Part 10

455 21 0
                                    

Aku tau,senyuman itu palsu.dia hanya tidak mau terlihat sedih di depanku.tapi bagaimana? aku juga tidak bisa berpura-pura mencintainya.

"Ya! kamu kenapa melamun?" teriak Mark.

"Aniyo" balasku menggeleng kepala.

Sesekali aku tersenyum agar dia tidak mencurigaiku bahwa aku sedari tadi memikirkannya.

"Aku mau ajak kamu jalan-jalan,mau kan?" ucap Mark.

"Baiklah,sudah lama aku tidak jalan-jalan sama oppa"

Tidak mau aku menolak permintaannya kali ini,dia akan makin tambah sakit hati.

"Kalo gitu,oppa keluar dulu..aku mau mandi" lanjutku sambil mendorongnya keluar dari kamar.

*

Sehun POV

Ponselku bergetar di dekat telinga namun Aku menghiraukan dan melanjutkan tidurku."sial! Siapapun yang meneleponku, ini benar-benar menggangguku!" gumamku kesal.sepertinya orang yang menelepon ini tidak mau kalah mengganggu tidurku dengan menelepon terus berkali-kali.

Aku menyerah, "Yeoboseyo?" ucapku yang masih setengah mengantuk setelah mengangkat telepon.

"Ini aku...Dae Hee"

Mataku membulat dan tersadar ketika mendengarkan nama penelepon tersebut.

*

Riri POV

"Taman Seoul?" tanyaku seketika sampai di tempat tujuan.

Mark hanya tersenyum menganggukkan kepalanya.Mark kemudia berjalan dan menyembunyikan kedua tangan di balik saku celana.Riri segera menyusul berjalan di sebelahnya.

"Wae?" tanyaku lagi heran.

"Hanya mau bersamamu saja,apakah Sehun melarangmu?" canda Mark.

"Ya!" teriakku sambil memukul lengan Mark sehingga membuatnya tertawa lepas dan bermohon minta maaf kesakitan.

Bercanda-canda seperti ini,mengingatkanku akan waktu masih kecil bermain bersama dengan Mark dan tertawa riang seperti ini.

"Kamu duduk dulu disini", kata Mark sambil memberikan isyarat padaku untuk duduk di salah satu kursi yang terdapat di taman tersebut. "aku mau pergi beli minum dulu" lanjut Mark.aku pun mengangguk mengikuti perintahnya.

Maafkan aku Mark,aku tau kau sekarang lagi mencoba.aku tau,kau bukan orang yang mudah menyerah.tapi,saat ini..mungkin aku bukan jodohmu.

Seketika mataku terpusat melihat seorang wanita berjalan bersama...Sehun.

Mungkin aku harus memperjelas. seorang wanita berjalan bersama Sehun yang merupakan namjachinguku.

Perasaan aneh mengguncang tubuhku.dan begitu banyak pertanyaan muncul dalam benakku. seperti ada sesuatu yang disembunyikan oleh Sehun.

Mereka berdua kelihatan bahagia. Bahagia...

Mungkin wanita itu keponakannya.aku seharusnya tidak berperasangka buruk terhadapnya.

"Apakah aku harus menegur mereka?"gumamku.

"Menegur siapa?" tanya Mark yang ternyata sudah sedari tadi dibelakangku.

Aku menoleh tersenyum,"aniyo".

Segera Mark berjalan ke depan dan duduk disampingku, "bukankah itu Sehun? Apakah dia selingkuh?" tanya Mark sambil menyodorkan minuman padaku dan sesekali mengedarkan pandangan tidak percaya ke arah Sehun dan wanita tersebut.

"Sepertinya", kataku setelah jeda panjang. Mark dengan segera menoleh ke arahku.

"Becanda!", seruku tersenyum menoleh ke arah Mark. "kita mau kemana sekarang oppa? aku udah lapar nih" kataku merengek sambil memegang perutku.

If My Life Was A MovieNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ