29.

453 43 1
                                    




2 hari kemudian

“Namjoo, apa kau sudah tau?” Namjoo terlihat sedang mengupas apel dan dia tidak mengalihkan pandangannya dari apel itu.

“Ya! Aera...” dia menatapku. Nadanya membuatku takut. Aku takut dia akan marah kepadaku karena mengetahui tentang Daniel. Aku sudah ingat yang terjadi kemarin. Aku tertabrak dan saat itu hanya ada Daniel dan Seongwoo, tidak ada Namjoo. Jadi kemungkinan yang membawaku kesini adalah Daniel dan Seongwoo. Itu hanya pemikiranku saja.

“mwo?”

“kenapa kau tidak bercerita kalau kau itu pacarnya Kang Daniel?” dia merengek kepadaku, syukurlah kalau begitu. Setidaknya dia tidak marah dan menjauhiku.

“kau tidak marah?”

“awalnya aku patah hati tau biasku sudah memiliki yeojachingu. Tapi jika Daniel bahagia bersamamu, aku juga akan ikut bahagia dan mendoakan kalian”

“ahh, Namjoo-ah kau bijak sekali kali ini” aku menoyor kepalanya dan dia terlihat kesal. Aku hanya terkekeh pelan.

“tapi kenapa kau tidak bercerita kepadaku?”

“jika aku bercerita, aku takut kau akan menjauhiku. Dia kan biasmu. Dan juga paling kau tidak akan percaya”

“ah, benar. Pasti aku tidak akan percaya. Bahkan sampai sekarang aku masih tidak percaya”

“Ya! anak ini. Kau tau, Mina sudah tau ini lebih dulu” aku menundukkan kepalaku, berusaha mengingat semua kejadian yang terjadi saat itu.

“jinjja?”

“eo, dia tau sendiri. Dia menyadari kalau aku dekat dengan member Wanna One. Dan aku tidak bisa mengelaknya”

Keadaanku sudah jauh lebih baik sekarang. Meskipun aku belum boleh berjalan namun Namjoo selalu mengajakku jalan-jalan setiap mengunjungiku. Aku benar-benar kesepian disini. Aku belum melihat Daniel ataupun yang lain semenjak aku dirawat disini. Dan Namjoo hanya kadang mengunjungiku saat dia ada kelas kosong. Dan jika aku sendirian aku hanya bisa membaca novel yang dibawakan Namjoo atau menonton tv saja.

--

06.01 PM KST
SMC Hospital

Aku sedang membaca novel sambil mendengarkan lagu di ponselku dan tiba-tiba pintu kamarku terbuka. Sontak aku menoleh dan ternyata hanya perawat yang mengantarkan menu makan malam. Daging, sup rumput laut dan nasi. Kenapa tidak ada tteobokki disini. Setidaknya aku ingin makan tteobokki atau pizza.

Aku hanya diam saja, sementara perawat itu menaruh menu makan malam di meja samping tempat tidurku.

“kamsahamida” ucapku.

“Aera-ssi, kau selalu sendirian. Dimana keluargamu?” perawat itu memang sering mengantarkan makanan untuk kamar VIP. Jadi dia sudah hafal denganku.

“ah, biasanya ada temanku Namjoo. Tapi dia sudah pulang. Dan keluargaku, mereka sedang di Jepang” jawabku sambil tersenyum pahit.

Perawat itu selesai dengan tugasnya dan keluar dari ruanganku. Aku ingin mengambil mangkuk yang berisi sup rumput laut itu namun lengan kananku masih sakit untuk digerakkan. Dengan susah payah, aku berusaha mengambilnya dengan tangan kiri.

Namun tiba-tiba sebuah tangan terulur dan sudah terlebih dahulu mengambil mangkuk itu. otomatis aku mendongakkan kepala untuk melihat siapa itu. Mataku membulat melihat sosoknya.

“Seongwoo?”

“kau mau makan?”

“eo” jawabku pelan. Aku jadi teringat kejadian malam itu. Daniel salah paham denganku dan Seongwoo. Aku jadi merasa tidak enak dengannya.

My Boyfriend [✔]Where stories live. Discover now