8. Masa Lalu, Bakugou.

Start from the beginning
                                    

"Eh? Ka- Anu,A-anda senpai ya?" Dia bertanya dengan mulut nan terbata-bata.Ini juga. Kenapa perasaan ini selalu muncul disaat Aku bertemu Perempuan ini. Jantungku selalu berdetak lebih kencang dari biasanya.

"Seperti yang Kau lihat! Aku kelas tiga, dan juga yang terkuat!" Ucapku agar Dia tahu. Senyuman percaya diri kunampakkan padanya. Entahlah, Aku ingin menarik perhatiannya sekarang.

"Ma-maaf, kalau begitu." Ucapnya terlihat canggung. Singkat sekali. Kupikir Dia akan memujiku. Sampai Aku mendengar dia berbisik "Sombong sekali " setelah dirinya berbalik badan. Hinaan yang kudapat? Sial. Kenapa rasanya ulu hatiku sakit ya. Tidak, ini bukan itu. Pasti Aku hanya terlalu marah pada perempuan tak tau diri ini. Lihatlah. Dia tak sopan, tak cocok sekali denganku//Sadri mas_-"//. Langsung, kutarik kerah belakang bajunya dengan sangat kencang hingga diriku dapat mendengarnya terbatuk.

"Apa kau bilang?" Kuposisikan wajahku tepat di depan wajahnya. Tanganku beralih kekerah depan. Menyipitkan mata. Sedang matanya tengah melebar karena takut. Manis sekali, Sial! "HEIII! AKU TANYA, TADI KAU BILANG APA?! HAH!?" suaraku meninggi. Dirinya hanya bisa mengalihkan pandangan. "Jangan mengelak, kubunuh kau!" Aku tak perduli bahwa kami berdua sudah menjadi bahan tontonan seru, Aku tetap membentak dan menunggu jawaban darinya.

"Ma-"

"Bakugou!" Siaaaall,jangan mengganggu surai aneh sialaann. "Apa yang Kau lakukan? Dia wanita. bodoh!" Dia melepas paksa pegangan tanganku pada kerah baju perempuan ini.

Aku menepis kasar tangan si rambut Aneh yang mengeggam erat pergelangan tanganku. "Jangan ikut campur, Gaya rambut aneh!!" Teriakku penuh tenaga.

"Kau sendiri tidak sadar?!" Segera, perempuan itu membungkam mulutnya yang sepertinya tak mau diam. Membuatku melotot dan segar menatap kearahnya. Dapat kulihat, dia bergidik ngeri. "Kau.." Aku menunduk. Tanganku setengah terkepal. Ledakan-ledakan kecil tampak keluar dari telapak tangan. Siap meledakkan wanita ini walau sebenarnya tak akan kulakukan. "Mati." Ucapku diakhir.

"Ba-bakugou... sudahlah.. dia Kouheimu. Seharusnya kau mencontohkan yang baik, bukan penindasan seperti ini." Si surai merah bernama kirishima ini tersenyum paksa.

"Kirishima... Kau dengar apa yang dikatakannya tadi? Dia memang harus diperlakukan seperti ini. Agar selanjutnya, Dia dapat menjaga mulut dan terhindar dari kejadian yang sama seperti ini." Ucapku dengan nada rendah serta penuh penekanan. Jujur saja, kekhawatiran kusiratkan disana. Walau tak nampak.

*****

* One month later.

Tak kusangka. Dalam waktu sesingkat ini, Aku sudah bisa sangat dekat dengan perempuan sialan yang nyata nya bernama [Nama] ini. Sangat kuingat, kejadian waktu dikantin(baca part 6. Masa lalu (2)) itulah yang membuat kami dapat sedekat sekarang. Dan entah kenapa, hatiku selalu saja menggebu-gebu jika di sekolah.

Apalagi, saat dimana Dia menciumku diatap. Aaarrghh! Aku bisa saja gila dan hilang kendali jika Dia tidak berlari menjauh waktu itu.

Tapi, sejak kutinggalkan selama 3 hari untuk darmawisata, keberadaannya tiba-tiba menghilang. Berusaha kutanyakan pada teman-teman sekelasnya. Tidak ada yang tau. Kemana [Name] pergi.

Akhirnya, setelah mencari selak-beluk mengenai perempuan ini lebih dalam. Aku menemukan alamat rumahnya. Kuputuskan untuk menanyakan kedirinya langsung, dirumahnya. Kenapa tiba-tiba libur? Tanpa sebab lagi. Surat izin saja tidak ada. Dia ingin dikeluarkan?

*****

Minggu pagi, Aku segera pergi kerumah [Nama]. Saat kakiku berpijak didepan pagar rumahnya. Aku merasakan sesuatu yang aneh dalam diriku. Tentunya, Aku sangat tau apa yang kurasakan sekarang. Ya, Aku Gugup. Tapi tetap saja, wajahku selalu kukusutkan.

STAY! [Bakugou x Reader] END.Where stories live. Discover now