9 | present

15.5K 4.1K 271
                                    

renjun buru-buru nyalain mesin mobil pas dia ngeliat mami lari-lari rempong dari dalem rumah.

maaf ya, mi, tapi kokoh nggak suka. nanti malem kokoh pulang kok, tenang aja. batin renjun.

cowok yang bentar lagi berumur 18 tahun itu menancapkan gas. tapi seketika renjun bingung mau kabur kemana. renjun nggak mungkin keliling kota sore-sore begini, yang ada macet karena jam pulang kantor, selain itu juga nanti bensin renjun abis.

renjun ngelirik rumah warna pink di ujung jalan, itu rumahnya hina. tiba-tiba pagernya dibuka dari dalem, nunjukkin kak yuta lagi bawa seekor anjing. fyi, dia kakaknya hina. renjun inget ningning pernah bilang kalo dia mau pindah ke rumah itu. tapi masa iya sih? terus nanti hina tinggal dimana? ah masa bodoh ah, ngapain juga renjun mikirin hina?

sebuah ide gila muncul di otak renjun. apa dia numpang di rumah hina aja, ya? toh dia deket sama kak yuta, tapi kalo kesana, nanti harga diri renjun diinjek-injek sama hina, diocehin ini itulah sampe kepala renjun pusing.

"apa gue ke rumah jeno aja, ya?" gumam renjun.

lalu dia ngangguk-ngangguk. menurutnya, rumah jeno udah paling pas. pertama, rumahnya juga lumayan deket sama rumah renjun. kedua, di rumah jeno banyak makanan. ketiga, jeno itu anteng nan baik hati jadi renjun pasti diterima disana. keempat, renjun pasti aman kalo sembunyi di rumah jeno—cowok itu bisa diajak kompromi.

tanpa pikir panjang, renjun pun langsung menancapkan gas menuju rumah lee jeno.

:::

cuma butuh waktu 15 menit untuk sampai di rumah jeno. renjun markirin mobilnya di depan rumah, lalu melangkahkan kaki masuk ke dalam.

renjun ngeliat sepeda ungu terparkir di halaman rumah jeno. hm, perasaan jeno nggak pernah punya sepeda.

tapi renjun gak begitu peduli, cowok itu pun membunyikan bel legendaris jeno yang tertempel di sisi kiri tembok.

kenapa legendaris? karena suaranya..

"assalamualaikum! atok ooh atok!"

iya, bunyi bel jeno itu suaranya upin-ipin pas manggil tok dalang.

nggak lama, pintu dibuka, menampakkan wujud rupa lee jeno yang tumben banget nggak gembel. tapi sebenernya, jeno nggak pernah kayak gembel sih. yang kayak gembel itu biasanya haechan.

"ngapain lo jun?" tanya jeno yang heran sendiri.

kan aneh kalo orang yang paling males keluar rumah tiba-tiba datang ke rumah lo dengan keadaan rapi kayak mau kondangan.

"gue kabur dari rumah." jawab renjun. cowok itu mendesah pelan.

jeno kaget, ia membulatkan matanya.

"terus mami lo gimana anjir? weh jangan ke rumah gue lah, ntar digrebek polisi kan berabe." oceh jeno sambil dorong-dorong renjun supaya keluar.

renjun memohon. "plis no. gue bingung mau kemana lagi. nanti gue ceriatin deh penyebab gue kabur."

karena kasian ngeliat renjun, jeno pun ngangguk. pemuda bermarga lee itu mempersilahkan renjun untuk masuk ke dalam.

"tapi jangan kaget ya," ucap jeno.

renjun menautkan alis. "kaget kenapa?"

"jENO LAMA BANGET SIH CEPET DONG!"

teriakan itu. renjun kenal banget. jangan bilang...

"HINA?!" pekik renjun. renjun ngelirik jeno, seakan minta penjelasan kenapa mak lampir bisa nangkring di rumahnya.

"udah gue bilang jangan kaget." jawab jeno santai. jeno pun duduk di samping hina, pemuda itu juga menyuruh renjun untuk duduk.

"ngapain lo disini?!" tanya renjun sengit ke hina.

"apa urusan lo?!" balas hina tak kalah sengit.

"diem dulu woi, tubir mulu kerjaan kalian." seru jeno yang nggak tahan.

sebenernya tadi jeno nolak renjun itu karena ada hina di rumahnya, cowok itu nggak sanggup kalo renjun-hina udah ketemu, mereka pasti berantem, dan berantemnya karena masalah sepele, udah gitu pake adu bacot segala. kan jeno jadi pusing.

"hina disini karena mau ngambil bukunya yang gue pinjem." jeno yang ngejawab. "nah sekarang lo, kenapa lo kabur ke rumah gue?"

"LAH ANAK MAMI KOK KABUR?!" pekik hina heboh. rasanya renjun pengen nempeleng tuh anak.

"ck," renjun berdecak. "males gue cerita kalo ada dia." renjun nunjuk hina.

"ntar digosipin." lanjutnya.

"helaww masnyaa!! lo gak menarik buat digosipin ya sori-sori aja." balas hina.

"UDAH WOI!" seru jeno lagi. "cepet cerita jun."

renjun menghela nafas, walau masih natap hina sengit. "gue mau dijodohin. makanya gue kabur."

jeno dan hina langsung nganga nggak percaya.

perché : [3] time traveller✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang