7 | present

17.1K 4.4K 1K
                                    

"jun, bangun, jun!"

renjun yang lagi tidur karena kelas kosong mengerjapkan matanya, ia mendapati jinyoung dan jeno berdiri di depannya sambil goyang-goyangin badan renjun biar bangun.

"hmmm." renjun menggumam. "mau kemana?"

"kantin. ikut nggak lo?" ajak jeno. cowok itu udah siap untun narik jinyoung kalau misal renjun nggak mau ikut.

tapi renjun ngangguk. ia berdiri dan ngintil di belakang jeno dan jinyoung.

"haechan, jaemin, sama sanha dimana?" tanya renjun.

"tuh!" jinyoung menunjuk trio pecicilan itu. mereka tengah duduk di meja kantin bersama hina, heejin, dan seoyeon.

"sebenernya gue tuh kasian sama jaemin-heejin, diganggu mulu sama toa-toa kayak haechan, sanha, hina." ceplos jinyoung lagi, yang disusul anggukan jeno.

renjun cuma ngangkat bahu sebagai tanggapan. tiba-tiba, dia inget sesuatu.

"kalian mau kesana atau jajan dulu?" tanya renjun kepada jeno dan jinyoung.

"langsung kesana. udah kenyang." jawab jeno.

"kenyang makan apa lo anjir?" tanya renjun. "yaudah deh gue mau jajan dulu."

mereka pun berpisah. jeno dan jinyoung langsung berlari menghampiri teman-temannya, sementara renjun melangkahkan kaki ke salah satu penjual kantin.

"pak, cirengnya goceng, ya!"

:::

"wetseh tumben renjun jajan." celetuk haechan. tangan kanan cowok itu tadinya mau ngambil cireng milik renjun, tapi renjun nepok tangannya duluan.

"lo gak usah kayak orang susah bisa nggak, chan?"

haechan merengut.

renjun pun mengambil tempat di sebelah jeno yang masih kosong. sebungkus plastik cireng yang tadinya ia pegang ditaruh di meja, lalu menggesernya menuju sanha.

"apaan, nih?" tanya sanha yang kebingungan. aneh aja gitu seorang huang renjun tiba-tiba ngasih cireng.

"buat lo." jawab renjun sekenanya.

"loh kok? loh kok?" haechan mau protes. gimana nggak? tadi dia mau nyomot malah dipukul, sekarang cirengnya malah dikasih ke sanha.

"diem lo, chan! gue lagi capek." sela renjun sebelum haechan melanjutkan ucapannya yang pasti akan sangat panjang.

"dalam rangka apa nih, jun?" tanya sanha sambil makanin cireng pemberian renjun.

renjun mikir. apa dia harus kasih tau yang sebenernya, ya? jinyoung sama jaemin udah jujur, apa sekarang saatnya renjun untuk jujur? tapi, renjun udah sering ngode. mereka nyadar nggak, ya?

"kayaknya renjun abis diguna-guna." ceplos hina. "tumben banget jadi baik."

renjun rasanya pengen nimpuk mulut hina. tapi seoyeon lebih dulu ngomong.

"diguna-guna manada jadi baik, na." ujar gadis itu.

renjun ngangguk setuju. "sori dori mori stroberi ya—"

"hah? apa? susu stroberi?!" potong jaemin yang otomatis mendapat jitakan dari heejin.

"diem lo gausah bacot."

"ck," renjun berdecak. "gue emang murah hati, ya, nggak kayak nakamura hina yang mau ngasih takziah aja minta kembali gope."

"itu namanya penghematan." balas hina nggak mau kalah.

"halah, terserah lah. pelit mah pelit aja." ceplos renjun.

emang ya, dimana ada renjun dan hina. pasti bawaannya tengkar mulu.

"bentar dulu deh bentar dulu." ucap sanha tiba-tiba. "dalam rangka apa nih lo ngasih gue cireng? perasaan gue nggak ultah."

renjun menghela nafas. "utang gue 12 tahun yang lalu."

mereka semua mengernyit heran, terkecuali jeno yang terkekeh kecil sebagai respon.

:::

"eh young," bisik renjun ke teman sebangkunya.

ya siapa lagi kalau bukan bae jinyoung yang juga suka teriak-teriak di koridor. mirip-mirip lah sama sanha, kan udah kenal dari orok.

"hm?" tanya jinyoung, tapi tangan dan matanya fokus ngerjain soal di buku.

"lo kenal saeron?" tanya renjun tiba-tiba.

jinyoung mikir. "kim saeron? sepupunya ucup?"

renjun seketika membelalakan matanya. "hooh. kenal?"

"nggak terlalu sih. pernah sekelas pas kelas 1. sanha tuh yang deket." jawab jinyoung. "emang napa dah?

"jadi murid baru di tempat bimbel gue." renjun memberi tahu. "gila young, cakep bener."

"terus ceritanya lo mau pdkt gitu?" tanya jinyoung. cowok itu pun mengadahkan tanganya layaknya orang sedang berdoa. "yALLAH ALHAMDULILLAH RENJUN AKHIRNYA DEMEN SAMA CEWEK!"

hm.

renjun mengangkat bahu. "nggak yakin sih gue. belum kenal deket, baru juga kenal satu hari. tapi—"

"tapi apa?"

"gue pernah ketemu dia 16 tahun lalu, young. gue juga pernah ketemu lo, sanha, dan saeron 12 tahun lalu. terus pas 16 tahun lalu, gue bahkan gendong saeron!" pekik renjun.

"apa sih jun? gaje banget lo. ngelindur, ya? abis mimpi apa?" tanya jinyoung bertubi-tubi sambil geleng-geleng kepala.

"serius, young." renjun memberikan gaya peace.

"emang lo ini apa?"

renjun nyengir, nunjukkin giginya yang berderet rapi. "time traveller, hehe. keren, ya?"

:::

setelah perbincangan renjun dengan jinyoung, renjun langsung nyamperin sanha. si toa kedua setelah hina itu lagi makan pilus kacang gagak rekomendasi dari jaemin.

"sanha!" panggil renjun.

sanha pun noleh. "apa koh?"

"lo kenal sama saeron?" tanyanya.

sanha pun ngangguk dengan cepat. "kenal dong, temen kecil gue tuh. kenapa jun?"

"bantuin gue dong," pintanya. "gue s—

tiba-tiba sanha lompat, sampe kursi tempatnya duduk hampir ngejungkel gara-gara tingkah hiperaktifnya itu.

"RENJUN? SERIUS? LO SUKA SAMA SAERON? AKHIRNYA YA ALLAH."

ini kenapa semua orang jadi heboh banget ya begitu tahu renjun lagi demen orang? padahal, renjun aja belum ngomong ke sanha loh.

namun dalam sekejap, ekspresi sanha berubah. "tapi gue gak bisa bantu, jun."

"loh? kenapa?"

"soalnya saeron udah punya cowok."

satu kalimat dari sanha itu berhasil bikin hati renjun potek berkeping-keping.

:::

poor kokoh njun :(
sini atuhlah koh sama aku aja ^__^

perché : [3] time traveller✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang