Aku akan menunggu

4.8K 481 34
                                    

"Ada apa?"

Sakura yang sejak tadi sibuk dengan lamunannya terlonjak karena Sasuke menepuk kepalanya pelan. Mendongak, ia bisa lihat wajah kekasihnya yang kini merunduk untuk menatapnya juga. Menarik napas pelan kemudian di hembuskan, Sakura berucap, "tidak ada apa-apa." sangkal Sakura yang tentu saja tidak di percayai Sasuke.

Mengacak rambut kekasihnya dengan gerakan lambat Sasuke berkata, "kau tidak bisa berbohong dariku Sakura."

Sakura menghela napas entah untuk kesekian kalinya hari ini. Duduk dengan pikiran berkelana dan karena lelah yang dirasakannya membuatnya kini memejamkan kedua matanya sejenak. Beberapa hari terakhir semenjak pertemuannya dengan sosok asing itu ia selalu terpikirkan apa maksud dari kata-katanya. Benaknya terus bertanya apa ini hanya mimpinya atau bukan. Dunia asing ini nyata dan Sasuke, Gaara-nii semua nyata apa yang salah dari ini semua? Apa ini hanya sementara?

Entahlah.

"Sasuke-kun!" seru Sakura yang kembali di kejutkan akan tindakan Sasuke sekarang. Memakaikan syal hitam miliknya kepadanya.

"Kau melamun lagi dan udara dingin." ingatkan Sasuke yang semakin cemas karena keanehan Sakura beberapa hari terakhir ini.

Melihat raut cemas Sasuke yang di tunjukan saat ini membuat Sakura merasa bersalah karena sikapnya. Mungkin karena sesuatu hal yang beberapa hari terakhir terus menggangu membuatnya tidak memperhatikan jika di sekelilingnya pasti mencemaskan nya.

"Maaf." ucap Sakura pelan dan menyesal akan tindakannya.

Sasuke memarik kursi dan meletakan nya tepat di samping Sakura berada. Duduk, ia sandarkan kepalanya pada pundak sang kekasih. Murid lain sedang pergi beristirahat sedangkan mereka memilih diam di kelas. Walaupun ada beberapa anak yang tinggal di dalam, Sasuke sama sekali tidak memperdulikan hal itu.

"Apa yang mengganggu mu akhir-akhir ini hm?" tanya Sasuke kemudian mengkaitkan jemari tangannya dengan Sakura. Dirinya sangat berbeda saat ini apalagi jika menyangkut Sakura. Sejak kedatangan dan kini menjadi kekasihnya pun bisa merasakan jika dirinya berbeda jika menyangkut dengan Sakura. Hatinya terus berdebar-debar dan apapun itu, Sasuke tidak bisa menjelaskannya secara gamblang betapa besar perasaannya kepada Sakura hingga saat ini.

Aku takut

Ingin sekali Sakura berkata seperti itu saat ini tapi entah kenapa bibirnya terasa kelu untuk berbicara membahas hal itu. Harusnya ia baik-baik saja kan selama Sasuke di sisinya? Iya, seharusnya. Tapi...

"Kenapa Sasuke-kun bisa mengatakan itu? Aku baik-baik saja." Aku tidak baik-baik saja dan tidak bisa mengatakan hal sesungguhnya untuk saat ini, maaf.

Mendengus pelan, Sasuke semakin menguatkan gengamannya dan memejamkan mata, menikmati suasana yang nyaman namun gelisah entah karena apa.

Angin di musim gugur berhembus perlahan menerbangkan daun momiji ke kelas yang jendelanya sengaja di buka. Sakura menangkapnya dengan perasaan yang juga sama gelisah nya saat ini.

"Jika ini mimpi, mau kah kau menungguku Sasuke-kun?"Sakura berkata begitu saja saat tatapannya tertuju pada daun yang ada di tangannya. Entah kenapa perasaannya yakin jika ini hanya mimpi baginya.

Sasuke masih memejamkan matanya dan tidak membuka walaupun ucapan Sakura tadi membuatnya takut. Dengan mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Sakura ia menjawab ucapan sang kekasih. Kenapa dirinya gelisah seperti ini hanya karena ucapan itu? Mimpi. Jika apa yang dikatakan Sakura itu benar pun ia pasti akan menunggunya.

'Biarkan seperti ini, jangan pergi!'

.

.

Jubah putih bercorak emas di setiap tepian sudut  membuatnya terlihat menakjubkan saat menyapu air yang menggenang di rerumputan. Hujan turun membasahi rambut merah panjang dan tubuhnya dengan perlahan. Raut wajahnya sendu saat tangannya di rentangkan dengan wajah menegadah ke langit yang sedang menangis. Netra hijau gelapnya terlihat redup dengan tetesan air mata bersamaan hujan yang membasahi wajahnya yang rupawan.

My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang