Go

21K 2.4K 94
                                    

Pagi mereka berdua dihabiskan dengan pelukan serta kecupan hangat ditemani oleh dua potong roti panggang dan susu putih diatas ranjang. Semalam itu memang malam yang luar biasa dan Taehyung menyukainya. Bagaimana Hybridnya terlihat pasrah— menerima apa yang semua dilakukan dengan penuh. Semalam ia bertindak layaknya penguasa— menjajah tubuh molek Hybridnya dengan kecupan serta gigitan yang kini berubah menjadi merah keunguan. Sungguh tanda yang cantik untuk Jungkook.

Kemeja kebesaran yang dipakai Jungkook turun— memperlihatkan secara nyata tulang selangkanya yang dipenuhi bekas gigitan sang tuan karena kegiatan semalam. Pipi gembilnya memerah dengan manis karena semalam jelas pengalaman terbaik dalam hidupnya. "Sayang, nanti bersama Mingyu dulu dirumah. Dia akan menjagamu selama aku pergi ke Swedia untuk seminggu ini." Terang Taehyung sembari memakai celana piyama hitamnya. Jungkook mengangguk saja. Toh juga Mingyu itu teman pertamanya. Lelaki itu juga menyenangkan meskipun sedikit kaku seperti kayu tua.

"Ke Swedia untuk apa?" Mata bulat Jungkook menatap iris sang Tuan dengan rasa penasaran terlihat jelas disana. "Menemui klien, sayang. Maaf meninggalkanmu setelah semalam." Jungkook tersenyum merasakan pelukan erat dari Tuannya. Ia memaklumi karena ia tahu sang Tuan cukup sibuk akhir akhir ini karena banyak sekali tawaran kerja sama yang mengantri meminta untuk tandatangani di meja kerjanya. "Jaga kesehatan ya selama disana. Aku sayang dengan Tuan." Pelukan erat dari Hybridnya mampu membuat Taehyung tersenyum hangat. Demi apa hari ini ia sama sekali tak ingin pergi dari tempat tidur karena ia ingin terus terusan berdua dengan Jungkook tanpa tau diganggu urusan kantor yang begitu mencekik.

Rasanya ia ingin mengutuk sekretarisnya yang pagi buta sudah menelpon hanya untuk memberi tahu bahwa hari ini ada pertemuan klien di luar selama seminggu. Kenapa harus sekali bertepatan dengan aktivitasnya berdua bersama sang Hybrid. Padahal ekspektasinya hari ini bakal menghabiskan dengan piknik di kebun apel di belakang mansion— menikmati segelas Sparkling Wine dengan Jungkook berada di pelukannya. "Berangkat jam berapa, Tuan?" Taehyung tersadar dan mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangan,

08.00

Sial, cepat sekali.

Jungkook tersenyum lembut— bangun dari posisi nya dan berdiri di depan Taehyung. Tangannya melingkar erat di leher kokoh sang Tuan. Raut wajahnya jelas sekali bahagia begitupun ekor abu yang bergoyang pelan di balik kemeja kebesaran yang dipakai. "Mau mandi bersama, Tuan?" Taehyung tersenyum miring. Jungkook memiringkan kepalanya dengan seringai tipis di bibir kecilnya. "Jangan tahan desahanmu nanti."

Bunyi berdebam pintu dan engahan nafas menjadi tanda bahwa mereka kembali melakukan di dalam sana. Tak salah juga mencicipi sebelum melakukan perjalanan bisnis selama seminggu penuh kan.

——

Sungguh pemandangan luar biasa indah sebelum bepergian nanti. Jungkook ada di depan kitchen counter, bibirnya mengerucut kesal karena sedari tadi kepala pelayan sibuk membenahi pekerjaan hybridnya menata makanan. Taehyung menahan kekehnya melihat ekspresi kesal yang hybridnya tampilkan. Lucu sekali, pikirnya. Ketika tatapan sang kepala pelayan bertemu dengan Tuan muda Kim— ia mengerti bahwa sang tuan ingin menggantikan posisinya dari sana. Kepala pelayan tadi memberika cubitan sekilas pada pipi gembil Jungkook dan berlalu dari sana.

"Sedang apa, sayang?" Jungkook menoleh kaget ke belakang. Ia menemukan sosok Tuannya yang kini sudah rapih dengan balutan jas hitam bergaris merah serta kemeja hitam polos sedang memeluknya erat sembari menenggelamkan wajahnya pada celah leher jenjangnya. "Aku sedang menata makanan untukmu, Tuan." Jungkook berucap pelan. Tangannya masih sibuk menata sandwich tuna yang tadi telah dimasak oleh chef mansion. Ia bersikeras ingin menyiapkan sarapan untuk sang Tuan. Sempat berdebat pula dengan kepala pelayan tadi. Karena sesungguhnya Taehyung sama sekali tidak mengizinkannya untuk menginjak ke area dapur. Dengan menggunakan ekspresi memohon menggemaskannya akhirnya sang kepala pelayan luluh juga untuk membiarkan hybrid Tuannya masuk ke area dapur. Dengan satu syarat sebelumnya, semua kegiatan yang dilakukan harus diawasi oleh kepala pelayan. Dan untungnya Jungkook patuh untuk tidak berbuat aneh aneh.

"Sedang belajar untuk menjadi kekasih yang baik hm?" Pipi Jungkook total memerah mendegar kalimat sang Tuan barusan. "A-aku hanya ingin terbiasa menata sarapan untuk Tuan sebelum pergi bekerja." Usakan kecil nan lembut diterima. Kecupan disudut bibir yang terakhir sebelum melepas pelukan di pinggang sempit hybridnya. Dengan langkah anggunnya Jungkook membawa piring berisi tuna sandwich ke meja makan, duduk disana setelah menyiapkan perlengkapan untuk sang Tuan.

Paginya kali ini sungguh indah dengan ditemani sarapan nan lezat beserta sosok cantik yang mendampinginya layak seperti seorang istri, telaten sekali dalam mengurusnya.

——

Sebenarnya Taehyung pergi ke Swedia ini masih setengah rela karena tadi saat ingin berangkat, Jungkook terus terusan memeluknya seolah tak ingin ditinggalkan. Hybridnya tadi memang sempat bilang tak ingin ditinggal karena akan kesepian. Tapi setelah meyakinkan puluhan kali serta memberi beberap iming iming manis, akhirnya Jungkook melepaskan pelukannya dengan ekspresi lucunya.

Dia juga agaknya tidak rela kalau Jungkook akan bersama sekretarisnya selama seminggu penuh. Tapi ya sudahlah, dia juga percaya dengan Mingyu yang akan menjaga Jungkook. Karena hanya Mingyu yang bisa ia percayai untuk menjaga sosok cantik itu agar tetap aman selama ia pergi.

——

Wassup! Ada yang nunggu?

Next? Komen yang banyak ok?

Little Wolfie +taekook ( ✅ )Where stories live. Discover now