6.

826 89 10
                                    

a6 dobel apdet. mumpung author imaginenya baru jalan. biasanya kan buntu huhuhu :'((


AERA POV

"Aera-ya, siapa Kang Daniel itu?"

Aku berada di tempat tidurku menatap langit-langit kamarku. Memikirkan kata-kata yang diucapkan Felix saat pulang sekolah tadi. Apa aku membuat jawaban yang benar tadi. Bagaimana kalau dia melanggar janjinya.

--

"Aera-ya, siapa Kang Daniel itu?"

Tubuhku seketika membeku ditempat, aku sampai lupa bagaimana cara menarik nafas. Dadaku sesak. Mataku memerah. Bahkan otakku serasa tidak mempercayai pendengaranku.

"apa maksudmu?"

"aku melihatnya mengirim pesan untukmu..."

"itu..."

"aku juga melihatmu berfoto dengannya berdua."

"Felix-ah, tolong jangan katakan ini kepada siapapun. Jjebal"

Aku berusaha memohon kepada Felix agar tidak menyebarkan ini.

"lagipula aku tidak berniat menyebarkan ini. Jadi benar kau berpacaran dengan Idol itu?"

"kau tau darimana kalau Kang Daniel itu idol?"

"dari Namjoo. Tapi aku tidak memberitahunya tentang ini"

Aku menghela nafas. Kukira Felix mengatakan ke Namjoo...

"ya, aku berpacaran dengannya"

"kenapa kau bisa bersamanya?"

"aku berpacaran dengan Daniel sudah lama, bahkan sebelum dia debut menjadi Wannaone. Dia dulu teman masa kecilku"

"siapa saja yang tau tentang ini?"

"keluargaku, keluarga Daniel, dan kau"
"berjanjilah agar tidak mengatakan ini kepada siapapun, Felix"

"baiklah, aku berjanji"

Tiba-tiba...

Srekk...













"YAA! Apa yang kalian lakukan disini?"

"Namjoo-ya"

Aku terkejut kenapa Namjoo bisa ada disini. Tadi dia bilang ingin pulang cepat...
Sebuah tangan melingkar dibahuku. Aku menoleh kearah tangan itu berasal. Siapa lagi kalau bukan tangan Felix, aku menoleh ke arahnya. Tentu saja aku agak mendongak, tinggiku hanya sebahunya -mungkin lebih sedikit.

"dia mengajariku bahasa korea" -Felix

"mwo? Ah benar. O ya kenapa kau kembali Namjoo"

Aku menginjak kaki Felix agar melepaskan tangannya dari bahuku. Tangannya sangat benar ya Tuhan. Felix mengaduh namun sambil berbisik. Aku hanya bisa menahan tawaku.

"aku meninggalkan jaketku di laci. Kalian terlihat aneh" -Namjoo

"aneh apa tidak ada yang aneh disini. Benarkan?"

"emm" -Felix

"apa kau tidak pulang?" -Namjoo

"aku akan membereskan barang-barangku dulu. Kau duluan saja"

"baiklah. Kau jangan berusaha merebutnya dariku, Aera" -Namjoo

"YAA! Jangan asal bicara. Sudah sana pulang"

My Boyfriend [✔]Where stories live. Discover now