12: I'm Sorry

55.1K 3.6K 114
                                    

Cklek!

"Bibi Song! Apa Taehy..."

Bibirku bungkam tak bisa melanjutkan kalimatku,aku melihat Taehyung tengah berbaring santai di atas sofa dengan semangkuk anggur hijau dan selimut yang masih melilit tubuhnya.

Aku menghela nafas berat,menjatuhkan tas gendongku dan menghampirinya.

"Ya..."

"Mwo?" Jawabnya santai dengan mulut yang masih mengunyah anggur.

Aku kesal dengan responnya yang terlihat biasa saja,sedangkan aku semalaman hanya memikirkan dia yang entah pergi kemana.

Aku memukul bahunya dengan keras.

"Yak! Sakitt!" Pekik Taehyung.

Taehyung duduk dan menoleh kepadaku,ia menatap wajahku yang sedang menahan emosi dan air mata.

"Kau pergi kemana?! Kenapa kau tidak menjawab telfonku?! Dan respon bodoh apa itu??? Aku menghkawatirkanmu semalaman dan kau terlihat biasa saja hari ini?! Dasar bodoh kau bajingan!" ucapku dengan nada tinggi dan dada naik turun.

Taehyung berdiri menghampiriku,dengan masih menggunakan piyama cokelatnya ia memelukku erat,menenggelamkan wajahnya dibahuku,dan tangannya tak berhenti mengusap punggung dan rambutku.

"Aku tidak apa-apa,tidak usah khawatir" ucapnya sembari menepuk-nepuk punggungku.

Demi Tuhan,jantungku tidak terkontrol lagi,aku bisa merasakan detak jantung Taehyung yang sama kerasnya denganku,namun aku berharap Taehyung tidak merasakannya.

Hati ini memilih siapa?

Aku bahagia ketika Taehyung mengatakan kalau aku adalah istrinya,namun aku juga sedih karena hati ini terlanjur menyukai orang lain.

Aku hanya terdiam dalam pelukannya,ingin menangis namun aku tidak mampu.

Taehyung melepaskan pelukannya,ia merapihkan rambut yang menutupi sebagian wajahku,ia tersenyum kotak yang sukses membuat hatiku meleleh seperti ice cream yang terlalu lama terkena sinar matahari.

"Taehyung-ah... Aku minta maaf atas kejadian semalam..." ucapku padanya yang hanya ia balas dengan senyuman dan anggukan pelan.

Taehyung kembali duduk di sofa,dan mengunyah anggur.

"Bukankah kau harus sekolah?" tanya Taehyung yang matanya hanya fokus ke TV.

"Ini hari libur bodoh." jawabku.

"Ekhem!... Kurasa kau pernah bilang sudah mendapatkan pekerjaan" ucapnya lagi.

"Oh astaga! Aku baru ingatt!"

(mini market,10.25 pm)

"Selamat siang..." ucapku kepada para pembeli sambil membungkukkan badan memberi mereka salam dan sebuah senyum yang sebenarnya aku paksakan.

"Ini."

Beberapa minuman kaleng dan beberapa makanan ringan,ia letakkan diatas meja kasir, aku mengambinya satu per satu untuk aku hitung.

"Kau bekerja disini,apa karena suamimu Kim Taehyung tidak menafkahimu bocah?" ucapnya dengan penuh penekanan.

Aku tahu dia siapa,namun entah aku tidak terlalu meperdulikannya dan aku hanya fokus menghitung beberapa belanjaannya saja.

"Apa kau tidak punya sopan santun? Hey... Kau hanya seorang kasir,jadi berhentilah berlagak sombong Kim Yeo Jin!" ujarnya yang kini menaikkan nada bicaranya.

"10.000 won" aku menyerahkan belanjaannya yang kini sudah kumasukkan semua ke kantong plastik.

Aku melihat wajahnya yang mulai merah padam,tatapannya padaku memang sudah menggambarkan sebuah kebencian.

My Perfect Husband - Part One [COMPLETED] [PROSES EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang