(1) "Jangan Takut Ombak Sebelum Berlayar"

90 3 0
                                    

VOTE nya jangan lupa yaa.

Jangan pelit - pelit Gess, Apresiasi kalian ke aku loh itu.

Dengan ngeVoting..



Namaku Eno, aku adalah seorang anak yang baru saja menyelesaikan masa SMA ku.

Yaa, aku baru saja lulus dari SMA ku di kota ini. Kota tempat dimana aku dibesarkan.

Kota Kisaran, adalah sebuah kota yang terletak di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara.

Jarak nya adalah 4 jam perjalanan dari Kota Medan. Kota ini hanya bisa di tempuh melalui perjalanan darat, seperti naik Mobil, Bus, Motor, Kereta api dan lain sebagainya.

Terkecuali kamu punya Helikopter Pribadi sih hehe.

Aku mempunyai 2 teman akrab, yaitu Hary dan Martin.

Kami kenal dari SMA yang sama dan kelas yang sama juga, dan lulus tepat pada waktunya juga.

Tidak jarang kalau kami sering berdebat, dan berbeda pendapat.

Kami juga banyak perbedaan, termasuk dalam keyakinan.

Aku dan Hary, kami menganut keyakinan sebagai orang muslim, dan Martin sendiri dia adalah seorang kristiani. Tetapi kami tetap bisa saling mengharghai satu sama lain.

Di waktu Adzan, Martin selalu mengingatkan kepada kami untuk Shalat kalau keadaan kami lagi sedang bersama, ya walaupun kami juga masih sering bolong - bolong.

Dan kalau hari minggu, sering kami menunggu Martin selesai dari ibadah nya di Gereja.


Kami tidak sering membahas tentang agama kami masing - masing, karena menurut kami Agama itu hanyalah Status, yang terpenting adalah jiwa dan raga kami tetap mengabdi kepada yang Maha Kuasa.

Banyak orang bodoh di luar sana berperang karena alasan berlandaskan Agama. Tapi tidak dengan kami. Agama ku urusanku, dan Agama mu urusanmu.


Berawal dari saat kami nongkrong, setelah kami sudah mendapat Pengumuman bahwasannya kami telah dinyatakan Lulus.

"Kita udah lulus nih, jadi gimana kelanjutannya ?" Tanya Eno.

"Aku sih kayak nya lanjut kuliah, kalau kau Tin ?" Tanya Hary kepada Martin.

"Aku belum tau sih lanjut kuliah atau enggak, tapi kayak nya aku mau kerja aja". Jawab Martin

"Loh, kau gak kuliah Tin ? Kenapa ? Susah loh kalau gak ada gelar mau ngelamar kerja" Tanya Eno.

"Kayak nya enggak No, orang tua aku kayak nya gak ada biaya buat nguliahin aku No, lagian juga banyak kok yang punya gelar tapi gak punya kerjaan". Jawab Martin

"Iyaa sih memang, tapi kau mau kerja dimana Tin ? kau kan tahu sendiri Kota ini kecil, gak banyak juga lowongan kerja. mending Merantau aja". Lanjut Hary.

"Ya apa aja deh Ry, yang penting aku dapat kerjaan sih. Biar gak minta sama orang tua aja". Kata Martin

"Bener sih kata Hary, di Kota ini paling kau dapat nya kalau gak kerja di Konter Handphone, jadi Sales, Waitress di Cafe, atau gak di toko baju". Lanjut Eno.

" Yaa terus aku mau kerja apa wee ? aku kan cuma punya Ijazah SMA, gak punya yang selembar itu lagi, yang dapetin sampai rasanya mau bunuh dosen nya". Jawab Martin

"Makanya kuliah tin, jadi waktu ngelamar, derajat mu agak lebih tinggi sedikit dibanding yang hanya lulus SMA" Lanjut Eno

"Rupanya kalian udah tau pada mau kemana ?" Tanya Martin.

"Aku kayak nya ke Medan sih, saudara aku banyak disana" Jawab Eno

"Aku tetap disini, mungkin bakal Kuliah di STMIK Royal atau UNA Tin". Jawab Hary

"Lah, terus kau di Medan mau masuk kemana No ?" Tanya Martin lagi.

"Mungkin UMSU atau UMA gitu, karena aku gak bakal yakin sih masuk Negeri. Otak ku gak sanggup hahaha". Jawab Eno sambil tertawa.

"Cukimay hahaha". Tawa Hary dan Martin.

Sore itu sehabis nongkrong, mereka hanya berkeliling kota mengendarai 2 Motor mereka.

Eno sendiri dengan Motornya, dan Hary membonceng Martin dengan motornya.

Rumah Eno dan mereka berdua berbeda arah, jadi di tengah Kota mereka pun berpisah.


Sesampai nya di halaman rumahnya, Eno pun memarkirkan Motor nya di teras rumahnya.

Eno menemui Ibu nya yang sedang menonton TV di ruang tamu, dia memberikan secarik kertas pernyataan dia telah Lulus dari SMA nya.

Ibu nya memuka kertas itu, membaca nya, dan Ibu nya tersenyum senang, tetapi perjalanan bukan hanya sampai disitu saja.

"Jadi mau lanjut kemana nak ?" Tanya Ibu Eno.

"Kalau gak UMSU, mungkin UMA bu". Jawab Eno yang sedang mengambil handuk dikamar nya dan berjalan menuju kamar mandi".

"Loh, kenapa gak USU atau UNIMED aja ? kan Negeri, murah uang kuliah nya". Tanya Ibu Eno lagi.

"Ah, kalau Negeri gak bakalan Lulus Eno bu, Ibu kan tahu sendiri anak ibu ini gimana". Jawab Eno sambil menutup Pintu Kamar Mandi.

"Yaa tapi kan tidak salah kalau di coba dulu, siapa tahu tidak Lulus di SNMPTN, Lulus di SBMPTN". Lanjut Ibu Eno.

Setelah Eno selesai mandi, dia pun menanggapi omongan ibu nya tadi.

"Sama saja hasilnya bu, Eno tahu sejauh mana kemampuan Eno, jadi yaa mendingan langsung aja sih bu gak usah tes SBMPTN lagi". Kata Eno

"Iyaa tapi kamu jangan takut Ombak sebelum berlayar nak, coba aja dulu. Pasti Ibu doain kok". Lanjut Ibu Eno.

"Yaudalah bu, nanti Eno coba SBMPTN". Jawab Eno yang di balas senyum Ibu nya.

Kisaran VS EverybodyWhere stories live. Discover now