09:18//
Dari sana awal ku bertahap menjadi pecinta senja.
Menyingsing sore dan bergerak bersama-nya
Mencari letak sang surya yang ingin tertidur.
Membuat janji bahwa sahabat tidak lah pudar setelahnya
Terbuai pada halusnya suara, dan pada halusnya raga.
Lupa akan waktu.
Bahwa ia tak pernah terdiam.Hingga waktu berlari dengan cepat
Aku kehilangan segalanya.
Hingga akhir, Meriung sebal pada pena semesta
Membenci raganya pada hari yang telah terkaku.
Mencium bau bunga yang sebenarnya tak ingin ku hirup.
Dan berkabut dengan paksa...
Bercerai pada dunia, dan membenci suratan takdir Tuhan.
Hitam tersua pada akhir yang tak bernada.
Ku ingin, ini tak terjadi. Manusia nya adalah satu satunya harapan ku hidup.
Jerih ku memanjang kala ia dikebumikan.
Rasa itu..
Kini tak bisa aku rasakan.
Mati.
Dan hancur dalam waktu yg bersamaan.
Aksara Merindu.
Kala itu di Bandung,22 desember 2016.
YOU ARE READING
Aksara Merindu
Poetry[LONGLIST WATTYS 2018] Kumpulan Pena. Jerihan Hati. Dan tumpukan rasa rindu. Kujadi satu dalam sebuah buku yg kusebut, Aksara. -Devica. Note: Jangan lupa untuk meninggalkan vote dan comments. Vote dari kalian adalah semangat untuk saya!