19. DESCENT TO TEN THOUSAND (CHAPTER 3)

Start from the beginning
                                    

"Dia hanya memberitahu jika aku harus bisa mengetahui kekuatanku sendiri. Lalu kenapa aku mengganti marga? Margaku Jeon, 'kan?"

"Kau benar-benar tidak tahu kisah itu? Kami takut kau akan dibunuh, Jungkook-ah."

Jungkook menjambak rambutnya kemudian jatuh terduduk. Taehyung menatapnya penuh rasa sesal.

"Aku berulang tahun hari ini. Tetapi hari ini malah menjadi hari mengerikan bagiku," gumam Jungkook sambil memperhatikan kue ulang tahun yang berada di atas meja makan.

"Argh!" erangnya. Pria itu berlari keluar rumah.

"Hyung..." lirih Jeno.

-
-
-

Jungkook berlari tidak menentu. Ia menangis dalam diam. Berkali-kali pria itu memukuli dadanya sendiri.

"Kenapa harus aku? Aku ingin menjadi remaja biasa seperti yang lain. Hiks..."

"A-aku..."

Jungkook tidak bisa melanjutkan ucapannya. Ia berhenti berlari. Hanya satu tujuan yang berada di pikirannya.

Sekolah.

Jalanan di sampingnya masih sepi. Secara tiba-tiba, ia menghilang dari tempatnya.

-
-
-

Saat membuka mata, Jungkook sudah berada di halaman sekolah. Ia mengerjapkan matanya bingung.

"Aku bisa ada di sekolah secepat itu?" gumamnya.

Seseorang menepuk bahunya. Jungkook menoleh ke belakang.

"Kenapa kau tiba-tiba ada di sini?" tanya Yein.

"A-aku juga tidak mengerti," jawab Jungkook pelan. Yein menunjuk lehernya.

"Kau tidak memakai plester, eoh?"

Jungkook berdecih. "Untuk apa? Aku sudah mengetahui semuanya."

"Mengetahui semuanya?" kaget Yein. Ia segera menarik tangan Jungkook ke dalam sekolah.

-
-
-

Di salah satu ruangan kelas, Yein mendengar cerita Jungkook dengan serius. Beberapa kali ia mengangguk mengerti.

"Aku akan membantumu menemukan kekuatanmu!" tawar Yein semangat. Jungkook bangkit dari duduknya.

"Tidak penting. Aku mau pulang. Hari ini libur sekolah, 'kan?"

"Hei, tidak bisa begitu. Ayo!"

"Ya!" pekik Jungkook saat Yein menariknya lagi.

-
-
-

"Es, telekinetik, api, air, penyembuh, cahaya, petir, bumi, pengendali waktu, teleportasi dan angin. Hanya itu kekuatan yang akan dimiliki keturunan keluarga Jeon. Hm...kira-kira kekuatanmu yang mana?"

Yein asyik membaca buku lusuh di tangannya. Sementara Jungkook memangku wajahnya malas.

"Teleportasi," ucap Jungkook tiba-tiba.

"Eh?"

"Tadi aku ke sekolah dengan teleportasi. Sudah, 'kan? Aku ingin pulang," balas Jungkook kemudian berdiri. "Aku bingung, kenapa kau bisa ada di sekolah?"

Yein tersenyum. "Aku memang selalu seperti ini saat libur akhir pekan. Aku sangat menyukai ketenangan. Lagipula aku juga memiliki kunci gerbang sekolah, jadi aku bisa leluasa keluar-masuk sekolah."

Jungkook mengangguk-angguk. Semerbak aroma bunga tercium olehnya. Memang, saat ini mereka berada di taman sekolah.

"Baiklah, ayo kita mulai!"

BANGLYZ FANFICTION || BTS-LOVELYZWhere stories live. Discover now