PART 1

260 126 120
                                    

Disini kau dan aku
Terbiasa bersama
Menjalani kasih sayang
Bahagia kudenganmu

Pernahkah kau menguntai
Hari paling indah
Ku ukir nama kita berdua
Disini surga kita

Bila kita mencintai yg lain
Mungkin kah hati ini akan tegar
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayang ku akan hilang

If you love somebody
Could we be this strong
I will fight to win
Our love will conquer all
Wouldn't risk my love
Even just one night
Our love will stay in my heart
My heart

Pernahkah kau menguntai
Hari paling indah
Ku ukir nama kita berdua
Disini surga kita

Bila kita mencintai yg lain
Mungkin kah hati ini akan tegar
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayang ku akan hilang

Bila kita mencintai yg lain
Mungkin kah hati ini akan tegar
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayang ku akan hilang

If you love somebody
Could we be this strong
I will fight to win
Our love will conquer all
Wouldn't risk my love
Even just one night
Our love will stay in my heart
My heart

Don't forget play mulmed, biar gemez💔

Dengungan lagu My Heart yang terputar dan berdengung di telinga Zee seakan-akan benar-benar ingin mengingatkan kisahnya kepada Ricky. Hatinya seolah-olah terguncang oleh setiap lirik dari lagu tersebut. Binar matanya menatap kagum sebuah paparan foto yang tercetak dan menempel di dinding kamar miliknya. Gadis itu membelai pigura tersebut, dan menyimpulkan satu senyuman terbaik yang dimilikinya.

"Zee sudah siap?" tanya seorang wanita dengan tampang keibuannya datang perlahan menghampiri putrinya.

Zee yang terlambat menyadari kedatangan Monic dengan segera langsung menyembunyikan wajahnya dan foto yang ada di hadapannya. Berharap Monic tidak melihatnya.

"Siap ma." sahutnya.

Gadis itu mengambil kain penutup untuk menutupi rambutnya yang kini mulai rontok. Mahkota kebanggan itu perlahan kian menyusut. Penyakit leukemia seakan-akan telah merebut segala apa yang dimilikinya. Zee masih diam di tempat belum beranjak pergi mengekori Monic. Rasanya begitu membosankan jika pengobatan yang dilakukannya itu tidak akan mengubah apapun. Namun, semangatnya untuk tetap bertahan hidup begitu kuat. Perlahan menguatkan tekadnya dan segera menyusul langkah Monic tersebut.

Zee memandang lamat pemandangan di sepanjang perjalanan yang ia lalui. Tampak seperti sebuah hal yang menakjubkan baginya, karena yang ia pikirkan adalah tentang esok hari dimana ia akan pergi meninggalkan dunia. Matanya terus saja terbelaak ketika mendapati seseorang dengan sweater abu-abu tengah bersandar pada sebuah pohon dengan pandangan tertunduk.

"Ricky?" ungkapnya lirih.

"Ada apa sayang?" sahut Monic yang tampak sedikit mendengar suara putrinya itu.

Zee menggeleng cepat, mengalihkan pertanyaan Monic itu. Tanganya semakin erat memeluk boneka teddy bear pemberian dari Ricky terssbut. Wajah pucatnya itu begitu indah menghiasi dirinya. Sekelebat rindu terus saja datang mengusik dirinya. Namun, dengan keadaan seburuk itu tentu saja Zee lebih memilih untuk diam menahannya. Ketika hal itu menyakitkan, maka dia hanya akan menyimpan luka dalam itu dan menyembunyikannya dengan senyuman manisnya.

"Zee, kamu jangan takut ada mama di sini. Mama yakin kamu gadis yang kuat, semangat sayang." ucap Monic memeluk serta merta putrinya itu.

Zee hanya menikmati pelukan hangat itu. Peranan Monic dalam kehidupannya begitu berarti. Apa daya seorang ibu yang selama ini berjuang mati-matian membesarkan gadisnya itu tanpa seorang suami. Entahlah Zee juga tidak pernah tau siapa pria bajingan itu yang berhasil melarikan diri dari tanggung jawabnya.

"Pasti ma, doain Zee ya ma. Zee sayang mama."

Note :
Gud Night people:')
Maaf ya kalo bagian ceritanya ngawur. Emang beneran lagi gada inspirasi whee ... Sedih banget, hampir patah semangat:( ayo banyakin votementnya dongs😄
Sejujurnya pencinta film heartseries lagi kangen berat sama Farel Rachel:')

See you babee❤

HATI - SongFict [Completed]Where stories live. Discover now