' Matching with your beautiful minds .'
__________Hana terbangun sendiri . Tangannya memisat matanya setelah bangun dari tidur . Dia mencari kelibat Qaz tetapi bayangannya tidak kelihatan di dalam kamar . Dibetulkan cadar dan selimut . Tuala yang tergantung pada ampaian dicapai sebelum memasuki ke dalam tandas .
" Eh , apa ni ? "
Berkerut dahinya apabila banyak tanda merah pada leher serta bahunya . Dia memegang kesan bite itu dan menyebabkan dia berdesis kesakitan . Spontan dia teringat kejadian semalam . Lantas , pipinya ditepuk perlahan . Sempat lagi menghayati romantika dirinya bersama Qaz malam tadi.
Hampir 10 minit dia bermandi , pintu bilik air diketuk . Kepalanya berpaling ke tepi sambil pakaian yang diambil , dipakai .
" Sayang . Kau ada dekat dalam ke ? "
" Haah . Nak siap dah ni . "
Hana menjongketkan bahu apabila tiada balasan dari Qaz . Tombol pintu bilik air dipulas dan melangkah keluar menuju ke meja solek .
Di hadapan cermin , hana berdiri . Belum sempat dia mahu mengambil sikat di atas meja solek , Qaz telah merampasnya .
" Qaz .."
Meleret suara Hana memanggil nama suaminya . Tangannya masih terawang-awang mahu mencapai sikat pada tangan Qaz tetapi tidak kesampaian . Kerana dia tahu dia pendek daripada Qaz . Bibirnya dicebik .
Qaz tergelak kecil . Dia menghampiri Hana . Sisi kepala Hana dipegang .
" Berdiri diam-diam . "
Kusyuk Qaz melakukan kerjanya tanpa menyedari yang dirinya sedang diperhatikan oleh isterinya . Getah rambut dicapai dan rambut Hana diikat kemas .
" Thanks untuk malam tadi . "
" Ha ? Ouh . " Bibirnya mengukirkan senyuman untuk Qaz . Terpaku sejenak Qaz namun dia terpikir sesuatu .
" Kau . Okay ? "
Sepatah sepatah dia berkata . Takut perkataannya terasa kasar pada pandangan Hana.
" Hah ? " Keningnya dikerutkan . Matanya memandang dirinya sendiri dari atas ke bawah . Dahi dipegang . Okay . Jadi dia sihatlah . Kenapa Qaz tanya macam tu ? Dah terang-terang dia boleh berjalan tanpa jatuh ke lantai .
" Haish . Kau ada rasa sakit-sakit tak ? Dekat bawah ke ? "
Qaz mengerling matanya ke badan Hana tetapi kepalanya ditoleh ke arah lain . Membutang mata Hana mendengar ayat bicara Qaz .
" Yah ! Pervert . "
" — Dah la . Saya nak turun ke bawah . Nak tolong mama masak . "
Langkah Hana yang keluar dari bilik , diperhatikan oleh Qaz . Bibirnya menguntum senyuman nakal .
" Pervert . Pervert pun kau tetap sayang aku juga . "
*****
Ayyie pov .
" Berbahagialah sebelum kesunyian . "
Ujar dia sendirian . Rumah di hadapannya dipandang dari jauh . Terukir senyuman sinis sebelum keluar dari kereta mewahnya . Pada tangannya , sebuah kotak sederhana diletakkan di tepi pagar rumah itu . Badannya memusing ke belakang tetapi tangannya sempat menekan loceng sebelum melangkah pergi .
" Enjoy your rewards . Cannot wait for next step , Qīn'ài . " ( sayang ).
Rambutnya diraup ke belakang sebelum dia menutupi kepalanya dengan hoodie putih .*****
Gelak ketawa yang memeriahkan ruang dapur menjadi sunyi apabila bunyi loceng rumah ditekan .
" Siapa pula yang datang tu ? "
Puan Jannah mahu melangkah tetapi Hana pantas memegang lengan ibu mertuanya . Semua mata yang melihat gelagat Hana , tersenyum nipis .
" Bonda . Bonda duduk . Biar Hana yang buka pintu . "
" Terima kasih . "
Hana hanya membalasnya dengan anggukan kepala . Matanya sempat menangkap wink yang dilemparkan Qaz ke arahnya dan dia hanya memberi seulas senyuman yang manis .
" Ehem ehem . "
Lalu Qaz memalingkan mukanya apabila deheman tersebut datangnya daripada papanya , Tengku Iqram. Wajahnya dimaniskan semasa papanya memberi jelingan tajam . Tidak lupa juga ke arah Que yang tersengoh nakal , dia telah menghadiahkan sepakan dari bawah meja .
Tiba-tiba Qaz mengangkat punggungnya dari kerusi . Terjongket kening Tengku Iqram melihat telatah anak lelakinya itu .
" Nak ke mana , Qaz ? "
" Keluar sekejap , pa . "
Langkahnya diatur ke arah pintu . Puan Jannah dan Tengku Iqram hanya menggelengkan kepala . Asyik nak berkepit dengan bini sahaja . Ada yang lemas dalam pelukan cinta nanti .
" Qaz lepas berkahwin , memang tak berenggang langsung dengan Kak Hana . Menyampah Que tengok . " terjuih bibirnya ke hadapan sambil melayan puding jagung di dalam pinggannya.
" Kalau rasa menyampah , kahwin sajalah . "
Serentak bondanya dan papanya membidas kata-katanya . Muncung bibir Que semakin panjang . Matanya dikecilkan melihat tindak tanduk ibu bapanya . Memang dah berpakat prank dirinya ke ? Dia dah lah muda lagi , nak dikahwinkan dengan siapa ? Calon pun tidak dicari .
*****
Kakinya perlahan -lahan mendekati Hana yang membelakangi dirinya . Tangannya mendakap Hana dari belakang . Tersentak Hana yang masih memegang kotak yang diambil di tepi pagar .
" Apa yang sayang pegang tu ? "
Terjengul kepalanya melihat sesuatu yang dipegang oleh bininya . Wajah isterinya ditatap dari tepi. Dia tiba-tiba rasa hairan dan pelik kerana tiada nama pengirim yang diletakkan di atas kotak .
" Kotak la takkan cucur pula . "
Balas Hana selamba . Bibirnya diketap perlahan . Dadanya dipegang . Pelik . Jantungnya berdegup laju . Seperti tidak stabil . Dia rasa lain macam .
" Sayang . Are you okay ? "
Lantas badannya dipusingkan memandang Qaz . Matanya menatap mata suaminya . Tangannya memeluk Qaz erat dan dibalas usapan pada kepalanya .
" Saya rasa tak sedap hati . "
Qaz menundukkan kepalanya . Wajah bingung ditayang kepada Hana .
" Huh ? "
" Nenda .. "
Tbc .
Vote and comment always .
Lepas chap ni . Maybe banyak adventure , thriller , torture , bully , revenge and other . And i'm so sorry cause lambat published . Banyak sangat homework . Itu belum lagi dengan assignment . Fuh . Mianhae . ❤️💜
YOU ARE READING
My Faith , Thats Bad Boy | complete
Fanfiction" Tak sangka di taman perumahan elit ni juga jodoh kita bertemu . " *smirk* - Qaz Aldine ft Raiya Hana - " you're sweet talker badboys that i love you until heaven . " Lelaki yang berperangai badboy cuba untuk melindungi gadis jual mahal itu dengan...