4- Aku Sedang Menyiapkan Bahannya.

20 1 4
                                    




Setelah memotong-motong dan mengemasi seluruh bagian Pesbial ke dalam kontainer Ral, Morning menyuruh Kiri untuk menunggu di tempat bersama semua kontainer dan ransel yang di bawa Morning. Kiri masih tak mengerti apa yang sedang dia lakukan, namun setelah kejadian Pesbial, dirinya merasa tak ada salahnya untuk menaruh kepercayaan pada pria berambut hijau ini.

Sekarang sudah lebih dari sepuluh menit dan beberapa kali Kiri mendengar semak-semak bergerak karena kelinci Immaar. Kelinci ini sebenarnya beredar sangat banyak di Javelin, namun saat kejadian Pesbial, Kiri tak sama sekali melihat mereka di mana pun. Tidak aneh. Binatang mana yang akan keluar saat seekor cacing terbang berukuran 42 meter sedang berguling-guling di permukaan. Mereka pasti menggali lubang di suatu tempat atau membuat sarang besar bagi kelompok mereka.

Kiri bukan seorang penganalisis binatang namun spesies kelinci ini begitu populer dalam buku ensiklopedia anak-anak. Chara pasti akan menyukai mereka jika dia bisa menangkap salah satunya. Namun dia sudah capek dan malas untuk bergerak. Walaupun yang sebenarnya menghadapi binatangnya adalah Morning, beban mental masihlah sesuatu yang menekan dirinya. Tak lupa dia juga membantu memotong-motong Pesbial dan memasukkan beberapa bagian ke dalam kontainer.

Lebih baik duduk dan bersantai sebelum Morning kembali. Toh Javelin di malam hari menawarkan pemandangan yang indah dari lereng bukit seperti ini. Memberinya banyak ruang untuk bernafas dan bersiul menghibur diri. Serasa tak ada beban.

Tanpa sadar Kiri menyiulkan dendangan lagu dari Blue Garden dari Violette. Dia tersenyum sendiri merasakan betapa sulitnya mengeluarkan lagu itu dari pikirannya.

"Apakah sekarang aku harus menjadi penggemar Violette Viva ya? Hehe."

Kiri mengatakan itu pada langit malam sambil memperhatikan kelinci tadi yang masih saja melompat-lompat di dekatnya tanpa ada perasaan waswas sama sekali. Binatang yang satu ini adalah satu dari beberapa binatang yang wajib didatangkan dalam sebuah kebun binatang anak-anak. Kelinci Immaar memiliki bulu berwarna merah muda dengan bintik-bintik putih agak besar dari jidat menuju sepanjang garis punggungnya. Kaki mereka lebih kecil dari kelinci lain dan mata mereka terlihat sayu dan mengantuk. Bulu mereka halus, hidung mereka bersinar dalam gelap dan mereka mudah untuk dijinakkan. Fitur-fitur inilah yang membuat mereka peliharaan paling dicari oleh anak-anak, terutama anak perempuan.

"Hei ... apa kau juga mau jadi penggemar Violette juga sepertiku?"

Kiri mengelus kepala kelinci itu dan merasakan kelembutan yang luar biasa mengejutkan dari binatang yang masih tergolong liar ini, sembari berbisik padanya, bergurau. Kemudian dia juga yang menjawabnya sendiri dengan suara lebih tinggi, sambil menggoyang-goyangkan mulut binatang yang pasti muat di pangkuannya itu.

"Boleh kok. Kikikikiki."

"Itukah Interpretasimu untuk suara nurani seekor binatang?"

Morning mengejutkan Kiri yang sedang bermain-main dengan suaranya sendiri lalu membuatnya terjungkal ke belakang serta tergagap karena membayangkan pria itu melihatnya se menyedihkan itu. Kiri membenarkan rambutnya dan memastikan, walaupun sebenarnya dia tahu kalau Morning mendengar yang terjadi barusan.

"M-Morning ... ka-kau mendengarnya?"

Morning yang keluar dari semak-semak dengan rasa pegal di tumit dan pundak, membersihkan bajunya dan segera mengambil tempat duduk di atas sebuah batu yang permukaannya agak rata sambil menyimpan kembali senapan laras panjang Sniper beramunisi plasma padat di tangannya untuk di kaitkan di bagian pinggir ranselnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 09, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I EAT MONSTER.Where stories live. Discover now