LIMA

19 1 0
                                    

Begitu bel tanda pulang berbunyi, para murid langsung berhamburan keluar kelas. Tampak Filan and the gank berjalan menuju parkiran.

"mobil baru loe?" tanya Donil melihat mobil keluaran terbaru terparkir di tempat biasa Filan parkir.

Filan mengangguk. Mereka berempat memang ke sekolah bawa mobil masing-masing.

"belum dimodif neh," mereka berempat melihat-lihat eksterior mobil mewah itu.

"ayoklah ke bengkel biasa,"

"eh eh, anak kampung tuh!" seru Egi melihat Amel berjalan keluar kelas menuju gerbang sekolah.

"hari gini, panas-panasan di angkot?" komen Donil ditujukan ke Amel.

"sebenernya dunia ini akan lebih indah tanpa banyak manusia miskin yang gak jelas!," kata Filan.

"benar loe lan," sahut Egi.

Karena Amel males meladeni mereka, jadi ia melenggang aja.

"hei, anak kampung, mo ngerasain boil mewah ngga?" tanya Egi begitu Amel melewati mereka.

"maaf, gak minat!" kata Amel sambil terus berjalan.

"ha..ha..ha.. gak minat?! kerja 10 tahun pun belum tentu loe bisa punya mobil kaya gini,"

Gank taikk!!

Amel berhenti emosinya mulai tersulut, ia berkacak pinggang di depan keempat cogan tapi otak kurang se-ons, "gue kan udah bilang gak minat sama mobil mewah kalian, eh bukan deng, mobil bokap-bokap loe, untung-untung gak hasil korupsi!!"

"heh!! kurang ajar!"

"kalian dulu yang mulai!"

"ya sudah sana loe pergi!" usir Egi.

"ya iya lah enakan juga naik angkot tapi bayar ndiri, daripada petentang petenteng naik mobil mewah tapi punyanya.. bo kap!!" kata Amel memberi penekanan pada kata terakhir.

Anak-anak borju berempat tadi terdiam.

"eh, pasti beli bensinnya pun masih minta.. duh!!" kata Amel lagi kemudian meninggalkan mereka dengan senyum kemenangan.

"dasar gembel!"

"sialan tuh cewek, awas!!"

"ah udahlah, gak usah dipikirin!!" kata Filan menenangkan temen-temennya.

* * *

Senin pagi waktu upacara bendera...

"duh sialan!" kata Filan, kepalanya berat, pusing banget. Semalam ia pulang dugem jam 3 pagi dan sekarang waktu upacara bendera, ia merasa pusing karena harus berdiri rapi di bawah terik matahari.

"loe kenapa?" tanya Ilham yang berdiri disamping Filan.

"kepala gue pusing!"

"udah ke UKS aja,"

Filan gak nolak, dengan dipapah Egi dan Ilham, Filan dibawa ke UKS. Ternyata yang bertugas di UKS si Amel, mau gak mau mereka harus meminta Amel membantu Filan.

"dia kenapa?" tanya Amel.

"pusing!" jawab Ilham singkat.

"ya udah, baringkan di situ," kata Amel menunjuk tempat tidur yang ada di UKS itu, dan mereka gak bisa menolak selain menuruti perintah Amel.

"nah, sekarang kalian berdua balik gih ke lapangan," kata Amel lagi.

"gak ah, kami disini nemenin Filan!"

Musuh TersayangWhere stories live. Discover now