"Dan aku ingin hubungan ini berakhir." ucap Jungkook lagi yang membuat Sinb sangat terkejut.

"Aㅡapa maksudmu, Jungkook?"

"Hubungan kita sampai disini, aku minta maaf." ucapnya menunduk dan melepaskan genggaman tangannya pada tangan Sinb.

"Kenapa? Apa karna kau akan kembali tinggal di Korea? Kita bisa LDR'an." ucap Sinb, matanya sudah sedikit memerah menahan butiran bening itu keluar.

"Ya, Jungkook! Jawab aku! Kenapa?!" paksa Sinb dengan yang nada sedikit tinggi.

"Lupakan aku, maaf aku telah mengecewakanmu."

"Semudah itu kah? 4 tahun lamanya aku mencintaimu, kau suruh aku melupakan begitu saja? kau pikir itu mudah?" Sinb frustasi, setetes cairan bening itu berhasil menerobos keluar dari pelupuk matanya.

Jungkook sangat tidak tega melihat wanita didepannya ini, ingin sekali Jungkook memeluknya, tapi itu tidak mungkin ia lakukan.

"Maafkan aku." lirih Jungkook.

"Untuk apa kau membawaku ketempat ini?! Memberikanku kebahagiaan dan senyuman sesaaat? Hanya untuk mengatakan ini?" air mata itu jatuh membasahi pipinya, Sinb tidak kuat menahan air mata itu agar tidak jatuh keluar membasahi pipi mulusnya.

"Aku sangat minta maaf." hanya kata maaflah yang bisa keluar dari bibir Jungkook.

"Jujur! Sekarang katakan padaku apa alasannya? Apa karna kita akan berjauhan? Kita masih bisa... atau apa karna ada yang lain? Orang ketiga?"

"Aku akan dijodohkan." bohong Jungkook.

Deg

"Diㅡdijodohkan?"

"Iya." jawab Jungkook singkat.

"Kenapa bisaㅡ" ucapan Sinb langsung dipotong Jungkook, ia tidak ingin berlama-lama lagi.

"Aku minta maaf. Tolong lupakan aku! Jaga dirimu baik-baik, aku pergi." ucap Jungkook pergi begitu saja meninggalkan Sinb di taman itu.

"KAU JAHAT!"

"AKU MEMBENCIMU!"


Maaf karna aku berbohong, aku tidak bisa memberitahukan yang sebenarnya. Aku harap kau menemukan seseorang yang lebih baik dari pada diriku. ㅡJungkook

*

***

"Sayang kau habis dari mana?" tanya ny.Jeon saat anaknya itu pulang.

"Jalan-jalan." ucap Jungkook singkat.

"Kau itu masih sakit, bagaimana jika penyakitmu itu kambuh dan kau kenapa-napa!" ny.Jeon sangat menghawatirkan anaknya itu, ditambah wajah Jungkook yang sedikit pucat.

"Aku baik-baik saja eomma, tidak usah khawatir." ucap Jungkook meyakinkan.

"Aku kekamar dulu." ucap Jungkook lagi sebelum berjalan menuju kamarnya.


Brukkk!

Terdengar suara benda jatuh dan pecah dari arah kamar Jungkook, tn.Jeon dan ny.Kim yang sedang berada diruang tamu dengan cepat menuju kamar Jungkook.

/tok..tok..tok..

Tidak ada sahutan sama sekali dari Jungkook, keduanya pun khawatir dan dengan terpaksa mendobrak pintu kamar anak itu.

Pintu berhasil terbuka, menampakkan Jungkook yang tengah tergeletak dilantai keramik yang dingin itu.

Keadaanya yang tidak sadarkan diri, dan wajahnya yang sangat pucat.


Cancer Royal Hospital


"Dok bagaimana keadaan anak kami?" tanya keduanya dengan keadaan yang tidak tenang.

"Sangat kritis, penyakitnya semakin parah." ucap dokter itu.

Ny.Jeon menatap suaminya tidak kuat, air matanya mulai berjatuhan.

"Anak kami bisa disembuhkan kan dok?" tanya tn.Jeon sambil menenangkan istrinya.

"Saya tidak menjamin pasti, sebaiknya kita berdoa untuk kesembuhannya."


TBC

Sad moment dari SinKook gaes:'v

Hope🙏 Gime me Vote and Comment^^

Thankyouu and See you❤

I'm Sorry ; Kim Taehyung ✓Where stories live. Discover now