20: Just one day

47.6K 2.8K 201
                                    

"Taehyung-ah! Kau dimana??" Teriaku sampai suaraku seperti menggema di rumah besar nan sepi ini.

Ya,Bibi Song dan para pelayan lainnya pindah ke rumah orang tuanya atas suruhan Taehyung,Taehyung bilang ia hanya ingin berdua denganku saja dirumah ini.

Cih! Dia memang bermulut manis.

Aku menaiki tangga dan menuju kamar,aku yakin Taehyung ada dirumah karena mobilnya terparkir manis di garasi.

Cklek!

"Yak! Taehyung..."

Aku menutup mulutku,beberapa botol soju dan makanan ringan berceceran dibawah dengan Taehyung yang berbaring meringkuk di lantai.

Aku berlari menghampirinya,meletakan kepalaku didadanya dan jari telunjuk dihidungnya.

Syukur,jantungnya masih berdetak dan nafasnya masih berhembus normal.

Apa kau begitu tertekan?

Aku menepuk pipi tirusnya berkali-kali,berharap ia segera bangun.

"Taehyung-ah... Tae?"

Taehyung mengerang,lengannya ia letakan dikeningnya,aku bertaruh dia benar-benar tertekan.

Dengan berani aku mengecup bibir tipisnya itu,berkali-kali agar ia bangun.

"Taehyung!!" bentakku karena aku kesal ia masih saja terlelap.

"Hm?... Kau siapa?" ucapnya dengan mata tertutup.

Aku menatap wajah lelahnya,matanya sembab karena aku tahu ia menangis semalam.

Mencium kedua mata sembabnya,mencium keningnya yang aku yakin ia sangat pusing,dan mencium bibirnya walaupun aku sedikit tidak suka dengan rasa bibirnya hari ini.

Cukup lama aku mencium bibirnya sampai Taehyung membuka paksa matanya,ia memegangi kepalaku agar ciuman yang aku berikan semakin dalam.

Aku minta maaf.

Tautan bibir kami lepas,tatapan kami bertemu dan aku memberikan senyum terbaiku untuknya.

Tatapan Taehyung kosong.

Mungkin masih ada sedikit pengaruh alkohol.

"Yeo Jin?" ucapnya saat aku terduduk sembari memeluk lututku.

"Hm? Kau sudah mengenaliku?"

Taehyung langsung bangun dan duduk,ia membawaku dalam dekapannya.

"Kukira kau tidak akan pulang..." Taehyung semakin erat memelukku.

Aku mengusap punggung lebarnya itu,menghirup aroma maskulinnya yang selalu memabukkan.

"Aku hanya tidur sehari dirumah Ayah,Taehyung..." ucapku.

Ia melepaskan pelukannya,menatap wajahku dan menangkup kedua pipiku.

"Yak! Kenapa kau jelek sekali,aku meragukan kalau kau itu Kim Taehyung."ucapku dan aku memukul tangannya.

"Yak! Kau yang membuatku seperti ini bodoh!" ujarnya dan ia menyentil keningku.

Reflek aku memegangi keningku yang terasa sakit karena sentilannya.

"Apa sentilanku terlalu keras?" tanya Taehyung dengan wajah cemasnya.

"Ahhh... Iya bodoh,kau terlalu keras,kau harus menghilangkan rasa sakit ini!"

Taehyung tersenyum,ia mencium keningku cukup lama.

Dia mengerti apa yang aku mau.

"Tunggu,Stop!"ujarku saat ia ingin mencium bibiku.

My Perfect Husband - Part One [COMPLETED] [PROSES EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang