Tangan besar Yifan akhirnya turun dengan perlahan, sementara Chanyeol masih menutup matanya takut. Di tempat lain Kai dan Sehun sudah gemetar takut melihat Yifan Hyung yang benar - benar marah. Mereka berdua hanya bisa menghela nafasnya lega saat tangan Yifan tak jadi menghantam Chanyeol.
''Apa kau memanggilku ?'' ujar Yifan pada Chanyeol.
''Kau mengatakan disaat yang tidak tepat'' lanjut Yifan
''Aniya'' ujar Chanyeol.
''Kau sok jagoan''
''Aniya'' ujar Chanyeol lagi.
''Kau menyesalinya ?"
''Aniya''
''Kau ini keras kepala Chanyeol !"
''Aniya''
''Berhenti mengatakan TIDAK !"
''Aniya''
Chanyeol terus mengatakan tidak pada Yifan. Dengan membuang muka kesamping enggan menatap Yifan yang ada di depannya.
''Sekarang kau jadi bodoh ? Tidak bisa menggunakan kata - kata seperti tadi lagi ?"
''Aniya''
''YAAK CHANYEOL ! kau ini membenciku ?" kali ini Yifan benar - benar tak tau apa yang ada difikiran Chanyeol. Dia hanya bisa menahan kemarahannya saja.
Chanyeol tersentak saat Yifan membentaknya. Dengan sekejap dia menatap tajam Yifan. Tatapan paling menakutkan yang Chanyeol punya.
''NEE !''
''Aku tidak mau melihat wajahmu itu !''
''Bisa kau pergi saja ?'' mulut ketus Chanyeol kembali lagi. Yifan hanya menatap Chanyeol datar. Menunggu apa lagi yang akan di ucapkan oleh Chanyeol selanjutnya. Namun tiba - tiba Chanyeol menunduk, Yifan masih melihatnya, terlihat jelas Chanyeol berkeringat di pelipisnya. Yifan orang yang berpengalaman, dia tau bahwa Chanyeol sedang menahan rasa sakit.
''Kau baik - baik saja Chan ?" ujar Yifan, tangannya mulai terjulur menyentuh pundak Chanyeol namun di tepis.
''Jangan coba - coba sentuh aku BRENGSEK !" Chanyeol mengatakannya tajam. Menoleh ke arah Yifan tak suka, kemudian berjalan melewatinya dan pergi begitu saja.
''Kai Sehun ayo kita tinggalkan tempat ini, aku lelah, biarkan dia yang mengurusnya. Dia ikut campur jadi biarkan dia yang selesaikan semua'' ujar Chanyeol yang sudah sampai dan membuka pintu mobil. Sehun dan Kai pun bergegas, berhenti sejenak dan memandang Yifan seakan bertanya. Yifan hanya memberi anggukan, dengan begitu Sehun dan Kai juga mengangguk, mulai bergegas masuk ke dalam mobil.
***
Kaki jenjang nan tinggi itu melangkah dengan tergesanya. Berlari tak tentu arah dan terburu - buru. Dengan cepatnya dia membuka kamar dan mengobrak abrik kamarnya.
''Dimana obatnya ? Bukankah kemarin ada dokter'' Chanyeol terus mencari dan mengobrak - abrik kamarnya yang rapi, satu tangan mencari dan tangan yang lain meremas kepalanya kuat. Terjadi kegaduhan di kamar Chanyeol, sampai bibi Chanyeol mendengar dan pergi ke kamar Chanyeol.
''Chan ! Ada apa ?" ujar bibi terkejut dan ikut bingung melihat Chanyeol yang mondar - mandir.
''Dimana obatnya ? Bukankah kemarin ada dokter ?'' ujar Chanyeol yang masi sibuk mencari.
''Tidak ada'' jawab bibi sendu.
''Wae ? Apa maksudnya ?''
''Aku pergi ke apotik, saat aku menggunakan kartu atm nya tidak bisa. Sepertinya sudah habis untuk perawatan ibumu. Chan ! Mungkin ada simpanan lain yang ayahmu simpan sampai sekarang. Aku akan membeli obatnya segera jika ada !'' ujar bibi antusias saat sebelumnya sendu merasa bersalah.
YOU ARE READING
Whats Wrong With You
FanfictionKisah tiga pemuda, persahabatan, dan cinta. Pemuda dingin dan pemarah, pemuda pintar dan berprestasi. Banyaknya kisah kehidupan yang tak terduga, kehidupan yang tak dapat dimengerti, tidak bisa dimengerti bahwa hal yang tidak mungkin terjadi, Akan...
