[Baca sampai akhir]
"hubungan ini diawali dengan main-main,lalu bagaimana dengan akhir kisah hidup kita hanbin-ah?" -jisoo
"seberapa pahitnya,kita harus terus menjalani hubungan ini hingga ajal memisahkan kita" -hanbin
Jisoo sedang menunggu jiwon untuk mengangkat panggilan telepon,dan tidak butuh waktu lama untuk menunggunya pun jiwon sudah langsung mengangkatnya.
"Jiwon-ssi bogoshipdaa.."
"Yaa! Ada apa menelponku?"
"Aku hanya ingin datang kerumahmu saja dan ingin bertemu appa kim"
"Apa hanbin-mu mengizinkannya?"
"Mengapa aku harus meminta izinnya. Intinya Aku akan kerumahmu"
"Ya-yaa! Jii_"
Tip.
. . Sesampainya didepan rumah jiwon,jisoo menekan tombol bel rumah jiwon.
Tingtong!
Tidak lama kemudian,seorang lelaki paruh baya membukakan pintu rumahnya.siapa lagi jika bukan appanya jiwon
"Woahh..jisoo-ah lama tidak bertemu" sapa appanya jiwon
"Anyeonghaseyo... aku merindukan appa kimbab" jisoo mencondongkan tubuhnya 90 derajat
"Jinjja? Appa juga merindukan jisoo. Masuk dulu.. cha!" Appa jiwon mengajak jisoo untuk bicara di ruang tamu
"Yaak jisoo-ah! Apa kau sudah dapat izin dari hanbin?!" Jiwon yang sedang di tangga langsung membuka suaranya
"Aaishh.. untuk apa aku meminta izinnya. Dia saja selalu pergi tanpa sepengetahuanku" ucap jisoo sambil mempoutkan bibirnya
"Aigo.. bagaimana jika hanbin salah sangka"
"Kau ini aneh aneh saja. Itu tidak penting dibahas" protes jisoo
Jisoo dan jiwon pun berbinacang bincang dan ini cukup lama. Rumah jiwon ini sudah tidak seperti kuburan lagi.eomma jiwon juga sempat menyapa jisoo
19.20
"Jisoo-ah ini sudah malam. Hanbin pasti mencarimu,pulanglah" suruh jiwon
"Shirreo! Aku ingin tidur disini"-jisoo
"Aku tidak mengizinkannya! Kau harus pulang sekarang jisoo-ah.aku akan mengantarmu" jiwon menarik lengan jisoo
"Chakkaman... foto dulu" jisoo langsung memberi kameranya pada appa jiwon.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Anggap aja itu appa-nya jiwon.
"Sudah. Bawa tasmu ppalli" sementara jisoo mengambil tasnya,jiwon mengambil kunci mobilnya.
Selama didalam mobil,suasananya tidak pernah hening. Jisoo selalu menceritakan masa lalunya yang menurutnya lucu,dan selalu sukses membuat jiwon tertawa.bahkan disaat tertawa,banyak orang yang mengklaksoninya.
"Jisoo-ya apakah hanbin memperlakukanmu dengan baik?" Tanya jiwon yang merubah topik pembicaraan sebelumnya.
"Tidak begitu baik. Tapi apa aku berhak mengeluh?" Jawab jisoo disertai senyumannya
"Maksudmu?"
"Ya begitulah. Kau tahu? Aku bertemu dengan woobin oppa semalam kemarin." Ucap jisoo sambil mengalihkan pembicaraan
"Jinjja? Bagaimana bisa woobin hyung... apa yang dia lakukan?" Tanya jiwon masih fokus menyupir mobil
"Malam itu aku sedang menuju apartemen dan saat di jalan ada yang memanggilku.cara bicaranya benar benar seperti lagaknya woobin oppa,ternyata memang benar.tapi setelah itu aku langsung meninggalkannya karena..."
"Wae?"
"Sepertinya aku masih kesal padanya" balas jisoo
20 menit kemudian.
"Disini saja. Gomawoyo~" jisoo membuka pintu mobil jiwon.
"Ne! Berikan salamku pada hanbin" -jiwon
Skip.
Tingtong!
"Dari mana saja kau?!" Setelah membuka pintu,jisoo langsung disambut oleh pertanyaan hanbin.
"Mengunjungi rumah jiwon." Balas jisoo sambil melepas sepatunya
"Sampai malam seperti ini? Kau pikir kau boleh pergi kapanpun dan pulang semaumu?" Hanbin menghampiri jisoo
"Mianhae... aku tau aku berlebihan." jisoo melanjutkan langkahannya ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
"YAAK! JIKA KAU LEBIH MEMILIH JIWON-MU ITU PERGILAH!! JANGAN HARAP AKU MASIH MENERIMAMU. Dasar jalang" perkataan hanbin barusan sukses membuat jisoo menghentikan langkahannya
"Sebenarnya apa yang kau inginkan dariku hah?" Jisoo sedikit menoleh pada hanbin dibelakang.
"Sesuatu pada dirimu? Yang aku inginkan? Sepertinya tidak ada." Hanbin menyilangkan lengannya
"Arraseo.lalu mengapa kau masih memarahiku karena aku sendiri pulang malam? Bukankah kau tidak memerlukan keberadaanku"
"Diamlah! Jangan membuatku semakin pusing memikirkan alasan mengapa aku harus menikahimu."
"Sebenarnya siapa yang memulai dan siapa yang harus mengakhirinya? Kau terlalu egois! Kau selalu bertindak semaumu.bahkan kita bisa sampai seperti ini dalam satu apartemen pun itu semua karenamu!...
Aku ingin kita akhiri permainan konyol ini." ucap jisoo sukses membuat hanbin menyesali perkataan sebelumnya
"Maksudmu?"
"Haha.kau memang terlalu bodoh dalam mencerna kalimat orang lain.karena kau lebih mementingkan setiap ucapanmu saja" jisoo langsung masuk ke kamar mandi meninggalkan hanbin yang berdiri mematung.
' apa yang dia maksud itu adalah Cerai? Bagaimana reaksi eomma nantinya? Tidak. Jangan sampai cerai' batin hanbin
Setelah insiden itu,hanbin tidak berani membentak jisoo lagi. Jisoo juga sedikit kebingungan dengan sifat hanbin yang selalu berubah ubah dan tidak pasti. Intinya hubungan mereka tetaplah ada pada titik normal.
12.30
"Hanbin-ssi" panggil jisoo pada hanbin yang sedang sibuk dengan handphonenya
"Wae?"
"Apa cuti kerjamu masih lama?" Tanya jisoo
"Empat hari lagi. Waeyo?" Hanbin menyimpan handphonenya di meja
"Aniyo... aku hanya_" ucapan jisoo terpotong
Tingtong!
Hanbin langsung beranjak menuju pintu.dan langsung membukakan pintu...