Yashh

4.2K 207 5
                                    

Mentari pagi yang bersinar begitu menghangatkan seolah mentari itu memang sedang berbahagia pagi ini. Libur sekolah datang lagi dikarenakan kelas 12 sedang melaksanakan Ujian Nasional atau UNBK sebenarnya bukan libur,guru-guru menyuruhnya untuk belajar dirumah tapi tetap saja judulnya Libur! No tugas No buku hehe. Pagi ini, Daya tarik magnet kasur lebih kuat dibandingkan segalanya membuat Clara semakin keenakan melanjutkan mimpinya dengan posisi yang senyaman-nyamannya.

Tok.. Tok.. Tok..

Clara menggeliat malas enggan beranjak saat ini juga. Ia masih tertidur dengan santai nya tanpa memperdulikan ketukan pintu kamarnya yang sempat mengganggu.

Tok...tok... Tok...tok

"Hmm siapa sih? " sahut Clara malas dengan suara parau khas bangun tidur.

"Sayang"

Clara melotot beringsut dari ranjangnya bergegas kekamar mandi membersihkan wajahnya saat mendengar suara Alvaro dari balik pintu. Ini jelas kalau itu memang suara Alvaro. Clara sangat mengenalinya. Dan oh my god apa benar Alvaro memanggilnya 'sayang' apa Clara tak salah dengar? Ya tuhan, begini kah rasanya kasmaran, kata-kata sederhana saja mampu membuatnya berbunga-bunga.

"Bentar" sahut Clara cepat setelah membasuh mukanya agar terlihat lebih segar walaupun belum mandi.

Clara hendak membukakan pintu kamarnya namun ia urungkan. Ia segera menghampiri kaca riasnya mulai merapihkan rambutnya yang acak-acakan dengan gestur kurang nyantai. Tak lupa ia menyemprotkan minyak wangi keseluruh badannya agar ia tercium wangi oleh Alvaro.

Setelah semuanya ia rasa beres, Clara segera membuka pintu kamarnya tak tega jika harus berlama-lama membuat Alvaro menunggu. Saat pintu terbuka langsung menampilkan Alvaro yang sedang bersandar santai didinding dengan kedua tangannya ia lipat. Alvaro tersenyum begitu melihat Clara keluar.

"Hng, Maaf lama ya al"

"Gak masalah, selama apapun kamu. Aku bakalan setia nunggu kok"

Ah, pagi-pagi begini wajah Clara sudah dibuat memerah semerah tomat oleh Alvaro. Dan jantungnya juga kembali berdetak dengan kurang ajarnya malah tak normal. Ternyata cowok cuek sedingin Alvaro bisa romantis juga ya. Nyatanya bahkan mungkin Alvaro lebih romantis dibandingkan Agian yang notabenenya playboy kelas kakap.

"Mandi sana, aku tunggu dibawah. Jangan mandi pake minyak wangi mandi tuh pake air" Alvaro mencubit gemas hidung Clara hingga membuat Clara mengerucutkan bibirnya.

"Sakit" Clara mengusap hidungnya yang meninggalkan bekas merah disana "Kecium emang minyak wanginya? "

Alvaro terkekeh "Kecium lah, minyak wangimu kurang nyantai wanginya menyengat gak enak dihidung"

Clara mencubit pinggang Alvaro hingga membuat Alvaro meringis "Aa-duh ampun ampun kepiting ganas"

"Sembarangan sih wle"Clara terkekeh menjulurkan lidahnya mengejek.

"Pinjem hp kamu donk"

"buat apa? " tanya Clara.

"gak usah kepo"

"Ih kok gitu? "

"mana pinjem!"

Clara berjalan menghampiri nakas meraup handphonenya yang tergeletak disana kemudian mngulurkannya pada Alvaro yang langsung disambut cepat oleh Alvaro.

"yaudah sana sayang cepet mandi biar wangi"

"hah apa? bilang apa ? Gak denger"

"Cepet mandi"

Certezza [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang