"Tapi... gimana kalo ternyata pembunuhnya juga bunuhin kucing? Soalnya si Tolbi tiba-tiba ilang dan itu aneh, Bang."

"Alah, parnoan banget sih lu anjir. Udah, kalo lu bawa ke sini ntar dia keliaran malah makin gede resiko ilangnya, Guk," sahut Taehyun yang langsung membuat Yongguk terdiam pasrah.

Setelahnya, suasana hening, hampir semua pemuda di ruangan itu memejamkan mata berusaha larut dalam mimpi. Ya, hampir semua kecuali satu orang, Kim Donghan.

"Taed," bisik Donghan pada Taedong yang berbaring di sampingnya. Keduanya memutuskan untuk berbaring di lantai.

"Hm?" respon Taedong tanpa membuka matanya.

"Si boncel galak banget, ya," bisik Donghan.

"Ya emang gitu orangnya, Han," balas Taedong sekenanya. "Kayak baru kenal kemaren aja."

"Tapi ini kok galaknya beda sih, gue jadi curiga kalo dia-"

"Kim Donghan, Kim Taedong. Gue denger omongan kalian."

Donghan dan Taedong langsung diam.

[ p s y c h o p a t h ]

"Hoamh..."

Kenta mengerjapkan matanya, lalu menguap agak lebar. Dahinya sempat berkerut saat cahaya lampu yang bersinar terang berusaha memasuki matanya. Ia lantas melirik ke arah jam dinding dan menghela napas berat saat melihat waktu yang tertera.

Pukul satu lewat lima dini hari.

Kenta bangkit berdiri, lalu memandangi teman-temannya yang bergelimpangan di sofa dan lantai, tidur dengan gaya yang tak elit samasekali. Kenta gemas ingin memotretnya jika saja ia tak ingat bahwa ponselnya hilang.

Namun, sekian sekon kemudian dahinya mengernyit.

Tunggu, jumlah mereka berkurang satu.

"Meow~"

"Miaawwwrr!"

"MIAWRRR!"

Atensi Kenta langsung teralihkan oleh suara gaduh dari lantai atas. Ia buru-buru berlari menaiki tangga, hendak mengecek kondisi Rcy karena sepertinya suara barusan berasal dari kucing kecil warna abu-abu itu.

Sesampainya di lantai atas, Kenta terdiam saat melihat pintu kamar Yongguk yang sudah terbuka lebar, dengan jelas memperlihatkan kondisi kamar yang seperti habis diterjang angin topan. Yang lebih buruk, kandang Rcy terbalik dan bagian kuncinya rusak, seperti dibuka paksa oleh orang lain. Rcy sendiri lenyap bak ditelan bumi.

"Rcy...?" panggil Kenta, ragu-ragu mendekati kamar Yongguk. Namun, belum saja ia masuk ke dalam, maniknya menangkap sesuatu yang janggal.

Darah berceceran di lantai, membentuk jejak yang mengarah ke tangga menuju lantai tiga, tangga yang sangat jarang bahkan hampir tak pernah dilalui oleh penghuni kos. Ruangan-ruangan di sana dibiarkan kosong tanpa ada yang menempati, dan kalau pun digunakan hanya dipakai untuk gudang barang-barang rusak yang terlalu malas dirongsok oleh para penghuni kos.

Tempat yang sempurna untuk jadi sarang persembunyian seorang pembunuh.

"Miaw..."

Kenta tersadar dari lamunannya saat mendengar suara meongan Rcy yang begitu lemah. Ia menyusuri jejak darah itu dan menaiki tangga dengan pelan agar tak menimbulkan suara.

"Diem, buntelan bulu laknat. Gausah nyakar."

Sayup-sayup, Kenta mendengar seseorang tengah mengumpat. Asalnya dari ruangan nomor dua dari tangga, pintunya sedikit terbuka dan memungkinkan Kenta untuk mengintip ke dalamnya. Ia mengamati gerak-gerik sosok itu dalam diam.

"Lo liat itu siapa? Iya, itu Tolbi, abang lo," sosok itu bermonolog seraya menunjuk kerangka kucing yang teronggok di sudut ruangan, satu tangannya mencekik leher Rcy.

"Gue laper. Seharusnya kemarin gue bisa dapet Hyunbin, tapi karena abang laknat lo itu gue gagal," geram sosok itu sambil mencekik Rcy semakin kuat. "Lo tau apa akibatnya? Dia yang jadi makan malem gue."

Ia lantas mengeluarkan sebilah pisau dari sakunya. "Sekarang, gue makin laper dan makanan gue udah dateng. Gue ga bakal ngebiarin lo ngancurin rencana gue kaya abang lo."

Kenta membelalak saat melihat sosok itu menikam perut Rcy dengan pisau berlumuran darah kering. Ia semakin terperanjat dan hampir muntah saat melihat sosok itu dengan santainya membelah perut Rcy dan mengeluarkan seluruh isi perutnya dengan tangan kosong, membuat bau anyir menguar memenuhi ruangan.

"Humph-"

Kenta buru-buru menutup mulutnya dengan kedua tangan dan buru-buru berbalik ke arah tangga. Sial, ia tak bisa menahan mual. Ia harus pergi secepat mungkin jika tak ingin hidupnya berakhir.
















































"Kenta, mau ke mana?"

[ To Be Continued ]


Ahaydeu, double updateee~ :3

[ 1 ] p s y c h o p a t h | JBJ [ ✅ ]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz