Gift | Saeran Choi x Reader

678 44 62
                                    


"Do you remember what today is?"
---" ??


»»»•«««

Ctik

Ctik

Bunyi ketikan yang berasal dari keyboard komputer begitu terdengar nyaring, memecahkan keheningan di ruangan pada saat itu. Kedua iris hijau mint tampak fokus menatap layar yang berada di depannya, sebelum tiba-tiba sebuah suara cempreng datang menginterupsi,

"Hei Ranny~"

'Gadis itu lagi.'pikirnya, alangkah mendengar suara tak asing itu.


Merasa diabaikan, pemilik suara yang cempreng itu langsung saja beranjak dari tempatnya. Tetapi baru saja ia berniat melangkah mendekati pemuda bersurai putih, si empunya kamar langsung saja membuka suara.

"Jangan beranjak dari tempatmu barang seinci pun."

Gadis bersurai [Hair color] itu tidak mempedulikan larangan pemuda yang masih duduk membelakanginya saat ini.

"Hei, kau tidak--"Perkataannya terhenti ketika kedua tangan mungil menutupi kedua matanya dari belakang, menghalangi pandangannya atas menatap dokumen penting yang terlihat di layar komputer. Sebelum kemudian diikuti tawa kecil menggemaskan.

"Apa-apaan ini, turunkan tanganmu [Name]. Aku sedang bekerja."Perintah pemuda itu dengan nada kesal. Gadis yang dipanggil [Name] itu tak menuruti perintahnya, alih-alih ia malah tersenyum sembari membuka suaranya,

"Tidak ada pekerjaan untuk hari ini, apa kau tidak lelah berhadapan dengan angka-angka yang tidakku mengerti itu? ayolah mari kita bersenang-senang khusus hari ini!"

Pemuda itu menghela napasnya sebelum menurunkan tangan mungil yang sedari tadi menutupi pandangannya, menatap kedua iris [Eye color] si empunya dingin.

"Aku tidak punya waktu untuk bersenang-senang, dan lagipula apa spesialnya hari ini?"ujarnya. [Name] mengerucutkan bibirnya tidak terima.

'Apa dia lupa tentang hari ini?'[Name] membatin.

"Sudahlah, pergi bermain dengan si rambut merah itu atau apa kek."lanjutnya dingin sebelum kembali melanjutkan kegiatan yang sempat terhenti tadi. Melihat respond dingin dari orang yang ia sukai, [Name] tidak menyerah.

"Ayolah Ranny! cuma sebentar saja, aku benar-benar bosan!"pinta [Name] memelas, berlutut di samping pemuda itu. Pemuda itu melirik [Name] enggan. Dia heran, mengapa gadis ini selalu saja mengusiknya. Entah itu mengajaknya bermain hide n seek atau mengerjai Yoosung bersama dengan kakak kembarannya, Saeyoung.

'Sungguh kekanak-kanakkan.'pikirnya dalam hati.

Ia sungguh tidak suka dengan tipe orang seperti [Name] dan Saeyoung. Mereka terlalu hiperaktif dan menyebalkan, setidaknya itulah pendapat Saeran. Ya, itulah nama kembaran Saeyoung yang sifatnya sangat 180° berbeda dari Saeyoung. Jika Saeyoung adalah seseorang berkepribadian ceria dan aktif, maka Saeran sungguh kebalikannya. Ia lebih senang diam di dalam ruangannya dan berkutat dengan komputer atau angka-angka yang membuat author pusing melihatnya.

"Ya? ya? aku akan membelikanmu es krim!"[Name] masih mencoba membujuk Saeran, kali ini dengan iming-iming es krim.

"Tidak ada gunanya [Name], aku tidak begitu menyukai es krim sampai aku mau mengikuti kemauanmu!"

»»»•«««

Di sinilah Saeran sekarang, duduk di tepi air mancur taman kota dengan [Name] di sampingnya yang sedang menikmati es krim. Ternyata rayuan [Name] dengan menggunakan es krim masih ampuh bekerja pada Saeran. [Name] tertawa mengingat perkataan Saeran yang berkata ia tidak menyukai es krim, nyatanya ia 'Sangat' menyukai es krim, buktinya sekarang si tsundere itu duduk di sampingnya sambil menjilat es krim favoritnya.

Gift | « Saeran Choi x Reader »Where stories live. Discover now