•25

18.5K 974 10
                                    



' Matching with your beautiful minds .'
__________

Hana terbangun sendiri . Tangannya memisat matanya setelah bangun dari tidur . Dia mencari kelibat Qaz tetapi bayangannya tidak kelihatan di dalam kamar . Dibetulkan cadar dan selimut . Tuala yang tergantung pada ampaian dicapai sebelum memasuki ke dalam tandas .

" Eh , apa ni ? "

Berkerut dahinya apabila banyak tanda merah pada leher serta bahunya . Dia memegang kesan bite itu dan menyebabkan dia berdesis kesakitan . Spontan dia teringat kejadian semalam . Lantas , pipinya ditepuk perlahan . Sempat lagi menghayati romantika dirinya bersama Qaz malam tadi. 

Hampir 10 minit dia bermandi , pintu bilik air diketuk . Kepalanya berpaling ke tepi sambil pakaian yang diambil , dipakai .

" Sayang . Kau ada dekat dalam ke ? "

" Haah . Nak siap dah ni . "

Hana menjongketkan bahu apabila tiada balasan dari Qaz . Tombol pintu bilik air dipulas dan melangkah keluar menuju ke meja solek .

Di hadapan cermin , hana berdiri . Belum sempat dia mahu mengambil sikat di atas meja solek , Qaz telah merampasnya .

" Qaz .."

Meleret suara Hana memanggil nama suaminya . Tangannya masih terawang-awang mahu mencapai sikat pada tangan Qaz tetapi tidak kesampaian . Kerana dia tahu dia pendek daripada Qaz . Bibirnya dicebik .

Qaz tergelak kecil . Dia menghampiri Hana . Sisi kepala Hana dipegang .

" Berdiri diam-diam . "

Kusyuk Qaz melakukan kerjanya tanpa menyedari yang dirinya sedang diperhatikan oleh isterinya . Getah rambut dicapai dan rambut Hana diikat kemas .

" Thanks untuk malam tadi . "

" Ha ? Ouh . " Bibirnya mengukirkan senyuman untuk Qaz . Terpaku sejenak Qaz namun dia terpikir sesuatu .

" Kau . Okay ? "

Sepatah sepatah dia berkata . Takut perkataannya terasa kasar pada pandangan Hana. 

" Hah ? " Keningnya dikerutkan . Matanya memandang dirinya sendiri dari atas ke bawah . Dahi dipegang . Okay . Jadi dia sihatlah . Kenapa Qaz tanya macam tu ? Dah terang-terang dia boleh berjalan tanpa jatuh ke lantai .

" Haish . Kau ada rasa sakit-sakit tak ? Dekat bawah ke ? "

Qaz mengerling matanya ke badan Hana tetapi kepalanya ditoleh ke arah lain . Membutang mata Hana mendengar ayat bicara Qaz .

" Yah ! Pervert . "

" — Dah la . Saya nak turun ke bawah . Nak tolong mama masak . "

Langkah Hana yang keluar dari bilik , diperhatikan oleh Qaz . Bibirnya menguntum senyuman nakal .

" Pervert . Pervert pun kau tetap sayang aku juga . "

*****

Ayyie pov .

" Berbahagialah sebelum kesunyian . "

Ujar dia sendirian . Rumah di hadapannya dipandang dari jauh . Terukir senyuman sinis sebelum keluar dari kereta mewahnya . Pada tangannya , sebuah kotak sederhana diletakkan di tepi pagar rumah itu . Badannya memusing ke belakang tetapi tangannya sempat menekan loceng sebelum melangkah pergi .

" Enjoy your rewards . Cannot wait for next step ,  Qīn'ài . " ( sayang ).
Rambutnya diraup ke belakang sebelum dia menutupi kepalanya dengan hoodie putih .

*****

Gelak ketawa yang memeriahkan ruang dapur menjadi sunyi apabila bunyi loceng rumah ditekan .

" Siapa pula yang datang tu ? "

Puan Jannah mahu melangkah tetapi Hana pantas memegang lengan ibu mertuanya . Semua mata yang melihat gelagat Hana , tersenyum nipis .

" Bonda . Bonda duduk . Biar Hana yang buka pintu . "

" Terima kasih . "

Hana hanya membalasnya dengan anggukan kepala . Matanya sempat menangkap wink yang dilemparkan Qaz ke arahnya dan dia hanya memberi seulas senyuman yang manis .

" Ehem ehem . "

Lalu Qaz memalingkan mukanya apabila deheman tersebut datangnya daripada papanya , Tengku Iqram.  Wajahnya dimaniskan semasa papanya memberi jelingan tajam . Tidak lupa juga ke arah Que yang tersengoh nakal , dia telah menghadiahkan sepakan dari bawah meja .

Tiba-tiba Qaz mengangkat punggungnya dari kerusi  . Terjongket kening Tengku Iqram melihat telatah anak lelakinya itu .

" Nak ke mana , Qaz ? "

" Keluar sekejap , pa . "

Langkahnya diatur ke arah pintu . Puan Jannah dan Tengku Iqram hanya menggelengkan kepala . Asyik nak berkepit dengan bini sahaja . Ada yang lemas dalam pelukan cinta nanti .

" Qaz lepas berkahwin , memang tak berenggang langsung dengan Kak Hana . Menyampah Que tengok . " terjuih bibirnya ke hadapan sambil melayan puding jagung di dalam pinggannya. 

" Kalau rasa menyampah , kahwin sajalah . "

Serentak bondanya dan papanya membidas kata-katanya . Muncung bibir Que semakin panjang . Matanya dikecilkan melihat tindak tanduk ibu bapanya . Memang dah berpakat prank dirinya ke ?  Dia dah lah muda lagi , nak dikahwinkan dengan siapa ? Calon pun tidak dicari .

*****

Kakinya perlahan -lahan mendekati Hana yang membelakangi dirinya . Tangannya mendakap Hana dari belakang . Tersentak Hana yang masih memegang kotak yang diambil di tepi pagar .

" Apa yang sayang pegang tu ? "

Terjengul kepalanya melihat sesuatu yang dipegang oleh bininya . Wajah isterinya ditatap dari tepi.  Dia tiba-tiba rasa hairan dan pelik kerana tiada nama pengirim yang diletakkan di atas kotak .

" Kotak la takkan cucur pula . "

Balas Hana selamba . Bibirnya diketap perlahan . Dadanya dipegang . Pelik . Jantungnya berdegup laju . Seperti tidak stabil . Dia rasa lain macam .

" Sayang . Are you okay ? "

Lantas badannya dipusingkan memandang Qaz . Matanya menatap mata suaminya . Tangannya memeluk Qaz erat dan dibalas usapan pada kepalanya .

" Saya rasa tak sedap hati . "

Qaz menundukkan kepalanya . Wajah bingung ditayang kepada Hana .

" Huh ? "

" Nenda .. "

Tbc .

Vote and comment always .
Lepas chap ni . Maybe banyak adventure , thriller , torture , bully , revenge and other . And i'm so sorry cause lambat published . Banyak sangat homework . Itu belum lagi dengan assignment . Fuh . Mianhae . ❤️💜

My Faith , Thats Bad Boy | completeWhere stories live. Discover now