru dirinya menutup buku biru itu dan kembali memasukkannya ke dalam tas.

Hana menyerengit heran. "Loh? Kenapa di tutup? Emangnya udah selesai?"

"Belum... takut ketauan yang lain aja..."

"Lah? Ngapain takut ketuan. Kan pada akhirnya--"

"Embulku~"


[⏸️] K O N T R A SOù les histoires vivent. Découvrez maintenant