Aku selalu suka membaca tulisan. Karena menurutku, tulisan bisa menggambarkan apa yang sedang dirasakan seseorang. Kadang, sekedar mengatakan apa yang kita rasakan pada orang lain, belum cukup membuat mereka mengerti. Bahkan seringkali percuma saja kita menceritakan itu semua, karena hanya sedikit dari mereka yang mau peduli.
Tulisan yang aku maksud disini bukan sekedar tulisan indah yang dirangkai dalam sebuah akun media sosial, ataupun kutipan-kutipan mengandung motivasi pada setiap novel dan buku-buku yang lain, bukan. Ini bukan soal tulisan, tapi soal bagaimana tulisan itu dibuat. Oleh siapa saja, yang menulis tulisan tersebut dengan hati dan pikiran mereka.
Aku mengenal seseorang yang setiap tulisannya memiliki arti tersendiri. Bagaimana setiap kata sederhana yang ia rangkai terasa begitu hidup. Maksudku, aku selalu bisa merasakan setiap cerita dalam tulisannya. Aku selalu bisa hanyut dan terbius oleh kederhanaan katanya yang tulus. Tulisan tersebut seolah mengatakan kebahagiaan, kepedihan bahkan kehancuran yang ia rasakan.
Melalui tulisan, semua hal bisa dikenang.
Pernahkah kalian berpikir betapa berharganya sebuah momen untuk diingat?
Aku tak pernah ingin melupakan sebuah momen, sepahit apapun itu. Aku ini pelupa, aku bahkan sering melupakan apa yang orang lain katakan padaku. Seperti saat mereka mengatakan sebuah rahasia atau memberikan sebuah nasihat untukku, dengan cepat aku akan mudah melupakannya. Kadang akupun takut bila suatu hari aku akan melupakan setiap momen yang kualami secara perlahan. Itulah alasan mengapa aku suka menulis, agar momen itu tidak mudah hilang.
Mungkin sebagian dari kalian berpikir otak kalian mampu menyimpan jutaan momen dalam hidup kalian. Ya, namun seperti file dalam sebuah komputer, kalian mungkin telah menyimpan file tersebut dengan baik. Tapi apakah kalian akan dengan mudah menemukannya? Tak pernah semudah itu, manusia identik dengan sifatnya yang pelupa. File-file yang ada di otak kalian lama-lama mungkin akan menghilang dengan sendirinya.
Bertemu denganmu adalah sebuah takdir yang menyenangkan. Bersamamu, waktu seolah berputar lebih cepat. Dan aku tak ingin momen yang kita buat menghilang dengan sendirinya. Percakapan kecil, pertemuan singkat, canda hingga pertengkaran yang kita alami. Aku seakan ingin menggenggam mereka semua di tanganku.
Aku tidak pernah menutup mata akan kenyataan bahwa mungkin saja suatu hari nanti, kita tak akan lagi bersama seperti saat ini. Dan saat kita kehilangan satu sama lain, semua momen itu akan terasa lebih berharga. Dan aku akan menuliskannya untukmu, agar nanti meskipun kita hilang, momen itu akan terus di sana.
Mereka tidak akan hilang bersama kita.
YOU ARE READING
Dari Segala Sepi yang Hadir
Short StoryIni adalah sekumpulan prosa-liris, yang kususun sejak SMA. Entahlah, aku mencintai banyak sekali tulisan dan aku senang membacanya, hingga aku tak sadar, kadang aku mulai menulis banyak. Dan dari segala banyak itu, jadilah sepi yang menyesakkan dada...
