Part 8 : Terungkap

2.9K 281 19
                                    


Shinhye menggeliat dalam pelukan Yonghwa, ia membuka matanya dengan perlahan dan merona saat matanya menatap langsung ke dada bidang Yonghwa. Ia sekarang berada di dalam dekapan Yonghwa. Shinhye mendongak untuk menatap ke arah Yonghwa yang masih tertidur itu.

Sangat tampan. Batin Shinhye. Ia mengarahkan tangannya ke alis tebal milik Yonghwa. Alis itu sedikit bergerak, mungkin merasa terganggu dengan sentuhan tangan Shinhye tapi, tidak membuat Yonghwa membuka matanya.

Tangan Shinhye turun ke arah hidung mancung Yonghwa. Sedikit menekan hidung itu dan Shinhye terkekeh pelan, ia merasa senang menelusuri wajah Yonghwa. Tangannya kembali turun ke bibir Yonghwa. Bibir itu selalu membuatnya mabuk dan kecanduan setiap mereka berciuman. Bibir itu juga yang dua hari ini menjelajahi setiap lekuk tubuhnya. Shinhye merona mengingat itu.

Ia segera menghentikan aktifitasnya dan dengan pelan melepas tangan Yonghwa yang berada di pinggangnya. Shinhye duduk di tepian ranjang, menatap ke arah jam yang berada di meja samping ranjang itu. Jam sudah menunjukan pukul 5:06. Astaga itu sudah sangat sore. Ini karena Yonghwa yang selalu meminta Shinhye untuk bercinta dengannya sampai mereka menghabiskan 3 ronde tadi. Shinhye kembali merona, ia menatap ke arah perutnya, akankah sebentar lagi akan tubuh janin di sana? Shinhye mengangkat bahunya dan memungut pakaiannya kemudian segera mengenakannya lalu berjalan ke lantai bawah untuk menyiapkan makanan untuk mereka berdua.

_______

Shinhye menghidangkan daging bakar saus buatannya di atas meja dan juga sup. Ia juga meletakan pizza yang Yonghwa bawa tadi di atas meja makan.

Tidak berapa lama Yonghwa turun dan berjalan ke arah lemari pendingin, menuang air putih ke dalam gelas dalam diam dan langsung meminumnya dengan sekali tegukan.

Matanya sedikit melirik ke arah Shinhye yang menyiapkan mangkuk, sumpit dan sendok di atas meja. Kemudian mengarah ke celana hotpants yang Shinhye kenakan. Sial, kenapa tubuhnya kembali bereaksi hanya dengan menatap paha dan bokong itu. Padahal Shinhye tidaklah memakai pakaian seksi tapi reaksi tubuhnya selalu berlebihan setiap menatap tubuh Shinhye. Yonghwa dengan cepat mengalihkan tatapannya dari tubuh Shinhye. Ia berjalan ke meja makan dan duduk di sana dalam diam.

Shinhye yang melihat Yonghwa sudah duduk segera memasukkan nasi ke dalam mangkuk Yonghwa, ia tiba-tiba saja menjadi gugup.

Yonghwa berdeham dan mengambil sumpit di samping mangkuk nasinya dan mulai makan dalam diam. Shinhye ikut duduk di depan Yonghwa dan makan dalam diam juga. Di meja makan itu menjadi sunyi karena kediaman mereka berdua.

*********

Siang ini Nyonya dan Tuan Jung menyempatkan diri datang ke apartemen Yonghwa. Sudah lama sekali mereka tidak melihat anak mereka satu-satunya itu. Nyonya Jung mengetik password apartemen itu dan segera masuk di ikuti Tuan Jung di belakangnya.

Saat mereka berdua berjalan menuju ruang tamu, Tuan dan Nyonya Jung terdiam menatap ke arah wanita yang sedang menonton TV di sofa ruang tamu itu. Mereka saling tatap, penasaran dengan wanita di hadapan mereka.

"Siapa dia, Yeobo?" Tanya Nyonya Jung. Ia menatap serius ke arah Tuan Jung yang mengerutkan dahinya bingung.

"Aku juga tidak tahu, ayo kita ke sana." Tuan Jung berjalan ke arah wanita itu yang di ikuti Nyonya Jung di belakangnya.

"Ehem!" Tuan Jung berdeham, membuat wanita itu dengan kaget melihat ke samping dan terdiam saat melihat Tuan dan Nyonya Jung berdiri di dekat sofa yang di dudukinya.

Siapa mereka? Batin Shinhye. Shinhye menatap dengan seksama wajah kedua orang itu, dan sepertinya ia tahu mereka. Sepertinya mereka adalah orang tua Yonghwa.

I Want a Baby (Complete) : [Sudah Terbit] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang