26: One and Only

64.5K 3.1K 216
                                    

Cinta itu akan cacat jika kita tidak mau saling melengkapi dan menerima satu sama lain.

Dua minggu yang lalu Taehyung kembali mengajakku memperbaiki hubungan ini dan berbahagia bersama,ya mungkin itu tindakan yang tepat karena Taehyun juga sangat membutuhkan orang tua yang lengkap disisinya.

Hari ini aku kembali ke butik tempatku memesan gaun pengantin dan Tuxedo untuk pernikahan kami besok,sangat terburu-buru namun aku bahagia.

Taehyung menyerahkan semuanya padaku,dari mulai memilih gaun pengantin dan dekorasi untuk pernikahan nanti harus seperti apa. Sebenarnya melelahkan tapi aku juga memakluminya karena pekerjaan Taehyung sangat membebaninya akhri-akhir ini.

"Hi Eunbi!" sapaku kepada teman sebangkuku yang kini membuka butik gaun pengantin.

Eunbi tersenyum dan langsung memelukku,ia menatapku dari atas sampai bawah. "Lihatlah,badanmu tetap bagus bahkan setelah kau melahirkan... Aishhh aku sangat iri."

Aku terkekeh "Yak bukankah seorang wanita harus tetap menjaga badannya?"

Eunbi memutar bola matanya malas "Ya ya aku tahu aku banyak makan dan aku gemuk"

"Aish! Sungguh aku tidak menyinggungmu" ujarku padanya yang sudah memasang wajah cemberut.

"Oh Yeo Jin-ah,apa kau sendirian?... Kau tidak pernah membawa Taehyung kesini,kenapa?"

Eunbi benar,aku tidak pernah membawa Taehyung ke butiknya,bukannya aku tidak mau,Taehyung selalu beralasan sibuk pada pekerjaannya.

Aku tersenyum paksa. "Dia sibuk sekali,pekerjaannya tidak bisa ditunda"

Eunbi menarikku untuk duduk di sofa.

"Yak Yeo Jin-ah,kau sudah 3 kali mencoba gaun pengantinmu tapi Taehyung tidak pernah melihatmu,apa itu tidak keterlaluan? Lagipula posisi suamimu di perusahaan hanya seorang manager kan? Kudengar presdirnya adalah kakak dari Taehyung,Kim Seokjin." jelas Eunbi yang membuat lidahku kaku mendadak.

Aku mengulum bibirku,Eunbi benar Taehyung sudah sedikit keterlaluan,bahkan jika ia pulang,ia tidak menanyakan sesuatu tentang pernikahan nanti,ia hanya sibuk bermain dengan Taehyun.

"Apa Taehyung serius ingin menikahimu?"

Demi apapun itu,ada sesuatu yang bergemuruh didadaku sampai paru-paruku terasa terikat kuat,aku melemparkan tatapan pada Eunbi yang hanya memasang raut wajah iba padaku.

"Tentu aku serius akan menikahinya,jadi jangan membuatnya takut Nona Eunbi" ujar seseorang yang tiba tiba saja muncul dari balik pintu masuk.

Taehyung muncul dengan menggandeng Taehyun yang sedang meminun susu kotaknya.

"Ahhhh,tentu wanita akan berfikir seperti itu jika calon mempelai pria tidak menemaninya memilih sesuatu" cerca Eunbi yang menatap malas Taehyung.

"Hei hei sudahhh... Eunbi aku harap sore ini gaun dan tuxedonya kau kirim ke apartemen Taehyung,ah iya kau jangan lupa datang ya" ucapku dan memeluk Eunbi lalu bergegas menggendong Taehyun.

Didalam mobil,kami hanya diselimuti suasana hening saja,Taehyun tertidur dipangkuanku sedangkan aku hanya menatap keluar jendela.

Moodku benar-benar hancur setelah Eunbi mengatakan hal yang membuat pikiranku terganggu sekarang.

Apa Taehyung hanya bercanda?

"Hei... Kenapa melamun hm?" ucap Taehyung dan tangannya mengusap lembut kepalaku.

Namun aku tidak menjawabnya,tidak menoleh sedikitpun padanya yang sedang fokus menyetir.

"Kau memikirkan perkataan temanmu tadi?... Jadi sekarang kau tidak mempercayai Kim Taehyung lagi?" ujar Taehyung.

My Perfect Husband - Part One [COMPLETED] [PROSES EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang