Chenzi & Chenli : Bab. 27

Start from the beginning
                                    

Chenxiang mencoba pergi kearah ibunya, tapi dihentikan oleh Wu Gu yang langsung mengendongnya dengan erat.

Wu Gu sadar, Chenzi saat ini sedang lepas kendali. Dan, berbahaya. Satu-satunya cara adalah Jia Lan, hanya wanita itu yang bisa mengendalikan Chenzi, yang otomatis terhubung dengan Chenli. Chenzi terikat sehingga dia tidak mulai melukai dan menghancurkan, sementara Chenli, sulit menghentikannya mengingat dia sedang dalam kondisi bebas. Tidak peduli apa itu, dia akan menghancurkannya. Membinasakan siapapun yang mencoba mendekati dirinya.

"Kakak Li---", Putri xinyue muncul. Mengendong putra kecil mereka, Chenxiao.

Wanita itu mencoba mendekati Chenli, tapi terhempas kebelakang dan nyaris membentur tembok dibelakang mereka jika saja Chenyi tidak memberikan tameng sihir pada putri xinyue, menantu dan juga cucunya. "Xinyue, pergilah, bawa Chenxiao pergi. Chenli sedang tidak terkendali, kau dan Chenxiao akan terluka jika berdekatan dengan Chenli...",

Putri Xinyue menolak, dia kembali mencoba mendekati Chenli tapi tetap berakhir sama. Chenxiao menangis karna merasakan penderitaan di sekelilingnya.

Sementara itu,

Jia Lan berusaha berdiri, darah membasahi bagian punggungnya, tapi tidak menghentikannya dari berjalan mendekati Chenzi. Secara ajaib, sebuah tangga muncul, Jia Lan dengan berani melangkah menaiki tangga-tangga itu. Dia berhenti ketika tangan munggilnya mencoba menyentuh Chenzi, ada sengatan yang menyakitkan dan bisa saja membunuh siapapun yang mencoba untuk menyentuhnya.

"Pelindung sihir itu tidak bisa ditembus oleh orang biasa sepertimu, manusia. Kau hanya akan berakhir menjadi debu jika memaksakan dirimu memasukkinya...", Tukas Kaisar Langit yang entah sejak kapan telah dirasuki oleh iblis jahat yang tadinya berada di dalam diri Raja Bumi.

Jia Lan tidak mengubris, dia terus berjalan.

Crash!

Jia Lan menarik tangannya, lengan hanfunya terbakar, Wu Gu tidak tahan. Dia ingin Jia Lan menghentikannya, tapi Jia Lan bersikeras. Dia kembali menjulurkan kedua tangannya dan menyentuh pelindung sihir itu.

Crash!!!

Mendorong, Jia Lan terus melangkahkan kakinya masuk, pakaiannya telah terbakar hingga menembus ke kulitnya, tapi Jia Lan tidak menyerah. Sepasang matanya menunjukkan kegigihan-nya untuk membawa Chenzi kembali, darah segar mengalir dan membasahi seluruh tubuh Jia Lan, tapi tidak masalah. Jika memang ada yang harus dikorbankan, agar Chenzi dapat kembali, dia rela.

"Ibu!!! Ibu berhenti, kembali, Jangan tinggalkan Chenxiang!!!", Anak kecil itu lepas dari gendongan Wu Gu dan dengan segera berlari kearah Jia Lan dan Chenzi.

Sementara itu Jia Lan telah menembus pelindung sihir dengan luka parah, dia sampai dengan jarak selangkah dari Chenzi. Sepasang tangannya bergetar menahan sakit dan lelah mencoba mengatup kedua sisi wajah Chenzi, Chenxiang melangkah menaiki tangga yang sama, dia menatap pelindung sihir yang mengurung ayah dan juga ibunya di dalam sana. Chenxiang pernah bermimpi, kejadian yang persis sama, seperti kejadian yang saat ini terjadi.

Dia ingat, dalam mimpinya. Dia-lah yang mematahkan sihir pelindung itu dengan berkonsentrasi dan mengeluarkan beberapa tenaga dalamnya, Chenxiang juga tidak mengerti, dengan kekuataannya yang belum dilatih, bagaimana dia bisa mendapatkan kekuatan yang begitu besar.

Prang!

Pelindung sihir hancur, Chenxiang tersentak, dia menatap ayah dan ibunya. Berlari kearah mereka dan memeluk mereka, Tapi Chenzi belum kembali normal.

"Kakak Zi, sadarlah. Ini aku, Jia Lan. Lihat, Chenxiang juga disini. Dia begitu mirip denganmu...", Tukas Jia Lan mengendong Chenxiang meski tubuhnya sakit.

Chenxiang menempatkan kedua tangan munggilnya di wajah sang ayah, "Ayah, Ayah ini Chenxiang. Ayah, akhirnya kita bertemu. Ayah, sadarlah. Ayo lihat kami, bukankah ayah merindukan ibu? Apa karna Chenxiang nakal makanya ayah tidak menginginkan kami?",

Jia Lan menangis, dialah yang meninggalkan Chenzi, bukan Chenzi yang tidak menginginkan Jia Lan dan Chenxiang.

"Ugh---Akhhh!!!!", Chenzi mengerang.

Jia Lan dan Chenxiang terjatuh ke bawah, Chenzi menatap mereka berdua dengan tajam. "Pergi! Pergi, aku tidak bisa mengendalikannya, dia adalah iblis hatiku, pergilah!", Suara itu berasal dari dalam diri Chenzi. Suara yang Jia Lan rindukan, tapi Jia Lan menolak.

Dia berdiri, berlari dengan cepat dan menyambar Chenzi, memeluknya dengan erat, tidak mempedulikan bagaimana Chenzi memberikannya dorongan magis yang menyakitkan mengingat tubuh Jia Lan yang sedang tidak bertenaga. Tapi Jia Lan tidak melepaskan sedikitpun pelukannya dari Chenzi.

"Aku tidak akan pernah melepaskanmu, aku mencintaimu, hanya kamu. Kakak Zi, kendalikan dirimu, jadilah kuat, kita akan bersama lagi, kita bertiga dapat berkumpul kembali. Aku mohon, Lihat-lah, semua orang menangis melihatmu begini, Kakak Li juga sedang lepas kendali. Jika kau bertahan, semua ini akan kembali normal. Aku mohon---", Jia Lan meraih rahang Chenzi, sedikit berjinjit, Jia Lan meraih bibir pucat Chenzi.

Kembali-lah, Kakak Zi...

Tbc.

Apadah, 😂😂😂

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now