Kisah Bang Iwin dan Anjing (ep. 1)

Start from the beginning
                                    

Sejenak aku merasa... apa cuma aku doang yang gabut? dunia ini emang nggak adil! terlebih lagi, di dunia ini cuma aku yang ganteng. Bener-bener nggak adil!

Di saat aku bergulat dengan pikiranku sendiri, tiba-tiba kulihat Bang Iwin keluar dari kamarnya yang nggak jauh dari ruang tengah. Seketika itu pula ada bohlam nongol di atas kepalaku.

Cring! gitu bunyinya.

Aku ngedeketin Bang Iwin terus narik tangannya, nuntun dia ke ruang tengah. Terus Bang Iwinnya kayak senyum mesem-mesem gitu. Baper kali ya. Soalnya terakhir dia dipegang tangannya itu sama tukang jahit, pas lagi mesen baju buat lebaran tahun lalu.

"Kenapa, Chan?" tanya Bang Iwin polos.

"Duduk sini," aku nyuruh dia buat duduk di atas karpet.

Baru aja aku sama Bang Iwin nempelin pantat di atas karpet, tiba-tiba aku ngedenger kayak ada suara kecoa lagi dzikir.

"Astaghfirullah!!!"

"Lahaula wa la quwwata illa billah!"

"Aduh, daddy!!! Tolongin pewaris hartamu ini, daaaaaddd!!"

"Allahumma bariklana-aku butuh oksi-aduh-keteken perut icungghh!! tholwoooongg!!!"

Aku lupa, guize, kalo NCT melihara dua cucurut. Eh, maksud aku Lele sama Icung yang lagi main di bawah karpet.

"Eh, maap nggak sengaja," kata aku, lalu tiduran di atas badan Lele. Iya, aku yang di atas badan Lele, sedangkan Bang Iwin dengan muka polosannya duduk di atas badan Icung.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!" Lele teriak dengan suara lima oktafnya yang dapat terdengar hingga ke Kutub Utara. Trust me it works.

Daripada kutu aku pulkam ngedenger teriakannya lumba-lumba made in china itu... Akhirnya, aku sama Bang Iwin pun bangun.

Eh, sekarang ChenSung malah main tindih-tindihan.

Eh, sekarang ChenSung malah main tindih-tindihan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Masa bodolah dengan dua biji salak itu.

Masalahnya, sekarang orang-orang yang ada di ruang tengah natap aku seolah lagi natap orang yang maling kotak amal. Apa mukaku sekriminal itu?

Apa mungkin mukaku kurang bening? Ah, engga ah. Perasaan tadi pagi mukaku sudah kuoles dengan tepung sasa. Apa seharusnya aku pake tepung sajiku?

"Maapin Echan, Echan yang salah..." aku mohon-mohon maaf ke pakde karena udah gangguin Lele dan membuat suara Lele mengganggu pakde yang sedang tadarus yang tadinya digangguin sama Mark sama Kulkas. ((( ngomong apa sih aku? )))

Pakde langsung be lyke...

Tapi, abis itu pakde lanjut tadarusan lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tapi, abis itu pakde lanjut tadarusan lagi. Emang ya, cowok yang makan indomie ga pake micin mah beda vibe-nya. Kek ada angin-angin surganya.

"Chan, sebenernya mau ngapain sih kita?" Bang Iwin sepertinya sudah nggak sabar.

"Echan mau nanya..."

"Yaudah, nanya aja"

"Kas, No, Mark, Min, Njun," aku ngode ke Lucas, Jeno, Mark, Jaemin sama Renjun. Mereka nampaknya udah ngerti, terus nyamperin aku sama Bang Iwin.

"Jadi gini bang, Echan mau nanya bahasa Inggrisnya makan apa?"

"Eat" jawab Bang Iwin polos.

Giliran Jeno yang nanya, "Kalo bahasa inggrisnya kamu ganteng apa?"

"You are handsome"

"Makasih." Jeno langsung menerima tendangan halus menengah kasar dari Jaemin dan Kulkas.

"Nah, kalo bahasa inggrisnya kucing apa?"

"Cat"

Senjata terakhir pun diluncurkan oleh Kulkas, "Eh iya, kucing musuhnya siapa sih? Acu lupa"

"Anjing"

"Hah? Apa apa? Nggak denger"

"ANJING!"

"ASTAGHFIRULLAH BANG IWIN!"

"MASYA ALLAH... AKU NGGAK NYANGKA LOH"

"IH KASAR HNG NGOMOGNYAAAAA"

"AKU KIRA BANG IWIN PANUTAN"

Bang Iwin langsung panik. Dia nampaknya nggak paham dengan apa yang terjadi.

Sedetik kemudian, udah ada pakde Taeil di depan matanya.

"Sesuai peraturan, hari ini Iwin yang traktir makanan buat buka puasa karena Iwin ngomong kasar!" ujar Pakde masih dengan tatapan-gue-kemusuhan-sama-lo-nya.

Dalem hati aku dan teman-temanku dengan kompak berteriak, YES!

Satu orang kena ketipu~

WUAHAHAHAHA

Maafin kita ya Bang Iwin, sebenernya kita nggak tega.

Maafin kita ya Bang Iwin, sebenernya kita nggak tega

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

bersambung...

btw, ngeselin mana TENology/HAECHANology?

Puasa | NCT 2018 ✔Where stories live. Discover now