"Dia baru menghilang sehari?tidakah kau berpikir Hinata mungkin menemui keluarganya saat ini?"tanya Shino melihat kepanikan Kiba.
"Hinata tidak memiliki keluarga untuk dikunjungi,dan lagi dia biasanya memberitahuku dulu setiap pergi"jelas Kiba sambil masuk kedalam rumah sakit.
Shino memutar bola matanya "tapi bukankah melapor polisi terlalu berlebihan?"tanya Shino "dan lagipula kenapa kita pergi untuk menemui tuan Sai?"tanya shino sambil mengikuti Kiba masuk kedalam lift.
"Kemarin disini terakhir kali aku bertemu Hinata"ujar Kiba "dia bilang dia menjenguk seseorang disini tapi..sebelum kami pergi aku sempat membuat si Sai itu marah.."
"Jadi kau mencurigainya?ayolah!itu tidak masuk akal lagipula darimana kau bisa berasumsi seperti itu?"tanya Shino.
"Karena instingku bilang begitu"tegas Kiba tajam.
Shino terdiam.ada satu hal yang tidak bisa dia bantah,firasat Kiba yang selalu benar.
--
Hinata hanya membisu sepanjang jalan,begitu juga Naruto yang hanya fokus dengan dunianya sendiri.
"Kau masih marah?"tanya Naruto memecah keheningan.
Hinata menoleh mendapati Naruto yang menatapnya.
Naruto mengedikan bahu "aku tidak bermaksud menakutimu,hanya saja aku tak bisa membiarkanmu sendirian di tempat yang tidak kau ketahui sama sekali".
"Kita akan kemana?"tanya Hinata akhirnya meski mengabaikan ucapan Naruto.
"Motel,aku tak bisa terus ada di pakaian yang mencurigakan ini"ujar Naruto menunjuk pada bercak darah dikemejanya "lagipula perjalanan kita sangat jauh dan ini sudah malam..kurasa kita harus beristirahat".
Hinata menghela nafas "tadi itu apa?"tanya Hinata tanpa menatap Naruto.
"Apa maksudmu?"tanya Naruto.
"Apa yang terjadi padaku tadi?"tanya Hinata.
"Aku ingin bertanya padamu duluan,kenapa kau berpura-pura menjadi si bunga teratai?"tanya Naruto.
Hinata merapatkan bibirnya ragu tapi kemudian memutuskan untuk menjelaskan"Seseorang yang tidak bersalah dianggap bertanggung jawab atas kematian Yamanaka Ino…atau..yang kalian kenal sebagai si bunga teratai"jelas Hinata.
"Bukankah kau ini harusnya membantu Jaksa membuktikan bahwa dia bersalah?"tanya Naruto.
"Dia…pernah mencoba bunuh diri..pengacaranya disuap dan dia tidak bisa mempercayai siapapun..itulah alasan aku membantunya"gumam Hinata sedikit ragu untuk menceritakan ketidak profesionalitasnya "sekarang giliranmu untuk menjelaskan".
Naruto menarik nafas panjang "Hidan adalah bos-ku,bisa dibilang aku tangan kananya.dia seseorang yang hidup dengan bisnis gelap..dan si bunga teratai itu..dia seseorang yang menjual wanita pada kami.Kami tidak pernah berhubungan langsumg denganya kecuali lewat ponsel dengan suara yang disamarkan..itulah alasan kenapa dia lansung mengira kau adalah si bunga teratai itu"ujarnya.
"Yang kau sebut bunga teratai itu adalah seorang model profesional"ujarku.
Naruto mengedikan bahu "sekarang masuk akal bagaimana dia bisa memberi banyak wanita yang cantik..kedok yang bagus sekali"gumamnya tidak jelas.
"Lalu kenapa kau berkhianat pada bos mu itu?"
Naruto tersenyum singkat "Aku tak ingin melihatmu dimasukan kerumah pelacuran"ujarnya membuat Hinata membeku.
