Hukuman

142 24 35
                                    

Istirahat ini dilalui Agatha dan Morgan dengan menjadi petugas perpustakaan. Melelahkan dan bosan itulah yang tergambar jelas di ekspresi mereka masing-masing.

Karena tau Morgan menjadi petugas perpustakaan hari ini, perpustakaan membludak di banjiri oleh kaum hawa yang hanya sekedar ingin melihat ketampanan dari seorang Morgan. Ada yang berbisik-bisik, ada yang diam-diam membaca buku padahal aslinya sih mencuri pandang ke arah Morgan, bahkan ada yang terang-terangan menggodanya. Dasar wanita mereka suka sekali mencari perhatian lelaki.

"Fans lo alay semua," celetuk Agatha sambil menopang dagunya.

"Daripada lo nggak punya," balas Morgan. Ia sendiri sebenarnya juga mulai jengah dengan para kerumunan siswi yang sedari tadi bolak balik perpustakaan hanya untuk melihatnya.

"Mending nggak punyalah, daripada punya fans yang alay nya minta ampun kek gitu."

"Bilang aja lo sirik kan? Kasihan banget ya lo tahun ini nggak bisa masuk daftar murid terpopuler di Sma Bakti Negara."

"Ishhh..lama-lama gue sumpal juga ya mulut lo pakai ni buku."

Sejak dari dulu Sma Bakti Negara memang selalu membuat daftar siswa-siswi terpopuler tiap tahun. Dan itupun siswa-siswinya sendiri yang membuatnya, mereka membuat suatu organisasi sendiri yang disitu fungsinya yaitu menunjuk siapa-siapa saja para murid Sma Bakti yang berhak menjadi siswa-siswi populer.

Agatha sendiri juga tak berharap untuk masuk ke dalam jajaran siswa-siswi populer, karena sadar ia tak secantik sahabatnya Candy dan Hana yang tahun ini masuk kedalam jajaran tersebut.

"Agathaaaaa...." teriak seorang gadis berambut sebahu yang kini terengah-engah akibat efek ia berlari tadi.

"Aduh Han jangan teriak-teriak deh," keluh Agatha. Gadis tersebut bernama Hana, ia juga salah satu sahabat Agatha. Selain Hana dan Candy masih ada juga Manda, Hana dan Manda satu kelas di sepuluh enam.

"Iya deh maaf, oh iya kata Candy lo lagi di hukum sama bu Tini ya?" tanya Hana.

"Seperti yang lo lihat sendiri, lo tau kan gue jarang banget ke perpus. Lah sekarang malah jadi petugas perpustakaan bareng si kunyuk ini apalagi seminggu lagi. Bayangin deh Han seminggu gue harus capek-capek ngurusin mereka mereka yang doyan banget sama buku," jawab Agatha panjang lebar.

"Kunyuk yang lo maksud tu Morgan?" tanya Hana setelah melirik sebentar makhluk disamping Agatha.

Sementara itu Morgan tengah asik menerima kado kado dari para fans nya dan tak menyadari kedatangan Hana.

"Ya iyalah siapa lagi kalo bukan si tukang bikin rusuh kelas," balas Agatha dengan muka datar.

"Cakep kek gitu dikatain kunyuk mata lo ditaruh dimana sih Tha lagian bukanya dia juga masuk daftar siswa populer ya?"

"Tau ahh..nggak lo nggak Candy selalu belain Morgan, nggak ada satupun makhluk berwujud manusia yang belain gue."

"Ehh..becanda doang Tha, gitu doang masa lo ngambek. Kalo gitu gue ke atas dulu ya mau nemuin malaikat tak bersayap gue."

"Alay lo, palingan kak Malik sekarang lagi sama selir-selirnya."

"Agatha Sasmida Bargara yang katanya cantik kaya Gigi Hadid tapi sayangnya gue nggak percaya, kalo lo ngomong hal buruk soal kak Malik lagi, gue bakal mogok bicara sama lo selama sebulan. Titik nggak pakai koma." Setelah mengatakan hal tersebut Hana langsung ngacir meninggalkan Agatha yang hanya menggelengkan kepalanya.

Sementara itu kini Morgan tengah berbincang ria dengan salah satu fans nya, maksud hati tak ingin mencuri dengar pembicaraan mereka tapi karena posisi Agatha yang berada di sebelah Morgan, jadi jangan salahkan Agatha kalo saat ini ia mendengar apa saja yang keluar dari mulut mereka.

"Lo manis deh kalo lagi senyum bikin gue tambah suka aja," ujar cewe tersebut.

"Makasih kak, saya juga percaya kok kalo saya gantengnya ngalahin pangeran William."

"Nggak usah panggil kak kali kita cuman beda berapa tahun doang lho."

"Justru itu kak bunda pernah bilang kalo kita pengen jadi warga negara Indonesia yang baik kita harus selalu mengamalkan ajaran pancasila yang salah satunya yaitu menghormati yang lebih tua. Kakak kan lebih tua dari saya ya jadi saya harus manggil kakak dong atau nggak mbak, tapi kalau saya panggil mbak nanti dikiranya saya lagi manggil tukang jamu. Kan mbak ehh maksutnya kakak nggak mau disamain sama tukang jamu."

Agatha hanya cekikikan mendengar jawaban Morgan, selalu ada kata-kata konyol yang terlontar di dalam mulutnya tersebut.

"Kenapa lo malah ketawa ketiwi nggak jelas," tanya cewe yang sedari tadi di perhatikan Agatha.

"Ahh.. maaf ya kak dia emang agak sedikit terganggu kejiwaanya. Harap maklum." Bukanya Agatha yang menjawab melainkan Morgan yang tengah menahan tawanya agar tak meledak saat itu juga.

"Apasih, lo kali yang keganggu kejiwaanya makanya omongan lo dari tadi nglantur mulu," tukas Agatha. Ia pun mencubit lengan Morgan sekeras mungkin melampiaskan semua kekesalanya pada makhluk pembuat onar itu.

"Heh, jangan pernah sekali-kali lo cubit kesayangan gue ya, atau lo yang akan berurusan sama gue," ancam cewe tersebut. "Ya udah Gan gue balik ke kelas dulu ya, kalo lo sampai di apa-apain sama ni cewe bilang aja ke gue biar gue yang balas."

"Hehe.. makasih kak. Kakak jadi tambah cantik deh." Yang dipuji pun hanya mengulum senyum kemudian berjalan menuju pintu keluar.

"Jawab jujur deh, lo pasang pelet ya? Kok hampir populasi kaum hawa di Sma ini suka sama lo?" tuduh Agatha.

"Enak aja lo, gini nih kalo udah tampan dari zigot mah susah disirikin mulu. Banyak haters, gue mah b aja," tukas Morgan. "Lagian kalo gue pasang pelet kenapa lo nggak klepek-klepek sama gue?" tanya Morgan

"Ya karena pelet lo tu nggak mempan buat gue. Lagian cewe tadi siapa sih cantik-cantik tapi nggebetnya malah sama lo?"

"Lo nggak tau siapa tu cewe tadi? Ckck.. jangan-jangan lo selama sekolah disini kenalnya cuma sama mang Togog doang," terka Morgan.

Mang Togog adalah tukang kebun Sma Bakti Negara, ia terkenal karena sifatnya yang ramah pada siapapun.

"Ya nggak lah. Emang siapa sih? Murid populer ya?"

"Astagaa lo beneran nggak tau? Entar deh nggak lama lagi lo bakal tau siapa tu cewe. Tapi, gue kasih saran nih jangan pernah berurusan sama dia kalo nggak hidup lo bakal sengsara."

¤¤¤

Terimakasih telah membaca cerita Agatha

Kalian suka karakter siapa??

Tunggu kisah selanjutnya dari Girls Series yang lainya

Agatha Sasmida Bargara

Candy Lova Gernandio

Hana Devia Aspendi

Manda Fitalia Insyafi

Jadi mereka yang akan menjadi tokoh utama di setiap Girls Series

[Girls Series] AGATHAWhere stories live. Discover now