7

2K 99 4
                                    

"Kamu sengaja, ya? Mau bikin kejutan buat aku?"

"Ya, bisa dibilang begitu."

Jawaban yang diberikan Arya mampu membuat Sammy mengulum senyum. Jadi benar, lelaki itu ikut pergi ke Inggris dengan tujuan membuat kejutan untuknya. Ah, lelaki itu memang benar-benar bisa membuat hatinya merasa senang.

Kini mereka berdua sudah berada di dalam pesawat dan duduk bersebelahan. Awalnya mereka duduk terpisah jauh tapi Sammy berinisiatif untuk bertukar tempat dengan seorang wanita yang duduk tepat di sebelah Arya. Beruntung wanita itu bersedia tapi dengan satu syarat : berfoto bersama. Tentu saja dengan senang hati Sammy melakukannya dan ia tak menolak saat setelah berfoto wanita itu memeluknya hangat serta mencium pipinya.

Sebenarnya Arya tak masalah duduk terpisah dengan Sammy tapi justru Sammy yang sepertinya selalu ingin berdekatan dengan lelaki itu. Tentu saja, karena pasti di dekat Arya perjalanan selama empat belas jam menuju London tak akan terasa membosankan. Sammy yakin itu.

"Tapi beneran, ini enggak disengaja," lanjut Arya yang mulai memasang wajah serius.

"Maksud kamu?"

"Aku udah lama ngerencanain perjalanan ini, tepatnya sebulan lalu setelah aku putus dari Arinda," jelas Arya.

Kedua mata Sammy menyipit. "Jadi Arinda itu mantan pacar kamu?" Ia seolah tak percaya antara sesama mantan bisa seakrab itu, apalagi si mantan kini sudah menjadi calon istri si saudara kembar. Wow, luar biasa!

"Bukan cuma sekedar mantan pacar, Arinda itu mantan calon istriku sekaligus perempuan pertama yang udah bikin aku patah hati."

What? Sammy terkejut. Ini benar-benar menarik. Arya dibuat patah hati oleh Arinda. Sepertinya dendam Laras sudah terbayarkan. Baguslah, ia akan mengatakan hal ini pada Laras nanti. Jadi ia punya alasan untuk berhenti bermain sandiwara untuk membalaskan dendam Laras pada Arya.

"Kenapa kamu putus dari dia? Padahal kalian pasti sebentar lagi akan menikah. Secara Arinda itu mantan calon istri kamu." Sammy menekankan kata 'calon istri'. Ada sedikit rasa cemburu yang menjalari hatinya saat Arya mengatakan bahwa Arinda adalah mantan calon istrinya.

"Karena dia lebih cinta Elang ketimbang aku. Ya udah, aku lepasin aja dia. Meski aku cinta sama dia tapi aku bukan laki-laki bodoh yang mau aja nikah sama perempuan yang mencintai laki-laki lain."

"Lalu kamu memutuskan untuk berlibur ke Inggris dengan harapan bisa melupakan Arinda. Begitu, 'kan?"

Arya mengangguk. Benar apa yang dikatakan Sammy, kepergiannya ke Inggris bukan hanya ingin sekedar berlibur menikmati malam tahun baru di sana tapi lebih dari itu, ia ingin menyegarkan pikiran dan mengobati hati yang luka.

"Iya, dan tadi siang aku nelpon kamu itu ... aku mau ngasih tau kalo malam ini aku pergi ke Inggris. Tapi sebelum aku sempat ngasih tau ke kamu, kamu udah bilang duluan kalo kamu juga mau ke sana."

"Malam ini juga, dengan waktu keberangkatan yang sama dan dalam pesawat yang sama," sahut Sammy yang tak tahu ini adalah sebuah ketidaksengajaan. "Ini benar-benar sebuah kebetulan."

"Nggak ada yang namanya kebetulan di dunia ini," Arya memotong kalimat yang diucapkan Sammy. "Semua udah ditakdirkan, termasuk perjalanan kita ke Inggris sekarang," lanjutnya sambil menatap Sammy.

Termasuk juga pertemuan aku dan kamu lalu kenyataan bahwa kamu adalah lelaki dari masa lalu Laras yang telah menyakiti hatinya. Berarti itu juga sudah ditakdirkan dan bukan sebuah kebetulan, kata Sammy dalam hati sambil membalas tatapan Arya.

Dendam Sang Mantan  Where stories live. Discover now