Weekend

13K 1.8K 120
                                    

Pagi ini Yoongi sibuk menyiapkan beberapa makanan ringan yang akan dibawanya pergi nanti sembari menunggu Jungkook yang juga sedang bersiap-siap. Rasanya senang sekali hybrid manis milik Taehyung itu kembali ke mansion. Karena jika ada Jungkook disini, otomatis suasana mansion tidak pernah sepi lagi. Karena sejak saat Jungkook pergi, Taehyung tak pernah lagi menginjakkan kaki di mansion besar itu. Hanya ada dirinya dan para pelayan dan kadang juga Jimin tidur di mansion ini.

"Aku sudah siap, hyung!" Yoongi tersenyum menatap hybrid manis yang mengenakan kaus bergaris abu-abu putih dan cardigan hitam nya. Semua yang dipakai Jungkook serupa sekali dengan dirinya, yaitu ekor dan surainya.

"Jungkookie menggemaskan sekali!" Jungkook tersenyum menggemaskan. Ia sibuk mendusalkan wajahnya pada dada Yoongi manja.

"Kita ingin pergi kemana, hyung?" Telunjuk di bawah dagu, Yoongi sedang berfikir kira kira tempat mana yang tepat untuk menghabiskan hari minggu berdua selain di tempat hiburan.

"Entahlah, sebenarnya hyung juga belum menemukan tempat yang tepat untuk menghabiskan hari minggu ini. Tapi hyung sudah menyiapkan makanan ringan untuk dibawa." Bibir sang hybrid mengerucut, wajahnya bergurat sedih. "Hyung?"

"Hm?"

"Semalam aku melihat televisi. Dan di layar menampilkan sebuah tempat makan baru yang enaaaaak sekali kelihatannya. Aku jadi ingin hyung membuatnya untukku, itu pun kalau hyung bersedia." Kakinya di gerakkan kesana kemari, malu malu saat mengucapkana permintaan yang kelihatan konyol.

"Apakah kita ingin menghabiskan waktu dengan memasak saja? Tidak ingin keluar?" Jungkook mengangguk. Rasanya ia kemarin baru saja menginjakkan kaki di mansion dan rasanya tidak enak kalau ingin keluar lagi. Taehyung memberinya kebebasan karena laki laki itu tak mau Jungkook merasa terkekang. Tetapi Jungkook juga tak ingin memanfaatkan kebebasan yang diberikan oleh Taehyung untuknya. Apalagi sebentar lagi dirinya akan menikah dengan pemimpin Kim itu. Duh, memikirkan soal pernikahan membuat pipinya memerah sendiri.

"Hei, Jungkookie. Pipimu memerah, apa kau sedang sakit?" Yoongi memegang wajah manis Jungkook, memeta dengan telapak tangannya guna merasakan suhu tubuh sang hybrid. Khawatir kalau bocah manis ini sakit tiba tiba. "U-ung, t-tidak hyung! Aku hanya memikirkan bagaimana nanti pernikahanku. . ."

"Jungkookie sudah besar. Apa yang dipikirkan hm? Malam pertamamu nanti dengan Taehyung?" Jungkook tergugup, wajahnya makjn memerah parah hingga ke telinganya pula.

"T-tidak hyung! Tidak begitu hmp!"

Oh astaga, Jungkook lucu sekali. Yoongi jadi ingin membawa kepunyaan sang tuan ke rumahnya.

"Baiklah, baiklah. Jadi hari ini di mansion saja ya? Kita memasak makanan?" Jungkook mengangguk. Ekspresi manisnya membuat Yoongi menahan jeritan akan kegemasan hybrid sang tuan.

"Ingin membantu atau duduk diam saja, Jungkookie?"

"Tentu saja membantu, hyung!"

.
.

Taehyung masuk pintu utama mansion nya, matanya menelisik tiap bagian rumah besar itu. Tujuannya kali ini adalah mencari Jungkook. Hybrid nya itu mempunyai kebiasan selalu menyambutnya di depan pintu ketika pulang bekerja. Tapi kali ini tidak ada siapa pun yang menyambutnya, bahkan Yoongi sekalipun yang notabenenya adalah pemimpin pelayan di mansion ini. Rasa khawatir sejenak singgah di dalam dirinya. Maka detik itu juga Taehyung melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan-ruangan dimana Jungkook sering mengunjungi.

"Jungkook-ah! Yoongi!" Teriakan itu menggema di setiap sudut lorong panjang bercahaya temaram. Taehyung sudah membuka satu persatu ruangan dan tak menemukan Jungkook disana. Hell, kemana Jungkook sekarang? Hybrid itu pintar sekali menjungkir balikkan semuanya. Mulai dari hati sampai pikirannya.

"Jungkook- hei Jungkook! Yoongi!" Taehyung mendapati Jungkook terduduk di area dapur sambil memeluk mangkuk besar berisi carry sausage nya. Wajahnya jelas berantakan sekali dengan saus. Yoongi pun sama saja, bedanya sang kepala pelayan mansionnya itu penuh dengan tepung, lengkap dengan piring berisi potongan banana cake disana.

Berantakan sekali dapurnya saat ini.

Sedikit mengguncang tubuh Jungkook lantas sebelah tangannya mengambil ponsel dari saku celana nya.

Menghubungi Jimin yang masih berada di luar mansion nya tentu saja.

'Kenapa lagi, bangsat?'

"Cih, cepat ke dapur. Urus Yoongi mu yang tertidur kekenyangan sambil memeluk banana cake nya ini. Aku akan mengurus Jungkook."

'Bedebah, Kim. Baru saja ingin menginjak pedal gas.'

"Oh- kau tak mempedulikan Yoongi lagi? Putus sana."

'Bangsat. Oke, aku kesana.'

Telepon ditutup dengan dengusan kesal Jimin. Taehyung kembali menaruh ponsel nya dalam saku, mengambil mangkuk besar di pelukan Jungkook dan menaruhnya diatas counter. Sedikit menepuk pipi gembil Jungkook guna menyadarkan dan tak lama mata bulat itu membuka sedikit.

"T-taehyungie? Uh- sudah pulang?" Masih belum sepenuhnya sadar, Jungkook beranjak memeluk leher Taehyung manja. "Iya sudah. Kau kekenyangan hm?" Pemuda hybrid itu mengangguk, kembali mendusalkan wajahnya diantara perpotongan leher dan bahu beraroma citrus dan pinus khas Taehyung.

"Ingin ke kamar?" Hanya anggukan yang Taehyung terima. Lantas pria itu mengangkat tubuh mungil dengan menggunakan gaya bridal. Tak lama Jimin datang, masih dengan nafas tersengal nya, kelihatan sekali kalau pemuda Park itu berlari dari luar mansion.

"Bangsat, kenapa dapurmu jauh sekali? Menyusahkan saja."

"Ck, baru begitu sudah mengeluh. Lemah sekali." Jimin mendecak kesal, matanya terarah pada sosok manis yang terduduk sambil memeluk makanan yang mungkin saja dibuatnya. Lantas menghampiri dan menepuk pipi kelewat tirus milik Yoongi.

"Hei, bangun sayang. Ayo pulang ke apartemenku saja." Tak ada respon. Jimin melakukan tindakan yang sama, mengambil piring dalam pelukan sang kekasih dan menaruhnya diatas counter. Pemuda itu melepas apron yang melekat di tubuh bagian depan Yoongi dan melemparnya asal kemudian membopong tubuh itu dalam rengkuhan bridal nya juga.

"Aku ke kamar. Bawalah Yoongi pulang ke apartemenmu. Sepertinya acara mengakhiri minggu mereka dihabiskan dengan memasak dan makan hingga tertidur kekenyangan seperti orang mati."

"Baiklah, jaga Jungkookmu. Aku pulang."

Dengan itu kedua pria tadi berpisah, meninggalkan dapur yang berantakan dan membawa masing-masing kepunyaannya ke dalam tempat ternyaman kedua setelah pelukan.

.
.
.
.

Terhitung mundur 3 chapter lagi mereka bakalan married T ____ T

Setelah married nanti akan ditambahkan special chapter dan akan men-tagging pembaca yang sering aktif votement dari awal hinggal akhir.
Jadi, tunggu aja notif tag special chapter nya :)

Terimakasih, selamat membaca!♡♡

Little Wolfie +taekook ( ✅ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang