22.

523 48 5
                                    




3 Minggu kemudian…

Aku melewati masa magangku dengan menyenangkan, kukira magang akan lebih berat dari ini ternyata berbeda. Dan aku lebih dewasa sekarang, aku makan dengan uang hasil kerja kerasku bukan hanya dari uang kiriman orang tuaku.

Jujur saja, saat aku magang Seongwoo lebih sering mengunjungiku daripada Daniel. Dia sangat perhatian kepadaku, kadang aku berpikir apakah dia seperti kepada semua Wannable yang dia kenal. Tidak mungkin juga Seongwoo mempunyai perasaan kepadaku karena aku baru mengenalnya karena Daniel.

Beberapa staff menanyaiku kenapa aku bisa dekat dengan kedua anggota Wanna One itu, apalagi menurutku mereka memiliki fans paling banyak diantara yang lain. Aku hanya bisa menjawab, Daniel dulu tetangga dekatku dan aku bisa mengenal Seongwoo lewat Daniel.

DANIEL POV

“Daniel-ah”

“eo?” aku menoleh ke belakang, ternyata Seongwoo-hyung memanggilku.

“apa kau ada waktu?”

“eo, aku sedang tidak ada acara”

“mau makan bersama?”

“boleh. Aku akan bersiap dulu. Kau duluan saja hyung” aku bergegas ke kamarku untuk mengganti pakaianku dan mengambil jaket, tidak mungkin aku keluar hanya dengan baju tidur. Tak lama, menyusul Seongwoo-hyung yang sudah di mobilnya.

--

“tumben sekali mengajakku keluar hyung”

“Daniel-ah, aku ingin bertanya” dia menatap ke jendela sambil menyesap kopinya.

“eo?”

“kau sudah lama dengan Aera?”

“sekitar 4 tahun mungkin, emang ada apa?”

“ani-ya, aku hanya tanya” dia malah tertawa, entah kenapa perasaanku menjadi tidak enak.

“Daniel”

“eo?”

“dulu saat aku masih jadi trainee di Fantagio, aku sering bertemu seorang gadis. Dia cantik”

“lalu?”

“kami sering bertemu di bus atau bertemu saat makan di tempat yang sama. Tapi kurasa dia tidak pernah menyadari perasaanku karena aku tidak pernah mengajaknya bicara. Aku hanya melihatnya dari jauh. Aku bahkan tidak tau namanya saat itu, namun sekarang dia terbilang dekat denganku”

“kenapa kau menceritakan ini kepadaku hyung?” aku tertawa sambil menepuk bahunya pelan. Aku tidak menyangka dia akan menceritakan hal ini kepadaku.

“entahlah, ingin saja” dia kembali tersenyum. “aku sudah mengajaknya bicara sekarang, namun satu hal yang membuatku hancur”

“apa?”

“aku tidak bisa memilikinya” aku melihat hyung-ku ini, dia menunduk menatap cangkirnya yang hampir kosong.

“dia seperti apa?”

“dia cantik, hanya pelajar biasa. Aku menyukai ketika dia tersenyum. Sangat hangat. Entah kenapa aku bisa sampai menyukainya”

“dia masih sekolah? Wah daebak. Bukankah itu seperti Aera?” aku kembali tertawa berusaha untuk mencairkan suasana.

“eo, dia mengenaliku saat aku sudah menjadi idol”

“terdengar seperti dia tidak akan menerimamu apa adanya, hyung”

My Boyfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang