Bagian 22 : [Best] Friends.

Mulai dari awal
                                    

"Karena sudah terbiasa bersama... kami pun terlibat skan--"

"Saling jatuh cinta," ralat Tae-Hyung cepat seraya tersenyum bangga.

"Kenapa tidak datang padaku, Seul?" tanya Yoon-Ji kecewa.

Seul-Ji tersenyum. Mengerti bahwa sahabatnya takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kau sedang terlibat masalah dengan pernikahanmu dengan Ji-Min dulu. Jadi, aku hanya bisa pasrah," jelas Seul-Ji, berusaha membuat Yoon-Ji mengerti.

"Aku juga. Sekalian mengatasi rasa penasaranku terhadap Seul-Ji sih."

Yoon-Ji menatap Tae-Hyung yang terlihat santai saja dengan ucapannya. Kemudian, dengan tidak kenal ampun, Yoon-Ji menarik rambut Tae-Hyung gemas.

***

"Di mana dia?" tanya Eun-Woo dengan aura mengintimidasinya yang kuat.

Hyo-Jong berdiri di daun pintu kamar Eun-Woo pun mengernyit heran. "Siapa?"

"Jangan berpura-pura bodoh, Hyo-Jong. Aku sedang muak," desis Eun-Woo.

"Ha? Arah bicaramu itu ke mana sih? Aku tidak mengerti," ucap Hyo-Jong mulai meninggikan suaranya.

"Di mana Kang Seul-Gi itu?" tanya Eun-Woo, berjalan menghampiri Hyo-Jong.

"Gedung apartemen ini?" tanyanya seraya menatap kedua mata Hyo-Jong tajam.

"Ah, benar di sini. Lantai berapa? Tiga? Lima? Tujuh? Oke, lantai tujuh. Gedung apartemen ini lantai tujuh. Kau baru menyewanya? Oh, kau sungguh baru menyewanya? Baiklah, kau baru menyewanya. Nomor berapa?"

"Hentikan! Apa sih maksudmu?" tanya Hyo-Jong hampir menjerit panik.

Eun-Woo memang memiliki trik tersendiri untuk membongkar rahasia para tawanannya. Hampir sama seperti membaca pikiran, hanya saja Eun-Woo memperhatikan gerak-gerik dari orang yang sedang ia tanya.

Persis seperti permainan psikologi yang dilakukan karater Merritt McKinney dalam film Now You See Me.

"Kau tidak pandai berbohong, Hyo-Jong. Kau kepercayaanku. Jangan biarkan perasaanmu menguasaimu dan membuatmu menyembunyikan penjahat!" bentak Eun-Woo.

"Kau pun sama, Eun-Woo! Kesalahan Seul-Gi tidak separah para pencuri bank! Atau para pembunuh bayaran yang biasa kau tangkap!" jerit Hyo-Jong pada akhirnya.

Keduanya terdiam. Saling melemparkan tatapan tak mengenakan satu sama lain.

"Kau menghancurkan kepercayaanku, Hyo-Jong. Aku kecewa," ucap Eun-Woo pada akhirnya, wajahnya menunduk disusul helaan napas panjang yang berat.

"Aku dan kau saat ini sedang berada di posisi yang sama, Eun-Woo. Kita sama-sama ingin melindungi apa yang kita cintai. Kau pasti mengerti perasaanku, bukan?" bisik Hyo-Jong.

"Tetapi dia tetap bersalah, Hyo-Jong. Kau tahu itu," balas Eun-Woo.

"Lalu apa yang akan kau lakukan padanya?"

Kedua laki-laki itu kembali terdiam. Saling memberi tatapan saling memohon satu sama lain. Memohon untuk menyerah, membiarkan mempertahankan, dan melindungi apa yang mereka cintai.

"Baiklah. Perdamaian dan psikiater. Bagaimana? Seul-Ji juga bukan tipe pedendam," ucap Eun-Woo pada akhirnya.

"Psikiater?" protes Hyo-Jong tak terima

"Perdamaian dan psikiater, atau perdamaian dan penjara?" tanya Eun-Woo seraya menaikan sebelah alisnya.

"Itu bukan pilihan!" keluh Hyo-Jong.

"Tentu saja itu pilihan!" kukuh Eun-Woo.

Dua kepala batu yang sama-sama ingin melindungi apa yang masing-masing mereka cintai. Dua sahabat yang jarang akur, namun saling mengerti ego masing-masing.

"Baiklah aku menyerah! Perdamaian dan psikiater!" seru Hyo-Jong pada akhirnya, mengalah seperti biasa.

"Namun, sebelum itu, aku ingin menemui gadis itu secara pribadi. Gedung apartemen ini lantai tujuh... nomor? 207? Ah, meleset jauh. 227? 229? Oke, 229. Aku akan ke sana," ucap Eun-Woo segera berlari, tidak menghiraukan Hyo-Jong yang langsung menjerit tidak karuan.

Teman sejatimu bukan mereka yang hanya ada di dalam sukamu. Tetapi mereka yang juga mau ikut merasakan dukamu.

Teman sejatimu bukan mereka yang hanya selalu melempar kata saling sayang. Tetapi mereka yang juga membuktikan rasa sayangnya.

Terkadang menunjukan kau menyayangi sahabatmu bukan hanya lewat kata manis, namun juga kata pahit yang mengiris, namun membangun.

Ya, seperti Yoon-Ji dan Seul-Ji, Ji-Min dan Tae-Hyung, juga Eun-Woo dan Hyo-Jong.


To be continued...

Halo teman-teman semuanya, apa kabar? Sebelumnya aku mau minta maaf lahir dan batin juga mau ngucapin SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA bagi yang menjalakannya❤

Satu lagi, semangat juga untuk kalian yang nanti senin akan UKK❤


Lagi, ya? Hehe. Jangan lupa cek work baru aku. Itu teenfic. Judulnya A Little More Love.

See you next chapter❤
Caveun.

Damn TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang