Forget

12.3K 1.9K 65
                                    

Jungkook masih belum paham sepenuhnya mengapa tubuhnya terlampau pasrah untuk di dominasi oleh laki-laki yang notabene nya asing. Laki-laki yang baru lima belas menit lalu mengetuk pintu kliniknya. Entah, rasanya Jungkook terlampau menurut untuk dibawa dalam sebuah kecupan hangat lalu yang berubah menjadi ciuman buas di dalam jok belakang mobil yang kosong.

Ciuman di lehernya menandakan kalau laki-laki yang memangkunya itu benar-benar bergairah. Jungkook hanya mendongakkan kepalanya, membiarkan orang asing itu menandai lehernya seolah itu adalah wilayah teritorial yang tak bisa diganggu gugat. Ingin rasanya memukul kepala dengan surai lebat itu, tapi nyatanya adalah kedua tangannya yang memeluk erat bahu lebar sang lelaki.

'ahh- b-berhenti. . .'

Percuma.
Bukannya berhenti, lelaki itu makin buas menandai bahu sempitnya. Seolah kata 'berhenti' baginya berubah menjadi kata 'lanjutkan'.

Taehyung tidak peduli dengan permintaan Jungkook soal berhenti. Ia hanya terlalu merindukan aroma manis itu, merindukan apa yang selama ini menjadi candu terbesarnya. Tak peduli pula kalau-kalau ada orang yang akan memergoki dirinya sedang bercinta di sini. Beruntungnya karena kaca mobil itu gelap. Jadi tak akan ada yang mengintipnya dari luar.

Begitu tersadar karena tarikan di pangkal rambutnya, Taehyung menghentikan segala aktivitasnya membubuhi ciuman di tubuh Jungkook. Ia hanya tak dapat menahan semuanya yang terpendam cukup lama. Apalagi Jungkook yang menyambutnya tadi dengan suara lembut dan senyuman manis di bibir. Mata sebulat bulan itu membuka perlahan, menampakkan iris keabuan yang membuat Taehyung total terdiam.

Apa ini Jungkooknya?
Bukankah Jungkook sudah mati?
Siapa ini?
Kenapa begitu mirip dengan Jungkook?

Begitulah pertanyaan seputar pemuda yang di pangkuannya ini berada di kepalanya. Karena Taehyung belum sepenuhnya yakin. Bahkan Jungkook sangat tidak responsif menanggapi kecupannya, hanya terdiam dengan pandangan kosong.

"Jungkook?"

Mata bulat itu mengerjap sekali lalu mendadak berair, bibirnya melengkung. Raut ketakutan terukir disana.

Jungkook takut padanya.

Semua terlihat ketika ia menjauhi Taehyung sambil memeluk tubuhnya erat. Mata kelabu itu menunjukkan ketakutan yang luar biasa. Taehyung hanya bisa menggeram kesal sambil meremat surainya frustasi. Salahkan kenapa hormonnya yang kurang ajar, meledak disaat waktu yang tak tepat begini.

"Jungkook, maaf. Tidak bermaksud begitu tadi." Jelas Taehyung. Tangannya memegang bahu sempit Jungkook erat. Meyakinkan agar Jungkook tak lagi menampilkan raut ketakuan saat menatap pasangannya.

Jungkook perlahan merubah ekspresinya. Mata mereka saling bersinggungan satu sama lain seolah menyampai suatu pesan yang tak tersirat.

"Jungkook, sayang. Benarkah ini kau? Jungkook nya Kim Taehyung?"

Jungkook menyipit bingung. Apa yang pria ini katakan? Namanya memang Jungkook. Tapi siapa Kim Taehyung? Apakah dia mengenalnya? Atau sekedar mendengarnya dari orang?

"Siapa? Aku Jungkook. Tapi kau siapa?"

BLAM.

Apakah Jungkook melupakannya?

Ekspektasinya soal Jungkook yang akan balas memeluk dirinya seketika hancur begitu tahu kalau Jungkook bahkan sama sekali tak mengenali siapa dirinya.

"Jungkook-ah. Ini aku Kim Taehyung. Pemilikmu."

"Uh- pemilik apa? Kau siapa? Kenapa mengunjungi klinik? Apa kau terluka?" Tanya Jungkook panik. Ekspresi paniknya membuat Taehyung gemas lantas mengusak helaian lebat Jungkook pelan.

"Yakin tidak mengingatku sama sekali, Jung?" Tanya Taehyung sekali lagi untuk meyakinkan dirinya soal Jungkook amnesia. Pahanya terasa geli karena ekor Jungkook yang bergerak karena panik tadi.

"Tidak. Kita bahkan baru bertemu, Tuan. Apa kita pernah saling mengenal sebelumnya?" Telunjuk diletakkan di dagu, berpose berpikir sambil mengerucutkan bibir.

Taehyung menghela nafasnya kecewa.

Jungkook sama sekali tak mengenalinya bahkan secuil pun tidak.

"Tuan, kenapa tadi menciumku?" Pertanya polos itu terlontar dari mulut si kecil manis. Taehyung menjawabnya dengan gelengan singkat dan raut wajah yang datar.

"Hanya saja. . .kau mirip dengan Jungkook milikku. Mirip sekali."

Jungkook tersenyum lalu turun dari pangkuan Taehyung, membuka pintu mobil sambil mengancingkan piyama totoro nya. Senyuman manis itu terukir di wajah manis Jungkook. Sebuah senyuman yang sekali lagi menguatkan keyakinan Taehyung akan sosok pemilik klinik di dekat hotelnya menginap.

"Tuan, tadi itu sedikit . . . . lancang. Aku baru memebuka pintu dan tiba tiba di beri ciuman begitu." Terangnya kesal. Kedua tangannya melipat dan menatap Taehyung sinis. Tapi pria Kim itu hanya tersenyum menanggapinya lalu mengecup kening Jungkook hangat.

"Maaf, aku hanya tak bisa mengontrolnya. Kau mirip orang yang ku sayang. Jadi, sebagai permintaan maafnya kau mau apa?" Tawar Taehyung yang membuat Jungkook bingung.

Apa pria yang baru saja menciumnya ini mencoba untuk bernegosiasi karena perlakuannya yang lancang barusan?

"Hei, Tuan. Kau mau menyogokku ya?" Protesnya.
Taehyung memegang kedua tangan Jungkook erat lantas menciumnya lembut.

"Sweetpea, aku tidak menyogokmu. Aku hanya menawarkan apa yang kau mau untuk menebus semua kelancanganku malam ini." Jelas Taehyung menenangkan. Jungkook yang awalnya kesal jadi tidak lagi berkat memikirnya sesuatu yang diinginkannya.

"Baiklah, kalau begitu aku mau cake di bakery nya bibi Lea." Pintanya dengan semangat. Jungkook seolah melupakan kelancangan Taehyung sampai habis ke akarnya. Di kepalanya kini hanya ada bayangan makanan-makanan manis dari tempat bibi Lea yang selalu menjadi kesukaannya.

"Baiklah. Besok jam sembilan pagi aku jemput. Sekalian temani jalan-jalan di kota pelabuhan ini. Setuju?"

Jungkook mengangguk cepat lalu masuk ke dalam kliniknya, menyembunyikan setengah tubuhnya dibalik pintu kaca itu. Jungkook hanya malu begitu menyaksikan senyuman pria asing yang tadi menyebut namanya sebagai Kim Taehyung.

"Kunci pintunya. Maaf menganggumu tadi. Selamat malam, Jungkook-ah."

.
.

Apakah baik menganggap Jungkook yang ini sebagai miliknya? Setidaknya Taehyung bisa merasakan bagaimana melepas rindunya pada Jungkook.

.
.

Double update coi!
Kakak ntaran ya, gue masih mau nonton dulu wkwk

Little Wolfie +taekook ( ✅ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang