First kiss to hurt?

324 22 0
                                    

"Yeay mau... sini vvi.."

Deg...


Sebuah sentuhan mampu membungkam ku dan menghentikan pembicaraanku.

Sebuah kejadian yang mampu membuat wajahku selalu memerah dan mata yang membesar, apakah ini yang disebut first kiss ?
Aku tak menyangka Levin memberi ini setelah 10 tahun lebih bersama, dan disaat yang pas ia mengambil moment itu dikamera ponselku.

5 detik bersejarah itu.
Kini membuat jantungku selalu berdegup kencang layaknya sehabis mengikuti lari maraton.

Kami langsung membuang muka dan malu satu sama lain.

"Sorry, Tha" ucap Levin dengan suara yang amat malu.
Aku dengan wajah memerah ini tak sanggup berkata-kata lagi.

"Gapapa.." balasku saat sudah sedikit tenang.

"Ah aku jadi gak enak" kata Levin yang kini memainkan gelang ditangan ku.
"Gimana, udah kejadian.." balasku dengan tangan yang berkeringat.

"Eh.. ngerasa gak kita kayak anak SD gitu? Kita udah dewasa, wajar loh. Gimana menurut kamu?" Tanya Levin dengan pendapatnya.
Aku hanya diam, bodo ah..

"Iya deh iya" jawabku yang sudah tidak gugup lagi.

Levin pun beranjak dari kasur dan mengambil gitar putih kesayangannya. Nama gitar itu, Alice. Yang anggun, cantik, dan istimewa.

"There goes my heart beating
'Cause you are the reason
I'm losing my sleep
Please come back now
There goes my mind racing
And you are the reason
That I'm still breathing
I'm hopeless now
I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, 'cause I need you to see
That you are the reason"
[You Are The Reason - Calum Scott]

Indah...
Aku yang sedari tadi menunduk menjadi berani menatapnya, matanya... bola mata abu kehitaman pekat itu sangat menyejukkan hati ini, ia sangat mengamati disetiap liriknya, dan aku menikmati disetiap arti lirik itu, apakah benar? aku takut percaya padanya, memang selama aku bersamanya 'hampir' tak pernah ada omong kosong, tapi tak salah bila aku ragu kan?

"Finally!! Bagus gak?" tanya nya ceria.
"Wagelasehh bosku"
"Eh udah jam 09.00? Kita gak ikut acara ke bawah?" sambungku dengan pergantian topik.
"Mau cepet jadi mami-mami kamu? Itu tuh arisan di bawah, terus dilanjut deh comblang-comblangin anak-anak mereka, aku sih ogah ke bawah"

"Yaudah nonton ajaaahh" ajakku manja.

[30 menit menonton]

• • •

"Lohh?" Dipagi ini aku tersadar dengan kaget, kenapa aku bisa tertidur dikasur Levin? Bareng Levin?!! Aku pun dengan spontan menoleh ke sebelahku..

Levin disofa rupanya..

Aduh! Lupa kabarin David, WA WA WA!

Kemarin

[21.40]
Aletha : vid? Bang Levin nih, mabar kuy?
David : woii bang, kuylah...
Aletha : otw on nih
David : aku udah stay di PC bang. Biar gak 'moba kok analog?'
Aletha : nyindir nih? Wah bahaya nih, nanti denger aja Savage nya😈 wuh makan tanah lu nanti.
David : ampun boss
David : on bang etdah-.-"
Aletha : iya ini log in, siap udah undang beres.
David : yoi.
[23.59]
David : gilak lah gua langsung naik legend, akhirnya😭
Aletha : alay lu😑
David : bantu push lagi ya bang
Aletha : besok, mata gua udah di lem.
Aletha : btw kakak gak pulang hari ini, dia ketiduran, besok dia libur, besok kan lo sekolah? Minta tolong bu Sumi siapin bajunya ya, dua pasang, nanti lo anter ya? sekolah lewat depan komplek gua kan? Nanti titip di satpam aja.
David : bantu push ya?
Aletha : iya kecebong berponi😑
David : oke bang, bobok bang
Aletha : lo juga, jangan pacaran mulu lo.
David : gak punya pacar kok
Aletha : ganteng gak punya pacar? Kampungan😕
David : nikah woy nikah
Aletha : ah lu, ini sih chat pribadi sama gua aja.
David : besok besok, mata ku sudah ingin menutup.
Aletha : emm

Rindu (Proses Merapikan Cerita)Where stories live. Discover now