My Idiot Brother 3

3.1K 63 0
                                    

Aku Cuma merasa, hidupku ini ga seperti teman-temanku yang lain. Punya kakak yang normal, bisa jadi pelindung aku. Jadi teman ngobrol aku. Tapi kakakku.. rasanya mustahil. Akhirnya aku mengalah dan pergi dari ruang tamu, membiarkan dia nonton tv sendiri. Dulu, aku gak terlalu peduli dan gak pernah sebenci itu sama kakak, waktu kecil, aku sering main boneka sama dia, main lari-larian. Atau berbagi tv yang sama. Aku merasa semua baik-baik saja sama dia, sampai akhirnya ketika aku mulai remaja dan pindah ke sekolah menengah pertama (SMP), semua berubah. Awalnya teman-teman gak ada yang tau kalau kakak aku itu idiot, sampai akhirnya seiring waktu banyak yang melihat sendiri kakak aku ketika mama dan ayah jemput aku sama dia, aku mulai merasa malu. Teman teman aku yang mulai tau, kalau aku punya kakak idiot, mulai suka ngomongin aku di belakang.

Kalau ada soal pelajaran yang di depan kelas ketika aku harus maju untuk jawab saat disuruh pak guru, dan aku gagal. Ada suara teriakan yang bikin hati aku ini sakit. “ pantes aja ga bisa,  kakaknya aja idiot, apalagi adiknya..” Mendengar itu, aku jadi kesel sendiri. Dan pulang ke rumah, kalau dulu kakak aku langsung ajak aku main boneka, kali ini boneka yang dia kasih ke aku, langsung aku lempar, “ jangan main sama aku lagi,..” “ Ke.. napa ?” Tanya kakak. “ Aku malu punya kakak idiot kayak kakak..”

Dia terdiam. Mungkin berpikir apa yang aku lakuin ke dia.tapi aku sama sekali  ga peduli. Jadi mulai saat itu setiap dia ajak aku main, aku akan marah dan gak mau.  Mamah selalu suruh aku main sama dia dan aku malah nangis. “ Mama, kenapa sih Angel punya kakak cacat kayak gitu, Angel kan malu di sekolah teman-teman pada ledekin angel.. idiot, bego-lah ini itu, angel malu ma..” Mama malah nampar aku dan kakak aku ngeliat itu. Dia langsung tarik tangan mama. “ dasar anak gak tau diri, berani-beraninya kamu ngomong gitu ke mama dan kakak kamu..” “ salah apa Angel, salah kalau ngomong jujur kalau angel malu.. malu punya kakak kayak gitu.. cacat, idiot…” kata aku sambil lari ke kamar. Mama hanya bisa peluk kakak, kakak aku yang mungkin cacat, dia pasti mengerti rauk wajah aku yang emosi dan marah.

Mama hanya bisa nangis dan kakak aku belai rambut dia dengan perlahan seperti membelai kucing yang sering dia temukan di jalan. 

My Idiot BrotherWhere stories live. Discover now